Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Muncul Flek Saat Hamil, Berbahaya atau Tidak Sih Bun?

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 30 Apr 2021 19:06 WIB

A healthcare worker examining pregnant woman indoors at home, checking sugar level.
Muncul flek saat hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

Jakarta - Salah satu kekhawatiran yang kerap dialami para Bunda hamil yakni ketika muncul bercak darah atau flek. Sebenarnya apa penyebab timbulnya flek saat hamil, ya?

Dikutip dari What to Expect, keluarnya flek saat hamil tak melulu jadi pertanda masalah. Faktanya, hingga 25 persen bunda hamil mengalaminya pada trimester pertama, lho.

Selama tidak muncul terlalu sering dan tidak dibarengi dengan keluhan berat lainnya, Bunda bisa tetap tenang dan perbanyak istirahat. Agar lebih memahami seluk-beluk flek saat hamil, yuk intip ulasan berikut ini!

Bagaimana cara membedakan antara pendarahan dan flek saat hamil?

Perbedaan antara pendarahan (bleeding) dan flek saat hamil biasanya bergantung pada warna darah dan jumlahnya. Dalam hal warna, flek seringkali berwarna kecokelatan atau merah muda, mirip dengan yang darah pada akhir menstruasi. 

Sementara itu, perdarahan umumnya berwarna merah lebih cerah dan bertekstur lebih pekat.

Dari segi jumlah, flek biasanya tak sampai membuat Bunda butuh memakai pembalut dan cukup dengan pantyliner saja.

Apa penyebab munculnya flek saat hamil?

Flek ringan saat hamil sering terjadi dan biasanya tidak terlalu parah. Umumnya ini terjadi pada kehamilan usia 3-4 pekan. Namun demikian, flek juga mungkin muncul kapan saja selama periode kehamilan.

Beberapa penyebab umum flek saat hamil di antaranya:

Pendarahan implantasi

Penanaman embrio ke dalam dinding rahim biasanya terjadi sebelum atau sekitar menjelang haid, atau sekitar 6-12 hari setelah pembuahan. 

Jumlah pendarahan implantasi biasanya tak terlalu banyak dan berwarna kecokelatan. Ini sifatnya umum dan bukan merupakan pertanda adanya sesuatu yang salah.

Aktivitas seks

Saat hamil, leher rahim Bunda menjadi lebih lunak dan membengkak akibat perubahan pembuluh darah. Maka dari itu, segala jenis 'benturan' kecil seperti saat berhubungan seks juga berisiko dapat mengiritasi dan menyebabkan flek.

Meski flek saat hamil akibat seks juga umum terjadi, akan lebih baik jika Bunda konsultasi ke dokter untuk lebih memastikannya.

Infeksi pada vagina atau leher rahim

Adanya infeksi dapat mengiritasi atau membuat serviks meradang, sehingga menimbulkan flek. Untuk lebih memastikan diagnosis dan perawatan yang tepat, segera periksakan diri ke dokter, ya.

Subchorionic bleed

Darah yang menumpuk di dalam lipatan korion (selaput janin bagian luar, di sebelah plasenta) atau di antara rahim dan plasenta itu sendiri, dapat menyebabkan flek ringan hingga berat. 

Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dan tidak menjadi masalah dalam kehamilan.

Kapan flek saat hamil perlu dikhawatirkan?

Cemas akibat munculnya flek saat hamil wajar terjadi, tetapi ingatlah bahwa ini sifatnya umum dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Dalam sebagian besar kasus flek pada bunda hamil, kondisi ini tak sampai mengganggu kesejahteraan janin.  

Namun, waspadai jika flek terjadi terus-menerus dalam jangka waktu panjang dan jumlahnya semakin banyak. Terutama juga jika disertai dengan kram atau nyeri di perut bagian bawah. 

Meski tak selalu menjadi penanda keguguran, kondisi ini mungkin disebabkan oleh gangguan lain.

Pemeriksaan dan diagnosis flek saat hamil

Keluhan flek yang terjadi jangka panjang dan jumlahnya terus bertambah perlu pemeriksaan lebih lanjut. Salah satunya, pada awal kehamilan dokter dapat meminta Bunda melakukan tes darah untuk memeriksa kadar human chorionic gonadotropin atau hCG.

Tes ini dilakukan untuk membantu mendiagnosis kehamilan ektopik atau menyingkirkan potensi keguguran.

Pemeriksaan dengan USG juga dapat dilakukan guna memeriksa dan memastikan janin dalam kondisi sehat, berkembang secara normal dan untuk memeriksa detak jantungnya.

Ingat ya, Bunda, pendarahan selama trimester kedua dan ketiga biasanya membutuhkan pemeriksaan segera oleh dokter.

Penanganan flek saat hamil

Istirahat dan relaksasi seringkali merupakan perawatan terbaik untuk kasus flek dan juga pendarahan selama kehamilan. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meminta Bunda untuk bed rest dari aktivitas sehari-hari.

Kasus flek dan perdarahan yang lebih serius selama kehamilan mungkin juga memerlukan perawatan di rumah sakit atau pembedahan, bergantung pada diagnosisnya.

Demikian ulasan tentang flek saat hamil, mulai dari penyebab, diagnosis. Tetap pantau gejala lain dan bicarakan dengan dokter jika munculnya flek sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda