Jakarta -
Bayi tabung jadi pilihan beberapa pasangan suami-istri yang mendambakan memiliki momongan. Namun masih ada beberapa anggapan yang kurang positif tentang bayi tabung di masyarakat.
Nah, berikut ini beberapa tanggapan tentang
bayi tabung yang sering didengar di tengah masyarakat, seperti disampaikan dr Ivan Sini, SpOG, di sela-sela Fertility Science Week yang digelar Morula IVF Indonesia di Central Park, Jl S Parman, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
1. Bayi Tabung adalah Pilihan TerakhirBanyak pasangan suami istri yang berpikir bayi tabung adalah pilihan terakhir untuk punya anak. Karena itu, suami-istri cenderung mencari cara-cara alternatif agar segera punya anak.
"Padahal bisa jadi ada masalah azoospermia (pria tidak mengeluarkan sperma sama sekali pada saat terjadi ejakulasi), atau saluran indung telur tertutup," tutur dr Ivan.
Kata dr Ivan, permasalahan seperti itu memang menyulitkan seseorang punya anak. Jadi sebaiknya dicari tahu penyebabnya dulu, Bun.
 Bayi tabung/ Foto: ilustrasi/thinkstock |
2. Bayi Tabung Itu SulitSuntikan, operasi, dan lain-lain dibayangkan banyak orang terkait prosedur bayi tabung. Sehingga prosedur ini dianggap sulit. Gimana faktanya?
"Cuma berlangsung dua minggu (prosesnya), jadi relatif mudah. Tidak harus cuti kerja atau berhenti kerja juga," sambung dr Ivan.
3. Keberhasilan Bayi Tabung RendahBeberapa orang menolak melakukan prosedur bayi tabung karena tingkat keberhasilannya rendah. Padahal kata dr Ivan, dengan bayi tabung, peluang kehamilan meningkat jadi 50 persen pada pasangan yang sulit punya anak.
4. Bayi Tabung Itu MahalSatu hal yang bikin pasangan suami-istri berpikir panjang untuk menjalani prosedur bayi tabung. Itu karena biayanya mahal.
"Pada pasangan 5-10 tahun berobat, biaya paling besar yang dibuang adalah waktu. Waktu itu sangat krusial karena usia telur wanita berkurang seiring waktu, dan itu mengurangi angka keberhasilan," papar dr Ivan.
5. Bayi Tabung di Indonesia Jelek Beberapa pasangan suami-istri menyangka prosedur bayi tabung di Indonesia jelek. Karena itu banyak pula yang memilih menjalani prosedurnya di luar negeri. Namun kata dr Ivan, prosedur bayi tabung di negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Australia angka keberhasilannya sama.
(Nurvita Indarini/rdn)