Jakarta -
Dalam rangka merayakan anniversary yang ke-5, MotherHope Indonesia menyelenggarakan Open House dengan tema
Happy Mom, Happy Family di Perpustakaan Anak Rimba Baca, Jakarta. Tema ini tersebut diusung untuk menjawab kesulitan orang tua muda terutama ibu dalam merawat buah hatinya hingga berujung pada depresi pasca melahirkan. Acara ini dihadiri oleh 30 peserta.
Laporan dari World Health Organization (WHO), Maternal mental health and child health and development in low and middle income countries di Geneva, 2008 menyatakan bahwa satu dari tiga hingga satu dari lima wanita hamil dan ibu pasca melahirkan mengalami masalah kesehatan mental yang signifikan. Paling umum adalah depresi dan kecemasan.
Masalah kesehatan jiwa ini sering tidak dianggap serius dan tidak dikenali dengan baik, namun mengakibatkan konsekuensi yang tragis dan jangka panjang bagi ibu dan anak. Pada masa kehamilan, ibu yang depresi meningkatkan risiko terhadap komplikasi kehamilan seperti preeklampsia, BBLR dan persalinan prematur.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bayi yang dilahirkan dari ibu yang depresi berisiko mengalami gangguan emosi dan perilaku. Ibu yang mengalami depresi pasca melahirkan memiliki durasi menyusui yang lebih singkat daripada ibu yang non-depresif. Depresi pasca melahirkan yang tidak tertangani dengan baik meningkatkan angka kematian ibu akibat bunuh diri. Pada gangguan jiwa berat lainnya yaitu Psikosis Postpartum dilaporkan bahwa 5 persen ibu yang mengalami psikosis postpartum melakukan upaya bunuh diri dan 4 persen infanticide.
 MotherHope Indonesia. (Foto: Istimewa) |
Sehubungan dengan itu, Open House hadir dengan pendekatan yang lebih hangat dan kekeluargaan. Rangkaian Open House antara lain pengenalan MotherHope Indonesia bersama Nur Yana Yirah founder MHI,
talkshowÂ
Being A Happy & Loving Mom oleh Dra. Anisa Cahya Ningrum, Psikolog. Kemudian konseling psikologi oleh Firman Ramdhani, M.Psi., Psikolog, dr. Anastasia Ratnawati Biromo, SpKJ, dr. Katrin Nada, SpKJ dan Andrea Kusuma Putri, M.Psi, Psikolog. Selain itu ada juga workshop menggendong dengan jarik bersama Junita Sorta Matumona dan
workshop Sukses ASI MPASI oleh dr. Ameetha Drupadi, CIMI.
Diharapkan dengan adanya Open House ini dapat meningkatkan hubungan kekeluargaan di antara
member, relawan serta profesional yang tergabung di MHI, sehingga ibu tidak merasa sendirian, mengurangi stigma terkait depresi pasca melahirkan, mengenalkan ibu kepada konseling psikolog dan psikiater serta mengatasi kesulitan dalam menyusui dan menggendong buah hati.
(som/som)