Jakarta -
Dua tahun sudahÂ
Beyonce dan Jay-Z menjadi orang tua
si kembar, Rumi Carter dan Sir Carter. Kenangan tentang perjuangan Beyonce melahirkan anak laki-laki dan perempuannya itu tidak pernah bisa mereka lupakan.
Inilah yang dibagikan Beyonce dalam film dokumentasinya berjudul
Homecoming yang baru saja rilis di salah satu platform film. Kehadiran si kembar sempat membuat penyanyi hits Single Ladies ini mengalami berbagai masalah kesehatan dan rehat dari dunia hiburan.
Dilansir
Today, Beyonce menyebut masa sulit itu sebagai 'kehamilan ekstrem yang sulit' dan proses melahirkan yang menyedihkan. Baik dirinya dan sang anak harus mengalami risiko dan masa kritis.
"Tubuhku melalui hal yang di luar dugaan. Beratku sekitar
98kg saat melahirkan, ada tekanan darah tinggi, mengalami toxemia, dan preeklampsia," kata Beyonce.
Kondisi ini mengharuskan Beyonce istirahat selama sebulan. Detak jantung salah satu janinnya juga sempat menghilang.
"Di dalam kandungan, salah satu detak jantung bayiku sempat berhenti, jadi aku harus melahirkan dengan cara caesar," ujar wanita yang akrab dikenal Beyonce Knowles ini.
 Beyonce dan si kembar/ Foto: Dok. Beyonce Knowles |
Beruntungnya Beyonce, setelah si kembar dirawat intensif, keduanya bisa sehat dan bahagia. Namun, bagi Beyonce, dirinya justru mengalami masalah baru, Bun. Ia jadi sulit untuk kembali lagi ke dunia hiburan dan menyeimbangkan kehidupan keluarganya.
Penampilan pertama Beyonce setelah melahirkan adalah Coachella di tahun 2018. Saat itu dia juga banyak dibebani pikiran negatif.
"Secara fisik, aku pernah berpikir tidak akan menjadi Beyonce yang sama lagi. Kekuatanku juga tidak sama," tutur Beyonce.
Kini, di tengah kesibukannya, Beyonce selalu menyempatkan diri mengurus ketiga anaknya. Menyusui si kembar dan menghabiskan waktu berkualitas dengan anak pertamanya, Blue Ivy.
Wajar memang jika ibu yang baru melahirkan sering 'banyak pikiran', Bun. Menurut ahli kesehatan mental dan pendiri The Postpartum Stress Center dari Amerika, Karen Kleiman MSW, LCSW, ibu yang melahirkan cenderung menutupi kondisi mereka pada orang lain.
"Ketika ditanyai kabarnya, banyak ibu baru melahirkan menjawab baik-baik saja. Padahal, mereka punya ketakutan dan kekhawatiran berlebih tentang si kecil sehingga mudah lelah, stres, dan kurang tidur," ujar Kleiman, dikutip dari
Huffpost.
Bila dibiarkan, ibu bisa mengalami depresi setelah melahirkan atau
postpartum depression (PPD). Psikolog keluarga Nuzulia Rahma menjelaskan beberapa hal yang bisa mendorong ibu mengalami kondisi ini.
"Kemungkinan pertama bisa karenaÂ
faktor genetik sehingga ibu lebih sensitif terhadap perubahan hormon atau karena faktor psikologis. Artinya ibu sudah punya riwayat
depresi sebelumnya," kata Nuzulia, melansir dari
detikcom.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)