Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

9 Jenis Keputihan saat Hamil dan Penyebabnya, Adakah yang Bahayakan Kandungan?

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Selasa, 23 Jul 2024 21:45 WIB

Keputihan saat hamil
Keputihan saat hamil/ Foto: Getty Images/ake1150sb
Daftar Isi

Keputihan bisa saja terjadi selama masa kehamilan. Ada berbagai jenis warna keputihan yang mungkin dialami Bunda yang mengandung. Lalu, adakah di antaranya yang berbahaya untuk keselamatan janin?

Selama mengandung, tubuh Bunda akan mengalami banyak perubahan yang disebabkan oleh produksi kehamilan yang meningkat. Perubahan tersebut seringkali membuat para bumil bingung, terlebih bagi Bunda yang pertama kali mengandung.

Salah satu hal yang sering membuat seorang ibu hamil bingung adalah kemunculan bercak dan lendir keputihan secara terus menerus. Nah, keputihan saat hamil bisa terjadi di setiap trimester kehamilan.

Hal ini juga seringkali disertai dengan warna dan tekstur yang bermacam-macam. Yuk, simak penjelasan setiap jenis keputihan berikut agar Bunda tahu mana yang wajar dan perlu dikhawatirkan.

Apa itu keputihan?

Dirangkum dari Cleveland Clinic, keputihan adalah cairan atau lendir berwarna bening atau putih yang keluar dari vagina. Lendir ini merupakan hasil produksi dari bagian serviks dan uterus yang terdiri dari berbagai sel dan bakteri. 

Keputihan berfungsi untuk membersihkan, melembabkan, dan melumasi vagina. Hal ini terjadi untuk mencegah infeksi menjalar ke dalam rahim.

Terjadinya keputihan adalah satu hal yang normal terjadi saat mendekati masa menstruasi dan kehamilan. Sebagaimana yang dilansir The Bump, hal ini terjadi karena produksi kadar hormon yang naik-turun.

“Keputihan biasanya mulai muncul saat hamil trimester pertama dan akan lebih sering terjadi seiring usia kandungan bertambah. Puncak keputihan akan kembali keluar pada minggu-minggu akhir kehamilan,” ungkap pakar kesehatan seksual wanita dan penulis buku She-ology, Sherry Ross, MD.

9 Jenis keputihan saat hamil dan penyebabnya

Penting sekali untuk mengenali jenis dari lendir keputihan yang Bunda alami selama hamil. Hal ini disebabkan ada beberapa warna keputihan yang dapat menjadi tanda terjadi infeksi di vagina hingga gangguan keselamatan janin.

Dilansir Medical News Today, berikut jenis-jenis keputihan saat hamil berdasarkan warna yang perlu Bunda ketahui dan waspadai penyebabnya:

1. Bening atau putih susu

Warna bening atau putih layaknya susu adalah jenis keputihan yang normal dialami ibu hamil. Keputihan ini menandakan kondisi vagina dan kandungan yang sehat, terutama bila cairannya tidak berbau menyengat.

Namun, jika Bunda mengalami jenis keputihan seperti ini saat hamil dengan disertai jumlah lendir yang berlebihan, cobalah untuk bicarakan kondisinya dengan dokter kandungan.

2. Putih dan kental

Keputihan dengan tekstur lendir putih yang kental menggumpal dan menyerupai keju cottage dapat menandakan adanya infeksi jamur di alat kelamin.

Infeksi ini umum terjadi karena tubuh yang rentan terjangkit jamur selama kehamilan. Selain itu, gejala lainnya yang meliputi adalah rasa gatal, terbakar, dan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.

3. Cream

Keputihan bisa saja terjadi dalam warna cream dan ini merupakan hal yang tidak berbahaya, ya. Akan tetapi, jika keputihan ini disertai dengan rasa gatal dan panas terbakar di sekitar vagina dapat mengindikasikan Bunda terjangkit infeksi jamur saat hamil.

4. Hijau

Keputihan berwarna hijau adalah jenis keputihan yang tidak wajar atau tidak sehat. Warna hijau pada lendir dapat menunjukkan bumil terjangkit dan mengalami penyakit menular seksual (PMS), seperti klamidia atau trikomoniasis. Selama keputihan ini terjadi, vagina akan mengalami iritasi berupa ruam kemerahan.

5. Kuning

Warna kuning pada keputihan juga adalah hasil indikasi yang sama seperti keputihan berwarna hijau. Keduanya dapat menunjukkan bahwa bumil terkena PMS, seperti klamidia. Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala iritasi seperti ruam merah pada alat kelamin Bunda.

Menurut Centers of Disease Control and Prevention, keputihan hijau atau kuning dapat memicu komplikasi saat hamil yang dapat mengganggu Bunda dan janin. Komplikasi ini terkadang tidak muncul dalam rentang waktu bertahun-tahun, tetapi dapat menurunkan kinerja sistem saraf dan perkembangan anak serta kemandulan pada perempuan.

6. Abu-abu

Jenis keputihan lainnya yang dapat membahayakan kandungan adalah keputihan dengan lendir berwarna abu-abu. Warna ini dapat mengindikasikan adanya infeksi vagina yang disebut Bacterial Vaginosis (BV).

Tak hanya warna keputihan yang berubah menjadi lebih gelap atau abu-abu, infeksi ini juga ditandai bersama dengan bau keputihan yang tidak sedap seperti bau amis yang menyengat. Biasanya bau ini akan semakin kuat pasca melakukan hubungan badan.

7. Cokelat

Warna cokelat pada lendir keputihan disebabkan oleh darah endapan lama yang keluar dari tubuh. Keputihan jenis ini merupakan gejala awal kehamilan.

Keputihan berwarna cokelat saat hamil umumnya tidak perlu dikhawatirkan sebab tak ada bahaya yang menyertai. Namun, Bunda yang hamil sebaiknya menghubungi dokter kandungan bila mengalami gejala satu ini di awal-awal kehamilan.

8. Merah Muda

Para ibu hamil akan mengalami keputihan merah muda selama kehamilan trimester 1 atau di beberapa minggu akhir di trimester 3. Penyebab dari kemunculan bercak ringan keputihan ini dikarenakan hubungan intim selama kehamilan dan infeksi vagina.

Kemunculan lendir keputihan satu ini bisa menjadi indikasi bahaya yang menunjukkan gejala keguguran atau kehamilan ektopik. Namun, selama keputihan merah muda terjadi selama 1-2 hari, tidak ada bahaya yang mengikuti keselamatan janin. 

9. Merah

Keputihan berwarna merah saat hamil memerlukan perhatian dokter segera, terutama bila keputihan disertai dengan volume yang banyak berupa gumpalan darah. Selain itu, keputihan ini sering disertai dengan kram dan nyeri perut.

Gejala-gejala dari keputihan berwarna merah dapat menunjukkan tanda keguguran atau kehamilan ektopik. Pendarahan pada keputihan juga dapat menandakan adanya masalah pada kehamilan yang berisiko serius yang menyebabkan persalinan prematur terjadi.

Cara mengatasi keputihan saat hamil

Gejala keputihan saat hamil tidak bisa dihilangkan begitu saja. Namun, Bunda bisa melakukan beberapa cara untuk mengatasi atau mengontrol kualitas keputihan yang dialami  saat hamil.

Cara paling mudah dan terbaik kala ingin mengatasi keputihan saat hamil tentunya dengan menjaga kebersihan di area vagina. Seperti yang disampaikan Ross melalui laman The Bump, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi dan mengurangi risiko keputihan selama mengandung Si Kecil:

  • Kenakan celana dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat
  • Hindari penggunaan celana atau stocking yang ketat
  • Hentikan penggunaan produk sabun atau semprotan beraroma di area kewanitaan
  • Hindari kegiatan douching pada vagina
  • Kenakan pantyliner yang bebas dari aroma 
  • Hindari penggunaan tampon
  • Hindari memasukkan apapun ke dalam vagina
  • Bersihkan bagian vagina dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar
  • Kurangi konsumsi gula berlebihan untuk menekan risiko infeksi jamur
  • Konsumsi makanan dan suplemen probiotik untuk menyeimbangkan bakteri dalam vagina

Nah, beberapa hal di atas perlu diterapkan selama kehamilan untuk mengurangi tingkat risiko infeksi keputihan selama kehamilan Bunda.

"Kiat-kiat tersebut akan membantu ibu hamil tercegah dari iritasi dan infeksi keputihan, serta membuat Bunda merasa nyaman selama kehamilan," ungkap Ross.

Ciri-ciri keputihan tidak normal saat hamil yang berbahaya

Peningkatan volume keputihan saat hamil sebenarnya hal yang normal. Namun, apabila keputihan disertai ciri-ciri seperti bau yang menyengat, warna yang mencolok, hingga kram di perut, maka ada hal yang tidak normal di baliknya. Ciri-ciri tersebut dapat mengindikasikan bahaya pada kesehatan Bunda dan keselamatan janin.

Keputihan yang keluar dengan warna seperti hijau, kuning, abu-abu, dan merah adalah ciri-ciri pasti dari keputihan yang tidak normal. Oleh karenanya, Bunda perlu segera mencari bantuan para ahli medis untuk memeriksakan kondisi tersebut.

"Jika terjadi perubahan mendadak pada warna, konsistensi, bau, gatal, terbakar, ruam kemerahan, serta timbulnya rasa nyeri dan tidak nyaman saat buang air kecil atau berhubungan seksual, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter," jelas Ross.

Nah, umumnya keputihan di saat hamil muda memiliki beberapa ciri-ciri seperti warna keputihan yang jernih atau transparan. Untuk konsentrasinya berupa cairan seperti air tetapi lengket. Selain itu, keputihan yang normal tidak mengeluarkan bau yang menyengat.

Ciri-ciri keputihan di atas berlaku pada tiap trimester kehamilan, baik 1, 2, dan 3. Oleh karena itu, bila Bunda mengalami keputihan saat hamil di luar ciri-ciri yang disebutkan, segera datangi dokter, ya.

Cara mencegah keputihan tidak normal saat hamil

Bunda tentunya ingin masa kehamilan berjalan normal tanpa adanya risiko yang mengganggu keselamatan diri dan janin yang dikandung. 

Nah, untuk menghindari gejala keputihan yang tidak normal, Bunda perlu menjaga kebersihan vagina untuk mencegah timbulnya infeksi. Cobalah untuk menghindari penggunaan celana ketat, sabun atau produk beraroma di vagina, dan douching pada bagian dalam vagina.

Selain itu, untuk mengontrol kadar hormon kehamilan tetap stabil, coba konsumsi makanan sehat yang tidak mengandung tinggi gula serta makanan dan suplemen probiotik. 

Demikian penjelasan seputar jenis-jenis keputihan yang mungkin saja terjadi saat Bunda hamil. Gejala keputihan tersebut sering muncul saat kehamilan trimester 1 dan akan memuncak hingga waktu persalinan. Oleh karenanya, Bunda perlu selalu menjaga kebersihan area kewanitaan dan segera berkonsultasi dengan dokter bila terjadi hal yang tidak normal.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda