Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Risiko dan Manfaat Melahirkan Caesar yang Perlu Bunda Tahu

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Jumat, 11 Jan 2019 19:42 WIB

Proses melahirkan secara caesar pasti ada risikonya, Bun. Tapi, ada juga beberapa manfaatnya.
Ilustrasi operasi caesar/ Foto: iStock
Setiap operasi pasti memiliki risiko masing-masing, Bun. Begitu juga dengan melahirkan secara caesar yang harus melewati proses operasi.

Seperti dilansir Baby Center, melahirkan caesar termasuk operasi besar di daerah perut dan panggul Bunda. Komplikasi jarang terjadi pada operasi caesar pertama, terlebih jika sudah direncanakan dan kondisi Bunda sehat juga bugar.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menawarkan Bunda pilihan antara diinduksi atau menjalani operasi caesar. Kalau dibantu induksi bisa menyebabkan lebih banyak intervensi, seperti persalinan dengan bantuan vakum atau forceps, yang memiliki risiko juga.

Jadi, Bunda dan dokter perlu mempertimbangkan risiko-risiko tersebut dan dibandingkan dengan risiko operasi caesar. Kadang, melahirkan caesar diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan Bunda dan si calon bayi. Kalau sudah diinduksi tidak ada kemajuan, operasi caesar kemungkinan menjadi pilihan.

Nah, untuk memutuskan apa yang terbaik bagi Bunda dan si calon bayi, baiknya mengetahui fakta-fakta berikut yang bisa membantu mempersiapkan diri lebih matang.

Simak di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Risiko operasi caesar

Ilustrasi operasi caesar/ Foto: iStock

Apa sih risiko operasi caesar?

Rasa sakit
Setelah operasi, Bunda akan membutuhkan penghilang rasa sakit untuk sementara waktu. Bunda juga membutuhkan waktu pemulihan lebih lama dibanding melahirkan secara normal. Sakit dari luka di perut akan Bunda rasakan dalam beberapa hari. Selain itu, Bunda juga merasa tidak nyaman di bagian perut selama minggu pertama atau bisa lebih. Satu dari 10 perempuan merasakan ketidaknyamanan ini hingga beberapa bulan setelah operasi.

Perdarahan
Bunda akan kehilangan lebih banyak darah dibanding dengan melahirkan normal. Sebagian besar perdarahan terjadi saat operasi dan akan ditangani oleh dokter. Jika terjadi perdarahan berat, Bunda kemungkinan butuh melakukan transfusi darah. Tapi, ini bukan sesuatu yang menakutkan kok, Bun.

Infeksi
Berdasarkan penelitian, sekitar satu dari 12 perempuan mengalami infeksi setelah menjalani operasi caesar. Biasanya, sebelum operasi, Bunda akan diberi antibiotik dosis tunggal untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi. Tiga infeksi utama yang mungkin terjadi yakni infeksi pada luka, infeksi lapisan rahim dan insfeksi saluran kemih.

Gumpalan darah
Setiap operasi diyakini meningkatkan kemungkinan Bunda mengalami gumpalan darah. Kondisi ini terbilang serius, tapi tergantung di mana gumpalan itu terjadi. Kalau gumpalan mengendap di paru-paru (pulmonary embolism), bisa mengancam jiwa. Tanda-tandanya termasuk batuk atau sesak napas, serta sakit dan bengkak di betis.

Segera hubungi dokter kalau Bunda merasakan gejala-gejala seperti ini setelah operasi caesar. Tim medis akan memberi pencegahan seperti obat pengencer darah, juga stoking elastis untuk meningkatkan aliran darah di kaki. Bunda juga akan disarankan bergerak setelah operasi untuk membantu sirkulasi darah dan mengurangi risiko penggumpalan.

Adhesi
Operasi caesar memiliki risiko terjadinya adhesi atau perlengketan, yakni pita jaringan bekas luka yang bisa membuat organ-organ di perut menempel satu sama lain, atau ke dinding bagian dalam perut. Adhesi bisa menimbulkan rasa sakit karena membatasi pergerakan organ dalam. Meskipun jarang, kondisi ini bisa menyebabkan penyumbatan usus dan masalah kesuburan jika menekan atau menghalangi organ di sekitarnya.

Efek anastesi
Sebagian besar operasi caesar dilakukan dengan epidural atau bius tulang belakang (spinal) agar perut Bunda mati rasa. Ini lebih aman daripada menggunakan anastesi umum. Setelah epidural atau spinal, Bunda kemungkinan akan merasakan sakit kepala parah. Menurut penelitian, ini dialami oleh 100 dari 500 perempuan yang mendapat lebih dari satu jenis anastesi jelang melahirkan. Efek lainnya adalah kerusakan saraf, tapi jarang terjadi dan biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu.

Kelebihan operasi caesar

Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock

Lantas apa kelebihan melahirkan caesar?

Nah, kalau dokter sudah menyarankan untuk melakukan operasi caesar, Bunda nggak perlu cemas ya. Yakinkan bahwa ini cara paling aman untuk kelahiran bayi Bunda, juga aman untuk Bunda yang akan melahirkan.

Lantas apa sih, kelebihan dari kelahiran caesar? Yang pasti, kalau operasi sudah direncanakan, Bunda tidak akan merasakan sakit kontraksi. Bunda juga nggak perlu khawatir tentang robekan di daerah antara vagina dan bagian belakang (perineum).

Bunda kemungkinan tidak akan mengalami hal berikut:

1. Nyeri karena memar atau jahitan di sekitar vagina dan perineum.

2. Perdarahan hebat selama beberapa hari setelah melahirkan.

3. Kebocoran urine saat batuk atau tertawa, yang bisa juga Bunda alami kalau melahirkan caesar.

"Operasi caesar mempunyai risiko yang lebih besar dibanding persalinan normal. Ini berguna apabila terjadi gawat janin. Ibu tidak mengalami nyeri karena dalam pengaruh obat bius. Tetapi risiko yang terjadi akibat operasi lebih besar dibanding hanya menghindari nyeri, hal ini yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil," jelas dr Hari Nugroho, SpOG, dikutip dari detikcom.


(muf/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda