Jakarta -
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan para ibu untuk memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama. Namun, The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) juga secara resmi mengakui bahwa para ibu memiliki kualifikasi unik.
Kualifikasi yang dimaksud adalah ada ibu yang pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan campuran atau pemberian susu formula yang menurutnya optimal untuk dia dan bayinya.
'Breast is best' adalah kampanye kesehatan masyarakat yang sangat sukses, tetapi faktanya telah menciptakan krisis kesehatan mental ibu. Di AS, semakin banyak ibu baru meninggal karena bunuh diri, dan beberapa ayah harus membesarkan bayinya.
Ya, tanpa dukungan berarti, memberi ASI eksklusif bisa menjadi beban mental bagi seorang ibu. Parahnya, ada yang bercampur dengan depresi pascamelahirkan dan berujung kematian.
Seorang ayah dari Vancouver, Kim Chen kehilangan istrinya Florence Leung pada tahun 2016 tak lama setelah mereka menjadi orang tua. Mimpi mereka punya anak menjadi kenyataan, tetapi Leung berada di bawah banyak tekanan dan meninggal karena bunuh diri.
"
Aku masih ingat membaca selebaran setelah keluarnya Flo dari rumah sakit dengan garis 'ASI Harus Menjadi Makanan Eksklusif untuk Bayi selama Enam Bulan Pertama.' Saya juga ingat poster di unit bersalin 'Payudara adalah yang Terbaik." tulis Chen dalam posting Facebook setelah kematian istrinya.
"Sementara menyetujui manfaat ASI, ada KEBUTUHAN untuk memahami bahwa tidak apa-apa untuk melengkapi dengan susu formula, dan susu formula itu adalah pilihan yang benar-benar layak, " sambungnya.
Menurut Suzanne Barston, penulis
Bottled Up: How the Way We Feed Babies Has Come to Define Motherhood, and Why It Shouldn't, saatnya bagi keluarga untuk mendukung ibu.
Sudah lebih dari satu dekade sejak Barston meluncurkan blog-nya,
The Fearless Formula Feeder dan menyaksikan perubahan diskusi online tentang pemberian makanan bayi mulai dari
"breast is best" menjadi "
feeding is best".Kata Barston, dalam banyak kasus, ibu inginÂ
menyusui tetapi tidak bisa karena mereka tidak memiliki sistem pendukung untuk benar-benar membuatnya bekerja.
(aci/som)