KEHAMILAN
Sering Muncul Keputihan saat Hamil, Kapan Perlu Diwaspasdai?
Kinan | HaiBunda
Senin, 02 Aug 2021 18:55 WIBKeputihan atau yang juga dikenal sebagai leukorrhea merupakan istilah medis untuk cairan vagina yang encer, berwarna putih susu dan kadang-kadang tidak berbau. Ini dialami oleh banyak wanita kali pertama pada awal kehamilan.
Jumlahnya kemungkinan akan meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan Bunda.
Meski dianggap normal, ada beberapa kondisi keputihan yang perlu diwaspadai bunda hamil. Terutama jika keputihan disertai oleh gejala lain seperti gatal atau nyeri saat buang air kecil.
Penyebab munculnya keputihan saat hamil
Saat hamil, naiknya kadar estrogen menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah panggul. Lebih banyaknya aliran darah yang merangsang selaput lendir tubuh, menyebabkan peningkatan keputihan pada awal kehamilan dan seterusnya.
Keputihan saat hamil memiliki tujuan penting. Beberapa di antaranya yaitu menghilangkan sel-sel mati dari vagina, melindungi jalan lahir dari infeksi dan menjaga keseimbangan bakteri baik dalam vagina.
Namun demikian, keputihan yang tak normal justru dapat mengarah pada infeksi. Ini biasanya disebabkan oleh kelembapan dan kebersihan vagina yang kurang terjaga.
Keputihan saat hamil, normal atau tidak?
Keputihan yang bertektsur encer dan berwarna putih bening dan putih wajar dialami Bunda sepanjang kehamilan.
Namun jika keputihan yang keluar lebih kental dan warnanya lebih putih pekat, ini bisa menjadi tanda infeksi. Terutama jika disertai dengan gejala lain (seperti gatal atau bau menyengat).
Keputihan juga mungkin bisa muncul disertai dengan warna kecokelatan atau merah muda. Pada awal kehamilan, kondisi tersebut bisa menjadi tanda pendarahan implantasi.
Sedikit bercak selama kehamilan (bukan pendarahan berat) umumnya lebih sering terjadi setelah melakukan hubungan seks atau pemeriksaan panggul.
Dilansir Medical News Today, jenis keputihan saat hamil yang berwarna putih pekat dan berbau juga dapat mengindikasikan infeksi jamur.
Infeksi jamur menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami bunda hamil. Gejala lain termasuk di antaranya gatal, sensasi terbakar, dan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
Cara tepat mengatasi keputihan saat hamil:
Ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan ketika mengalami keputihan saat hamil:
1. Mandi secara teratur
Agar organ intim tetap bersih, mandi secara teratur dan kenakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat. Menjaga kebersihan vagina membantu menjaga keseimbangan bakteri untuk mencegah infeksi vagina.
2. Kenakan pembalut atau pantyliner jika diperlukan
Pembalut dan pantyliner menyerap kelebihan cairan, sehingga membantu Bunda merasa lebih nyaman.
3. Hindari douching
Douching belum terbukti aman pada kehamilan dan harus dihindari sepenuhnya. Ini juga dapat mengganggu keseimbangan alami mikroorganisme di vagina dan berisiko menyebabkan vaginosis bakteri.
Sebisa mungkin hindari penggunaan sabun atau tisu basah untuk membersihkan vagina, sebab organ ini dapat membersihkan dirinya sendiri, lho. Penggunaan benda berbahan kimia justru dapat mengubah pH vagina, sehingga malah meningkatkan risiko infeksi.
Kapan keputihan saat hamil harus diperiksa dokter?
Jangan tunda untuk segera cek ke dokter jika mengalami gejala berikut ini, Bunda:
- Keputihan lebih kental, berwarna kekuningan, kehijauan atau bertekstur
- Bau menyengat pada vagina
- Bagian dalam vagina dan/atau vulva terasa seperti terbakar atau gatal-gatal
- Nyeri saat buang air kecil dan berhubungan intim
Jika keputihan saat hamil yang muncul demikian, bisa jadi Bunda mengalami infeksi jamur atau vaginosis bakteri. Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh perubahan keseimbangan bakteri di vagina.
Dokter biasanya akan meresepkan obat antijamur atau antibiotik, guna menghilangkan gejala-gejala tersebut.
Keputihan saat hamil yang tidak normal juga bisa menjadi tanda penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore atau trikomoniasis, yang kesemuanya memerlukan diagnosis dan pengobatan cepat.
Untuk menghindari infeksi jamur penyebab keputihan saat hamil abnormal, ada beberapa langkah yang bisa Bunda terapkan:
- Selalu gunakan celana dalam yang longgar, berbahan lembut dan menyerap keringat
- Hindari memakai celana terlalu ketat
- Pastikan untuk selalu mengeringkan vagina sebelum berpakaian, setiap kali selesai mandi, berenang, atau berolahraga
- Konsumsi yoghurt dan makanan fermentasi lainnya ke dalam diet harian untuk meningkatkan bakteri sehat dalam tubuh
Segera lakukan konsultasi ke dokter jika curiga mengalami keputihan saat hamil yang tak biasa alias abnormal ya, Bunda.
(som/som)