Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bunda, Cari Tahu Yuk Tinggi Hormon HCG Saat Hamil 1 Minggu

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 15 May 2021 19:06 WIB

Young pregnant woman at home, closeup
Level hormon hCG saat hamil 1 minggu/ Foto: Getty Images/Andrija Nikolic

Jakarta - Saat kehamilan awal, biasanya banyak Bunda tidak menyadarinya. Padahal, saat kehamilan terjadi tubuh sudah mulai mengalami beberapa perubahan.

Selama dua minggu pertama, sebenarnya belum terbentuk embrio. Saat fase awal tersebut, biasanya tubuh sedang mempersiapkan ovulasi dan melepaskan sel telur dari salah satu ovarium Bunda, seperti yang terjadi selama siklus menstruasi.

Meski belum ada embiro, sel telur Bunda sudah lepas dan siap dibuahi. Bunda pun mungkin belum hamil tetapi mungkin tubuh sudah merasakan gejala yang terkait dengan siklus menstruasi yang biasa, seperti misalnya kram dan perubahan kadar hormon.

Selama menstruasi, yang biasanya berlangsung sekira 4-7 hari, tubuh juga akan melepaskan sejumlah hormon. Hormon yang menandakan dimulainya haid juga merangsang pelepasan hormon seperti LH (luteinising hormone) dan FSH (folical stimulating hormone) di mana membantu pembuahan.

Berbicara mengenai tanda-tanda awal kehamilan, salah satu yang sering dibahas yakni level hCG yang merupakan hormon yang diproduksi plasenta saat hamil. Memang ya, Bunda, ketika Bunda hamil, kadar hCG dapat dideteksi dalam urine dengan tes kehamilan di rumah.

Kadar hCG juga dapat dipantau menggunakan tes darah dan ini dilakukan untuk mengukur perkembangan bayi selama kehamilan. Plasenta disini mulai memproduksi hCG setelah sperma membuahi sel telur, seperti dikutip dari laman Baby Magazine.

Karena itu, biasanya butuh waktu sekira dua minggu agar kadar hCG cukup tinggi untuk dideteksi dengan tes kehamilan. Level hCG rata-rata yakni kurang dari 10 mIU/mL pada wanita tidak hamil dan lebih dari 25 mIU/mL untuk hasil yang positif. 

Melansir dari Todays Parent, hCG merupakan kependekan dari human chorionic gonadotropin. hCG sendiri juga dikenal sebagai hormon yang diproduksi oleh lapisan luar dari struktur awal kehamilan yang disebut blastokista. 

Baca informasi selengkapnya mengenai hormon hCG dengan klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga yuk ciri kehamilan dilihat dari perubahan kulit seperti dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]





LEVEL HORMON hCG SAAT HAMIL 1 MINGGU

Young pregnant woman at home, closeup

Level hormon hCG saat hamil 1 minggu/ Foto: iStock

"Lapisan luar ini memberi embrio nutrisi dan kemudian membentuk bagian dari plasenta dan selaput janin, "ujar Julia Kfouri, maternal fetal medicine specialist di Mount Sinai Hospital.

Kfouri menambahkan, hormon hCG sendiri biasanya merupakan tanda awal kehamilan tetapi juga bisa menunjukkan kehamilan ektopik di mana sel telur yang telah dibuahi tertanam di tempat lain selain rahim.

Melalui tes kehamilan di rumah, level hCG dapat terdeteksi dalam urine. Biasanya, setelah mencapai 25 mIU/mL atau lebih tinggi. Tes ini tetapi tidak memberikan pembacaan yang tepat dari level hCG karena hanya memastikan apakah kadar hCG cukup tinggi untuk mengindikasikan adanya kehamilan.

Ketika hamil, sebaiknya Bunda segera menemui dokter untuk menanyakan tentang hormon kehamilan. Biasanya, Bunda akan mendapatkan hasil hCG positif dari tes kehamilan di rumah atau sampel darah di dokter. 

Pengukuran ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa jaringan trofoblas tetapi tidak akan memastikan apakah kehamilan berkembang secara normal. Kemudian, Bunda akan menjalani tes darah lanjutan sekira 48 hingga 72 jam kemudian untuk memeriksa apakah kadar hCG meningkat. 

Jika kadar hCG berada dalam kisaran normal dan tes memastikan bahwa terus meningkat, darah tidak akan di tes untuk hCG lagi kecuali jika Bunda atau dokter mencurigai adanya kehamilan ektopik, keguguran, atau penyakit trofoblas gestasional.

Kadar hCG normal sangatlah bervariasi di antara wanita, tetapi praktisi kesehatan masih menggunakan pengukuran sebagai indikator perkiraan usia kehamilan. Pada kehamilan yang sehat, kadar hCG akan meningkat setidaknya 50 persen setiap 48 jam meskipun lebih sering terjadi dua kali lipat setiap 48 jam. Biasanya, level tersebut akan mencapai puncaknya sekira 10 minggu.

Kadar hCG yang rendah bisa jadi merupakan tanda kehamilan yang sangat dini. Tetapi, jika gagal meningkat beberapa hari kemudian, hal ini dapat menunjukkan kehamilan ektopik. Namun, Bunda hanya akan tahu jika kadar hCG gagal meningkat ketika Bunda melakukan tes darah dan menindaklanjutinya dengan tes darah kedua beberapa hari kemudian.

Sementara, jika level hCG yang tinggi bisa menandakan kembar atau kembar tiga tetapi bisa juga menjadi gejala penyakit trofoblas gestasional. Pada kondisi ini, sebaiknya Bunda segera menemui dokter karena diperlukan tindakan lanjut untuk menentukan penyebabnya. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda. 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda