HaiBunda

KEHAMILAN

Manfaat Susu Pasteurisasi bagi Ibu Hamil

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Selasa, 11 Feb 2020 20:07 WIB
Manfaat Susu Pasteurisasi bagi Ibu Hamil/ Foto: Shutterstock
Jakarta - Ibu hamil wajib mengonsumsi makanan yang baik dan aman selama kehamilan. Salah satu yang bisa dikonsumsi ibu hamil adalah susu pasuteurisasi. Lalu, apa sih manfaat susu pasteurisasi untuk ibu hamil?

Dijelaskan dr.Johanes Taolin, Sp.OG, susu pasteurisasi dibuat dari susu sapi segar yang mengalami proses pemanasan selama kira-kira 30 menit, dengan suhu konstan sekitar 60 sampai 65 derajat Celsius.


Tujuannya untuk menghilangkan mikroba yang terdapat dalam susu seperti virus parasit. Selain itu, susu pasteurisasi juga bisa disimpan selama 16 jam di suhu ruangan dan 24 jam di kulkas.


"Seperti penjelasan di atas, karena sudah bebas dari mikroorganisme berbahaya, susu pasterurisasi aman untuk semua orang termasuk ibu hamil," ujar Johanes kepada HaiBunda melalui sambungan telepon.

Lebih lanjut, Johanes mengatakan, manfaat susu bagi ibu hamil adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Meski demikian, susu tetaplah tidak bisa mencukupi seluruh kebutuhan ibu hamil.

"Tetap diperlukan sumber nutrisi dari makanan lainnya dan tidak hanya mengandalkan susu hamil saja untuk memenuhi kecukupan nutrisi selama hamil," jelas Johanes.

Johanes menambahkan, beberapa jenis susu yang disarankan selama kehamilan, di antaranya:

1. Susu pasteurisasi

Karena bebas dari kuman berbahaya, susu ini aman dikonsumsi selama kehamilan.

2. Susu full cream

Susu full cream juga aman untuk ibu hamil. Terutama ibu hamil dengan berat badan rendah, atau bayi yang kurang berat badan, susu full cream bisa membantu menaikkan berat badan karena tinggi kandungan lemak.

3. Susu skim rendah lemak

Berbanding terbalik dengan susu full cream, susu skim rendah lemak diutamakan untuk dikonsumsi ibu hamil, ataupun wanita tidak hamil dengan kecenderungan berat badan berlebih, sehingga tetap bugar dan sehat.

Foto: iStock


Melansir Unlock Food, pasteurisasi sebenarnya merupakan proses penting. Hal ini karena bakteri yang ditemukan secara alami dalam beberapa makanan dapat membuat kita terjangkit penyakit. Makan makanan yang tidak dipasteurisasi dapat menyebabkan demam, muntah, dan diare. Dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kondisi seperti gagal ginjal, keguguran, dan bahkan kematian.

Anak-anak, wanita hamil, orang dewasa yang lebih tua, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah paling berisiko sakit akibat makanan yang tidak dipasteurisasi. Yang terbaik bagi orang-orang dalam kelompok ini adalah menghindari makanan yang tidak dipasteurisasi karena bisa lebih mudah sakit.

Fakta produk pasteurisasi dan tidak dipasteurisasi

Sebenarnya, tidak hanya produk susu yang mengalami pasteurisasi. Beberapa produk berikut juga mengalami pasteurisasi, di antaranya:

1. Susu

Di Kanada, susu harus dipasteurisasi. Ini termasuk susu yang digunakan untuk yoghurt dan keju. Menurut Health Canada, mengkonsumsi susu mentah yang tidak dipasteurisasi tidak aman. Segala kemungkinan manfaat dari minum susu yang tidak dipasteurisasi tidak lebih dari risiko penyakit yang mungkin ada.

2. Keju

Beberapa keju yang tidak dipasteurisasi legal dijual di Kanada. Mereka dibuat dari susu mentah yang tidak dipasteurisasi dan telah berusia. Cara pembuatan keju ini membantu menyingkirkan bakteri yang bisa membuat kita sakit.

Wanita hamil, anak-anak, orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah harus menghindari makan keju yang tidak dipasteurisasi.

3. Madu

Madu dipasteurisasi untuk membantunya bertahan lebih lama. Pasteurisasi tidak membuat madu lebih aman untuk dikonsumsi. Meski begitu, anak-anak di bawah usia satu tahun dianjurkan untuk menghindari madu, baik dipasteurisasi atau tidak. Ini karena kemungkinan risiko botulisme atau keracunan serius pada bayi. Sementara itu, wanita hamil yang sehat tidak perlu menghindari madu.

4. Sari buah

Sari buah tidak diwajibkan untuk dipasteurisasi. Namun, minuman ini dapat terkontaminasi selama penanganan, pemrosesan, dan transportasi. Pasteurisasi membantu menyingkirkan bakteri, virus, atau parasit yang mungkin ada dalam sari buah dan jus buah jika belum ditangani dengan benar.

Cara terbaik adalah membeli jus dan sari buah yang sudah dipasteurisasi. Namun, jika kita membeli sari buah atau jus buah yang tidak dipasteurisasi, simpan dalam lemari pendingin dan perhatikan tanggal kedaluarsa.

Minum jus dan sari buah yang tidak dipasteurisasi tidak dianjurkan untuk anak-anak, ibu hamil, orang dewasa yang lebih tua, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.


Simak pula tips lepas dot untuk anak balita dalam video ini:



(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Sumber Cuan Raisa Selain dari Menyanyi, Ada Bisnis Kecantikan hingga Coffee Shop

Mom's Life Annisa Karnesyia

Bikin Heboh, Kisah Pengantin yang Minta Ganti Rugi dari Tamu yang Tak Hadir di Pernikahan

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

Cantiknya Potret Athisa Anak Dewi Lestari yang Rayakan Ultah ke-16

Mom's Life Amira Salsabila

3 Kisah Artis Jalani Diet Sebelum Hamil, Ada yang Berhasil Menurunkan BB 12 Kg

Kehamilan Annisa Karnesyia

CISDI Ungkap 11.585 Kasus Keracunan MBG, Pemberian Sufor Kemasan Jadi Sorotan

Parenting Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bikin Heboh, Kisah Pengantin yang Minta Ganti Rugi dari Tamu yang Tak Hadir di Pernikahan

3 Kisah Artis Jalani Diet Sebelum Hamil, Ada yang Berhasil Menurunkan BB 12 Kg

CISDI Ungkap 11.585 Kasus Keracunan MBG, Pemberian Sufor Kemasan Jadi Sorotan

5 Sumber Cuan Raisa Selain dari Menyanyi, Ada Bisnis Kecantikan hingga Coffee Shop

Konsumsi Progesteron saat Promil Bisa Turunkan Risiko Keguguran Kelak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK