Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

ADVERTISEMENT

kehamilan

Setelah Melahirkan, Biasanya Ini 6 Drama Hidup yang Akan Bunda Alami

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Selasa, 12 Apr 2022 10:46 WIB

Asian Mother nursery feeding bottle of formula milk to newborn baby in bed suffering from post natal depression. Health care single mom motherhood stressful concept.
Ilustrasi baby blues setelah melahirFoto: iStock

Horeee...selamat! Bunda akhirnya resmi menjadi seorang ibu setelah melahirkan beberapa saat/hari lalu. Semoga sehat selalu Bunda dan Si Kecil serta semoga Tuhan memberikan keberkahan pada Bunda sekeluarga.

Namun, namanya hidup ya, Bun pasti akan ada segala sesuatu rintangan baru. Dalam bahasa keseharian, Bunda akan memiliki drama baru yang umumnya terjadi karena interaksi dengan orang sekitar. Termasuk suami, mertua/orang tua kandung, bahkan sahabat Bunda sendiri.

Embuskan napas dan tenang, Bun. Kondisi Bunda setelah melahirkan harus dalam kondisi sebahagia mungkin karena harus melanjutkan tugas sebagai ibu menyusui. Ada pun drama-drama yang umumnya akan Bunda alami antara lain:

Banner Anak Siti KDI DibullyFoto: HaiBunda/ Novita Rizki

1. Intervensi orang tua
Dikutip dari buku A - Z yang Datang Setelah Melahirkan karya Tikah Kumala bahwa intervensi dari orang tua terjadi karena adanya perbedaan pandang soal pola asuh. Umumnya mertua/orang tua kandung merasa bahwa metode merekah-lah yang paling cocok. Prinsip sama pun juga Bunda rasakan sehingga muncullah konflik.

2. Senioritas lingkungan
Bunda yang baru pertama kali menjadi ibu akan dianggap sebagai 'anak bawang' yang wajib menerima masukan para seniornya. Namun, masih dari buku yang sama, ada baiknya tidak mendebat mereka para senior ini, Bun.

Sebaliknya, disarankan untuk menghadapinya dengan senyuman, tidak ambil pusing, dan tenang. Tidak semua senior menerima kritikan balik dari Bunda baru. Jadi tidak perlu memaksakan nilai-nilai yang Bunda anut kepada mereka.

3. Tidak kompak dengan suami
Menurut Rebecca Schrag Hershberg, Ph.D dari Psychology Today, ketidakkompakan dengan suami biasanya dimulai dengan prinsip nilai yang berbeda. Sebelum Si Kecil lahir cobalah diskusikan bagaimana dan apa pola asuh yang akan kalian terapkan. Adakah do and dont's dalam pola asuh masing-masing dari Ayah dan Bunda?

Pola asuh ini akan berkembang sesuai dengan usia Si Kecil, Bun. Maka itu diskusi ini akan berjalan terus-menerus dan disarankan untuk tetap membuka kran komunikasi itu. Paling penting nih, Bun jangan sampai saling menyalahkan di depan Si Kecil.

Masih ada tiga drama lagi yang umumnya akan Bunda alami, salah satunya baby blues. Simak di halaman selanjutnya ya, Bun. 

[Gambas:Video Haibunda]



Baby blues Hingga Mommywar..Waduh!

Stressed mother holding her baby.

Foto: iStock

Masih ada tiga hal lagi yang umumnya akan Bunda rasakan ketika setelah melahirkan, antara lain:

4. Minder dengan kemampuan diri

Sudah banyak cerita Bunda-bunda yang minder melihat ASI perah teman/tetangga/saudara yang penuh satu kulkas. Atau merasa rendah diri ketika melihat kemampuan anak orang lain sudah mencapai level yang belum dicapai anak Bunda.

Kesemua ini malah mengakibatkan Bunda membandingkan kemampuan diri sendiri dan minder akannya. Untuk mengatasinya, Bunda disarankan untuk tetap memperluas wawasan diri dan minta dukungan support system. Dan, jangan lupa positif thinking ya, Bun karena tidak ada manusia yang terlahir sebagai orang tua yang baik tanpa serangkaian proses.


5. Baby blues dan Post Partum Depression

Dilansir Healthline yang dimaksud baby blues adalah kondisi di mana seorang ibu setelah melahirkan mengalami kesedihan, kecemasan, stres dan mood yang berubah-ubah dalam periode singkat. Kondisi ini dianggap wajar dan tak perlu dianggap sebagai sesuatu yang tabu.

Baby blues biasanya dialami dalam waktu beberapa hari setelah melahirkan. Tetapi jika Bunda mengalami masa kehamilan dan proses persalinan yang sulit, baby blues bisa lebih mudah dirasakan gejalanya.



Ilustrasi baby bluesIlustrasi baby blues/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ilkercekic

Sedangkan Post Partum Depression atau Depresi Pasca Melahirkan adalah kondisi di mana ketika baby blues terus berlanjut lebih dari dua pekan dan bahkan semakin parah. Jika baby blues biasanya akan hilang dengan sendiri setelah ibu mulai beradaptasi dengan rutinitas mengurus bayi, tidak demikian dengan depresi postpartum. Depresi jenis ini sering kali membutuhkan psikoterapi atau konseling, serta konsumsi obat-obatan yang hanya bisa diresepkan oleh dokter.

6. Mommywars

Dalam perbincangan dengan Psikolog Klinis Dessy Ilsanty, M.Psi., saat membahas Mommywar ternyata berakar dari sifat manusia yang punya kecenderungan/kebutuhan untuk merasa benar. Bukan semata-mata karena ego atau egois, tapi memang seolah-olah fitrah manusia itu untuk mempertahankan diri.



Karena ketika manusa merasa salah, malah akan akan memunculkan emosi negatif bahwa kita orang tidak berguna dan pikiran negatif lainnya. "Nah, untuk melawan atau menyelamatkan diri, kita membekali atau melindungi diri dengan meyakini bahwa 'Saya benar'. Sehingga, apa yang ada di pikiran adalah pemikiran yang benar. Itulah kecenderungan yang dimiliki masing-masing orang," kata Dessy.



Jadi untuk menghindari drama macam ini, Bunda mulailah berlapang diri untuk menghargai pilihan orang lain dan sadar bahwa milestone setiap anak berbeda. Lalu, hindari juga memaksakan pilihan Bunda kepada orang lain.


(ziz/ziz)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda