Jakarta - Kehamilan adalah momen yang ditunggu bagi para pasangan yang menginginkan momongan. Tapi kehamilan kadang membuat perempuan riskan karena prosesnya yang lama dan berisiko.

Di samping itu, tahukah Bunda bahwa saat proses kehamilan, ada perubahan yang terjadi pada vagina. Seperti dikatakan dr.Alyssa Dweck, MD, dokter kandungan dari New York, setiap wanita akan mengalami perubahan vagina saat hamil dan setelah melahirkan.

Baca Juga : Ragam Pantangan Makan Saat Hamil Muda

"Tidak seorang wanita pun yang kondisinya akan sama persis seperti sebelum dia melahirkan," ujar Dweck, dilansir Health.


Perubahan ini tidak berarti buruk kok, Bunda. Ini adalah hal normal akibat hormon dan fungsi tubuh yang berubah karena hamil.

Nah, berikut ini beberapa hal unik yang terjadi pada vagina ibu hamil, dilansir Parents.

1. Vagina akan membiru

Biasanya vagina berwarna merah muda, namun saat hamil atau ketika bayi ada di perut, warna vagina dapat berubah menjadi biru atau ungu. Hal ini karena terjadinya perubahan hormon serta peningkatan aliran darah.

"Pada awal kehamilan enam minggu, vagina, labia, dan leher rahim Anda dapat berwarna biru atau ungu, berkat peningkatan aliran darah," kata Brett Worly, MD, seorang obgyn di The Ohio State University Wexner Medical, Ohio.

2. Vagina terasa bengkak

Darah ekstra yang mengalir melalui area vagina dapat membuat bagian sensitif wanita ini terasa penuh dan berat. Pada kenyataannya, vagina ibu hamil tidak akan benar-benar tampak bengkak, tetapi mungkin terasa seperti itu. Namun, ini adalah hal normal yang tidak perlu dikhawatirkan.

3. Varises di vagina

5 Perubahan Miss V Saat Hamil, Bengkak Hingga Gatal /Foto: Istimewa

Ternyata kaki bukan satu-satunya bagian tubuh yang rentan terhadap varises. Bagian tubuh wanita hamil juga bisa mengalami varises. Dan sekitar 10 persen wanita hamil berakhir dengan varises vulva. Hal ini karena adanya peningkatan aliran darah, rahim yang membesar sehingga menekan pembuluh darah di panggul, serta hormon kehamilan.

"Mereka terlihat seperti varises biasa, tetapi pada labia dan kadang-kadang pada paha bagian dalam atas," kata Katie Bolt, M.D., dokter kandungan di Texas Children's Pavilion.

4. Vagina bisa kentut

Tidak banyak literatur medis tentang topik mengenai kentut vagina. Tapi ini mungkin terjadi. Kantong udara yang terperangkap di dalam vagina didorong keluar, yang akhirnya mengeluarkan suara seperti gas.

"Itu bukan sesuatu pertanda buruk," kata Bolt.

Menurut Bold, kehamilan bisa menyebabkan hal ini terjadi lebih sering. Kemungkinan penyebabnya karena kombinasi dari perut yang tumbuh, posisi hubungan seksual yang berbeda, olahraga, dan otot-otot dasar panggul yang terlalu banyak memikul beban.

5. Vagina terasa gatal

Hormon kehamilan bisa membuat pertumbuhan bakteri atau jamur berlebih di vagina, dan ini terjadi secara alami. Namun bisa menyebabkan bakteri vaginosis (BV) atau infeksi ragi.

"Serviks dan vagina mengalami perubahan hormon dalam kehamilan yang menyebabkan peningkatan lendir serviks dan keputihan," kata Bolt.

BV dan infeksi ragi umum terjadi selama kehamilan, yang membuat vagina mengeluarkan cairan keabu-abuan (BV) atau putih kekuningan (infeksi ragi), dan keduanya terasa sangat gatal. Ini tidak normal, untungnya dapat diobati oleh dokter.

Tapi, jika saat hamil vagina mengeluarkan cairan yang bebas bau, bening, atau putih telur, ini normal. Lendir ini berubah sepanjang kehamilan dari tebal dan lengket di awal menjadi tipis dan berair menjelang akhir.

Baca Juga : 10 Ciri-ciri Hamil Paling Sering Dialami dan Jarang Disadari

Simak juga penyebab munculnya jerawat di vagina dalam video berikut:

(yun/muf)