Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab dan Cara Mengatasi Keputihan pada Ibu Hamil

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 25 Mar 2020 10:42 WIB

Area kewanitaan perlu dijaga, termasuk jika alami keputihan tidak normal. Apalagi ketika sedang hamil, simak yuk Bun cara mengatasinya!
Ibu hamil/Foto: iStock
Jakarta - Ada banyak kejutan yang dapat dialami selama menjalani kehamilan. Salah satunya adalah masalah keputihan yang tiba-tiba muncul. Keputihan sendiri merupakan suatu yang lazim dialami oleh wanita, namun jika terjadi saat hamil tentu dapat menimbulkan pertanyaan.

Apakah keputihan saat hamil adalah suatu yang normal? Atau malah menjadi salah satu hal yang patut dikhawatirkan?


Dr. Finekri Abidin SpOG(K) dari RS YPK Mandiri pernah mengatakan bahwa keputihan yang dialami oleh ibu hamil adalah hal yang lumrah. Ini disebabkan karena tubuh ibu memproduksi cairan berlebih, termasuk di organ reproduksi.

"Jika keputihannya enggak gatal, berbau, itu hal yang normal," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Keputihan yang dialami oleh ibu hamil dipengaruhi oleh perubahan hormon pada serviks selama kehamilan. Saat hal tersebut terjadi, dinding rahim dan juga serviks akan melunak sehingga produksi lendir atau keputihan pada vagina meningkatkan jumlah produksinya.

Selain itu, peningkatan aliran dari ke rahim yang terjadi selama hamil, dan tingginya kadar hormon estrogen dalam tubuh juga berperan di dalamnya.

Keputihan yang dialami oleh ibu hamil biasanya terjadi dengan normal. Selama keputihan yang muncul tersebut masih berwarna putih atau bening dan hanya menimbulkan sedikit bau, maka itu tidak dianggap berbahaya ya Bun. Dengan begitu, Bunda tidak perlu mengawatirkannya.

Namun, Bunda harus dan juga perlu waspada apabila keputihan yang muncul terlihat berwarna kuning, hijau atau bahkan keabu-abuan. Selain di lihat dari warna, keputihan tidak normal juga disertai dengan bau yang tajam dan rasa gatal yang mengganggu.

Apabila hal itu terjadi, Bunda bisa mulai untuk memperhatikannya karena hal tersebut bisa menjadi tanda adanya infeksi atau gangguan pada kehamilan. Apalagi jika keputihan tersebut muncul dengan flek atau bercak darah, maka perlu bagi Bunda mengeceknya ke pelayanan kesehatan dan dokter untuk dapat perawatan yang tepat, jika dibutuhkan.

Untuk mengatasi keputihan yang terjadi, Bunda dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Cuci tangan

Sebelum Bunda menyentuh area vagina, diharuskan untuk mencuci tangan agar tidak meninggalkan bakteri. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan lagi setelahnya.

2. Panty liner

Jika dirasa butuh, Bunda bisa menggunakannya. Namun pilih panty liner yang tidak mengandung parfum ya. Jika sudah dirasa cukup lembab, wajib diganti dengan yang baru ya Bun.

3. Membersihakn area vagina

Setelah buang air kecil, jangan lupa untuk mengeringkan vagina menggunakan tisu agar tetap kering dan terjaga kelembabannya. Bersihkan vagina menggunakan air yang mengalir dari arah depan ke belakang, dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk menghindari bakteri dari anus masuk ke dalam vagina.

4. Tidak menggunakan sabun

Saat membersihkan vagina, tidak dianjurkan untuk menggunakan sabun ya Bun, apalagi yang mengandung parfum di dalamnya. Meskipun sabun yang dimaksud diformulasikan khusus untuk membersihkan area kewanitaan, ini sama sekali tidak berperan dengan tepat.

Itu karena sabun dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri baik dan pH pada vagina. Jika keseimbangan tersebut tidak terjaga, maka risiko mengalami infeksi akan semakin besar.


5. Pilih celana dalam

Sebaiknya Bunda memilih celana dalam dari bahan yang dapat menyerap keringat seperti kain katun dan juga yang tidak ketat atau longgar. Selain itu, jika Bunda tidak memakai panty liner saat mengalami banyak keputihan, sebaiknya sering-sering untuk mengganti celana dalam ya demi menjaga area vagina tetap kering dan bersih.

Tonton juga yuk Bun, mitos atau fakta mentimun bisa menyebabkan keputihan pada video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda