Jakarta - Setelah mengalami keguguran, tak hanya kondisi fisik Bunda yang menurun, namun psikis juga bisa terganggu karena kehilangan calon bayi. Ini artinya, ketika Bunda hamil lagi, banyak hal yang mesti diperhatikan.

Menurut dr.Hari Nugroho, Sp.OG, saat wanita pernah mengalami keguguran sekali, di kehamilan berikutnya masih ada risiko terjadi keguguran lagi. Risiko ini semakin meningkat ketika keguguran terjadi dua kali atau lebih.

Baca Juga : Ibu Hamil Hobi Minum Kopi Tingkatkan Risiko Keguguran?

"Apabila keguguran berulang lebih atau sama dengan dua kali, kemungkinan anak berikutnya keguguran meningkat drastis. Maka dari itu, ada baiknya jika ada riwayat keguguran, di kehamilan selanjutnya lebih dini memeriksakan ke dokter segera setelah terlambat datang bulan, dan mengetahui dirinya hamil," jelas Hari, dilansir detikcom.


Lebih lanjut, Hari mengatakan tidak ada intervensi khusus agar kondisi ibu cepat pulih setelah mengalami keguguran, terutama yang terkait dengan asupan dan kegiatannya. Namun, yang terpenting adalah menjaga kesehatan dan mengonsumsi makanan bergizi.

Di samping itu, ketika Bunda hamil lagi setelah sebelumnya mengalami keguguran, sebaiknya lakukan hal berikut, dilansir Very Well Family.

1. Stop kebiasaan tidak sehat

Kebiasaan tidak sehat sebaiknya dihindari selama kehamilan apa pun, entah itu setelah infertilitas atau kehamilan tunggal, maupun kehamilan kembar.

Beberapa kebiasaan tidak sehat itu seperti merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan penenang. Jika perlu bantuan untuk menghentikan kecanduan ini, bicarakan dengan dokter. Karena ibu hamil tidak harus melakukan ini sendirian.

Selain itu, kebiasaan makan manisan atau camilan juga harus dibatasi. Mulailah dengan mengonsumsi yang lebih sehat seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan makanan berprotein. Begadang tengah malam juga harus dihentikan, lebih baik tidur dan istirahat lebih awal.

2. Istirahat cukup

5 Tips Mudah Menjaga Kehamilan Setelah Keguguran/ Foto: ilustrasi/thinkstock

Selama hamil, Bunda wajib tidur cukup. Karena wanita hamil yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi terhadap kelahiran prematur.

Biasanya, alasan ibu hamil kurang tidur adalah karena rasa tidak nyaman, mual, atau khawatir di malam hari. Jika terjadi hal ini, cobalah terapi atau curhat pada orang terdekat untuk minta bantuan.

Selain itu, jangan lupa tidur siang. Tidur siang tidak hanya untuk balita, tetapi juga orang dewasa, terutama ibu hamil. Karena ini akan membantu memulihkan stamina.

3. Perhatikan nutrisi

Nutrisi yang baik berkaitan erat dengan kehamilan yang sehat. Bukan hanya soal makan makanan yang benar, tetapi juga harus makan cukup.

Agar lebih yakin, bicarakan dengan dokter tentang berapa banyak protein dan kalori maupun zat lainnya yang dibutuhkan tubuh selama kehamilan. Bila perlu, konsumsi vitamin prenatal.

4. Tetap terhidrasi

Dehidrasi dapat menyebabkan kontraksi, yang dapat menyebabkan persalinan prematur. Risiko prematur ini akan lebih tinggi pada ibu yang hamil bayi kembar.

Salah satu yang menyebabkan ibu hamil tidak terhidrasi adalah karena lupa minum. Jadi, cara terbaik untuk mengingat minum adalah dengan selalu bawa botol air ke mana pun pergi, bahkan ketika berada di rumah.

5. Rutin periksa kehamilan

Beberapa komplikasi kehamilan tidak datang dengan gejala yang dapat dikenali, sampai semuanya menjadi parah atau di luar kendali. Misalnya, Bunda memiliki tekanan darah tinggi dan protein dalam urine, meski terlihat dari luar baik-baik saja, ini bisa menjadi gejala serius yang mengarah ke preeklampsia.

Itu sebabnya penting melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, untuk mendeteksi faktor risiko tertentu. Jika pemeriksaan dilakukan tidak rutin, dikhawatirkan akan mempersulit pemantauan kehamilan.

Baca Juga : Wow! Ayah di Finlandia Bisa Cuti 6 Bulan Saat Istri Melahirkan

Simak juga curhat Marissa Nasution dalam video ini:

(yun/muf)