Kisah Viral Ibu Hamil Ngidam Kunjungi Alam Berbau Mistis, Janin Sempat Menghilang

Kisah Viral Ibu Hamil Ngidam Mistis ke Tempat Berbau Alam, Apa kata Ahli?/Foto: Getty Images/iStockphoto/

Cerita ibu hamil yang ngidam melakukan hal-hal mistis viral di media sosial. Kisah ini dibagikan sang suami melakukan akun media sosial dan viral karena menjadi perbincangan publik.

Bunda hamil tersebut bernama Aini, perempuan muda dengan usia kandungan 7 bulan. Sang suami, Rifky, menceritakan bahwa istrinya memiliki kebiasaan ngidam yang aneh dan bikin merinding.

Selama kehamilan ini, Rifky mengatakan bahwa istrinya selalu ingin mengunjungi tempat-tempat sepi di malam hari. Anehnya, lokasi yang menjadi pilihan yakni pantai, gunung, gua, hingga kuburan.

"Jadi dia tuh bilang harus keluar malam-malam. Pergi ke pantai, gunung, yang berbau alam pokoknya," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube insertlive.

Diketahui, Aini seakan mendapat bisikan yang mengharuskannya melakukan perjalanan ke tempat-tempat tersebut. Rifky sendiri awalnya gentar, namun mau tak mau harus menuruti dan menemani sang istri kemana pun ia pergi.

Diakui oleh Aini, kedekatan emosional dengan dunia yang disebut mistis ini sudah dialaminya sejak kecil. Dalam satu kejadian, ia pernah tiba-tiba tak terlihat secara kasat mata oleh orang tua, terutama saat tengah malam.

"Dimulai dari umur tiga tahun sih. Orang tua ngerasain katanya waktu aku umur 3 tahun, Mamah sama Papa kalau kebangun pas tidur, aku tuh suka suka tiba-tiba
hilang," ungkapnya.

Kejadian aneh lainnya, Rifky membeberkan bahwa ada momen saat Aini tak mengikuti kemauan berjalan ke alam. Ketika itu, babybump yang sudah kelihatan tiba-tiba kempes, Bunda.

"Ketika hamil tiga bulan, tiba-tiba perutnya tu kempes banget, rata, hilang janinnya. Pernah (kejadian seperti itu), dari jam 2 sampai azan subuh," terang Rifky.

Hal ini tentunya membuat Aini dan Rifky merasa panik. Karena tak ingin kejadian ini berulang, Rifky dan Aini harus terus melakukan perjalan ke tempat-tempat mistis.

Lalu seperti apa pendapat para ahli menanggapi hal tersebut? Simak di halaman berikut ya, Bunda.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

PENDAPAT PARA AHLI

Kisah Viral Ibu Hamil Ngidam Mistis ke Tempat Berbau Alam, Apa kata Ahli?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Menanggapi kasus yang dialami oleh Aini, Ahli Spiritual Rizky Priya Ananda kemudian angkat suara. Menurut pendapatnya, ada kemungkinan bahwa leluhur Aini memiliki perjanjian khusus.

"Yang saya lihat soal tayangan ibu-ibu hamil ke tempat mistis ataupun bisa dibilang wingit, itu ada perjanjian. Dulunya itu sesepuhnya dia mempunyai
perjanjian yang belum diputus," ungkapnya.

Berbeda dengan Ahli Spiritual, Joice Manurung yang berprofesi sebagai Psikolog juga angkat Bicara. Menilai secara science, ia menyebut perilakua Aini bisa dipengaruhi karena mengalami penurunan kemampuan kognitif karena hamil.

"Sejumlah kemampuan menurun, salah satunya adalah kemampuan kognitif. Ini bicara soal rasio logika atau kemampuan membaca keadaan secara objektif."

"Bagi sebagian orang atau orang kebanyakan, melihat itu enggak wajar namun bagi ibu hamil itu bisa dianggap biasa-biasa saja," katanya.

Terakhir dari dokter spesialis kandungan dr. Liva Wijata, Sp.OG, kejadian yang dialami oleh Aini bisa dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama, ini merupakan ngidam yang dipengaruhi oleh hormon. Faktor keduanya yakni adanya proses yang terjadi dalam sisi psikologis itu hamil.

"Kalau keinginan ngidamnya bukan makanan atau minuman, berubah dengan kegiatan aneh, kemungkinan itu memang perubahan hormon. Kedua, itu karena proses pengalihan sesuatu yang ada di psikologis ibu hamil sendiri," terangnya.

Kemudian, Liva juga mengatakan bahwa tak selamanya ngidam yang terjadi harus dituruti. Apalagi jika ingin melakukan sesuatu yang berbahaya, sebaiknya dihindari.

"Tidak semua harus dituruti dan tidak akan menyebkan bayinya terganggu. Tentunya kalau ngidamnya kegiatan aneh dan itu berbahaya, lebih baik tidak dituruti."

"Karena sebenarnya itu secara ilmiah itu tidak berhubungan dengan pertumbuhan atau kecacatan pada janin yang dikandung," sambungnya.