Jakarta -
Air ketuban merupakan bagian yang sangat penting dari perkembangan janin. Karena cairan inilah yang mengelilingi bayi selama mereka tumbuh di dalam rahim. Itu sebabnya, volume air ketuban sebaiknya tidak boleh kurang maupun berlebih.
Dikatakan dr.Khanisyah Erza Gumilar, Sp.OG, dari Divisi Fetomaternal RSU Dr Soetomo Surabaya, bila ibu hamil kurang air ketuban atau jumlahnya sedikit, itu artinya ada masalah dalam kandungan Bunda. Hal yang harus dicek pertama kali adakah cacat pada janin atau tidak.
Lebih lanjut Erza menjelaskan, sedikitnya
air ketuban pada kandungan berhubungan dengan kelainan sistem kantung kemih. Contohnya, bayi dengan ginjal yang tak terbentuk membuatnya tidak bisa buang air kecil, padahal urine bayi ini adalah salah satu kandungan air ketuban.
"Lalu yang diperhatikan lagi, usia kehamilan. Kalau usia hamil 40 minggu itu memang air sudah mulai berkurang. Kenapa? sudah waktunya memang alami seperti itu," ujar Erza, dikutip dari
detikcom.
Melansir Baby Centre, bayi akan secara teratur menelan cairan ketuban, lalu mengeluarkan dari tubuhnya sebagai urine. Ini berarti, jumlah cairan dalam kantung ketuban biasanya naik dan turun setiap hari. Jumlah cairan ketuban pun meningkat seiring waktu kehamilan.
Di awal kehamilan, Bunda hanya memproduksi beberapa mililiter air ketuban. Lalu, jumlahnya bertambah sekitar 800 ml sampai 1.000 ml cairan ketuban di sekitar 36 minggu kehamilan. Setelah 38 minggu dan seterusnya, cairan secara bertahap mulai berkurang, sampai Bunda siap untuk melahirkan.
Ulasan dari Firstcry Parenting memaparkan, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga agar air ketuban tetap normal atau cukup.
1. Banyak minum air putih
Ketika cairan ketuban pertama kali terbentuk, 98 persen airnya dari tubuh Bunda. Itulah mengapa Bunda akan cenderung merasa haus pada trimester pertama kehamilan. Karena itu sebaiknya, minumlah banyak air agar Bunda terhidrasi dengan baik.
Selain itu, menurut salah satu satu studi dari Trusted Source, hidrasi sangat membantu untuk meningkatkan kadar cairan ketuban di antara 37 - 41 minggu kehamilan.
2. Konsumsi makanan yang mengandung kadar air tinggiBeberapa makanan yang meningkatkan cairan ketuban selama kehamilan di antaranya sayuran seperti mentimun, selada, bayam, lobak, brokoli, dan kembang kol. Atau buah-buahan seperti stroberi, semangka, tomat, blewah, dan jeruk.
3. Jangan minum alkoholBunda harus menghindari alkohol selama kehamilan karena itu tidak baik untuk kesehatan janin. Alkohol juga menyebabkan dehidrasi dan menurunkan tingkat cairan ketuban dalam kandungan Bunda.
4. Hindari suplemen herbalSuplemen herbal memiliki efek diuretik yang menyebabkan ibu hamil buang air kecil lebih sering. Semakin banyak Bunda buang air kecil, semakin mudah pula mengalami dehidrasi. Sangat penting ibu hamil selalu terhidrasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat cairan ketuban dalam kandungan.
5. Berolahraga ringan
Lakukan latihan atau olahraga ringan secara teratur setiap hari. Latihan teratur membantu meningkatkan aliran darah ke berbagai bagian tubuh. Jika aliran darah ke plasenta dan rahim meningkat, tingkat cairan ketuban juga akan meningkat.
Simak video soal jenis puting tidak normal untuk menyusui ini, Bun.
(yun/muf)