Jakarta -
Semua orang tua pasti ingin punya anak cerdas. Bicara kecerdasan
anak apakah benar hal itu diwarisi oleh orang tuanya? Seperti pepatah yang mengatakan 'Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya'. Bila orang tua cerdas maka anaknya pasti cerdas. Atau sebaliknya pantas aja si anak kurang cerdas karena orang tuanya kurang cerdas.
Hmm, benarkah faktor gen atau keturunan menentukan kecerdasan anak? Nyatanya ada banyak penelitian yang mengungkapkan tingkat kecerdasan dipengaruhi faktor genetik, khususnya yang berasal dari pihak ibu. Singkatnya, ibu yang cerdas berpeluang besar melahirkan anak yang cerdas pula. Lho, kok bisa?
Bunda perlu tahu nih. Ibu membawa dua kromosom X (XX) sedangkan ayah membawa kromosom X dan Y (XY). Nah, banyak penelitian mengungkapkan intelektualitas serta aspek kognitif seseorang banyak 'tercetak' dalam kromosom X. Karenanya, tidak mengherankan jika kemudian kecerdasan seorang anak banyak disangkutpautkan dengan sosok ibu.
Selain itu, pakar psikologi Satoshi Kanazawa menyatakan kromosom X juga menentukan tingkat kecerdasan umum seseorang. Oleh karena itu, ia menyimpulkan wanita cenderung memiliki kecerdasan umum yang lebih tinggi daripada pria. Sebab, mereka mewarisi dua cetak biru kromosom X (dari ayah dan ibu) sedangkan pria hanya mewarisi satu kromosom X.
Jadi, apakah keturunan menentukan kecerdasan anak? Terlepas dari kaitan antara kromosom X dengan tingkat kecerdasan, banyak ahli yang meyakini kecerdasan merupakan faktor nurture (lingkungan dan kebiasaan), bukannya nature (sebab alami). Sebut saja Xu Gelin, seorang dokter neurologi di Nanjing General Hospital of Nanjing Milatary Command yang mengatakan jejak genetika merupakan hal yang rumit dan acak.
Gelin mencontohkan anak bisa saja ber-IQ sedang walaupun ayah dan ibunya punya tingkat kecerdasan tinggi. Penyebabnya adalah faktor lingkungan dan nutrisi terbukti memiliki peran yang lebih dominan dibanding faktor genetik. Artinya, meski anak memiliki kecerdasan tinggi tapi akan sia-sia bila dia tidak mendapat stimulus serta asupan nutrisi yang tepat.
Lebih lanjut, Prof Dr Jalaluddin Rahmat, pakar komunikasi dan penulis buku Psikologi Komunikasi mengungkapkan anak dari orang tua dengan IQ biasa bisa jadi orang yang cerdas jika mendapat gizi seimbang dan stimulus yang tepat. Karena itu Prof Jalaludin menyatakan kecerdasan anak tidak hanya berkutat pada faktor genetik namun turut dipengaruhi oleh keluarga, pola asuh orang tua, serta lingkungan.
*dr Jolinda Johary M.Med saat ini bergabung dengan go-dok (rdn/rdn)