KEHAMILAN
Posisi Tidur Ibu Hamil Bila Bayi Melintang dalam Kandungan
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Jumat, 19 Nov 2021 16:58 WIBPosisi bayi dalam kandungan dapat menentukan proses persalinan, Bunda. Bila bayi berada dalam posisi melintang, dia akan sulit dilahirkan dengan normal.
Posisi bayi melintang dalam kandungan adalah posisi di mana kepala bayi berada di satu sisi tubuh Bunda dan kakinya di sisi lain. Dalam posisi ini, kepala bayi tidak berada di jalan lahir, sehingga kemungkinan hanya bisa dilahirkan dengan operasi caesar.
"Posisi bayi melintang artinya bayi berada dalam posisi horizontal di perut ibunya. Posisi ini bisa menjadi masalah bila terjadi mendekati waktu persalinan," kata Doula dan Konselor Laktasi, Robin Elise Weiss, PhD, MPH, dilansir Very Well Family.
Bayi melintang dalam kandungan termasuk kasus yang jarang terjadi. Faktanya, hanya 2 persen bayi mengalami malposisi pada usia kehamilan 37 hingga 40 minggu.
Penyebab posisi bayi melintang
Penyebab pasti bayi melintang dalam kandungan terkadang tidak diketahui secara pasti. Ada banyak faktor yang berkontribusi sebagai penyebab, seperti kondisi rahim atau bentuk panggul.
Berikut 6 kondisi yang dapat menyebabkan posisi bayi melintang dalam kandungan:
- Abnormalitas rahim seperti rahim bicornuate, di mana rahim memiliki dua sisi atau berbentuk hati.
- Memiliki kista atau fibroid yang menghalangi serviks.
- Bentuk atau struktur panggul menyebabkan kepala bayi berada di satu sisi tubuh Bunda.
- Polihidramnion atau cairan ketuban berlebih yang terjadi pada 1 hingga 2 persen kehamilan.
- Masalah di plasenta seperti plasenta previa
- Kehamilan kembar atau lebih dari satu anak membuat ruang dalam rahim terbatas.
Komplikasi bayi melintang dalam kandungan
Posisi bayi melintang dapat menimbulkan komplikasi lho, Bunda. Berikut 3 komplikasi bayi melintang, seperti melansir dari Parenting Firstcry:
- Dapat terjadi prolaps tali pusar yang berpotensi menghambat suplai oksigen dan darah, sehingga dapat menyebabkan kematian bayi.
- Bayi lahir dengan operasi caesar karena tidak bisa melewati vagina.
- Waktu persalinan yang lama bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Penanganan bayi melintang
Penanganan bayi melintang bisa dilakukan dengan mengoreksi posisi atau reposisi. Sebelum ditangani, Bunda perlu tahu dulu posisi pasti bayi dalam kandungan melalui pemeriksaan USG ya.
Metode yang bisa dilakukan untuk menangani bayi melintang adalah koreksi luar atau external cephalic version (ECV). Prosedur ini hanya bisa dilakukan tenaga medis profesional, seperti dokter.
"Tindakan koreksi luar sebaiknya dilakukan setelah usai kehamilan 34 minggu. Tindakan ini sendiri sudah jarang dilakukan karena bisa berisiko pada ibu dan bayi," kata Tim Navitri dalam Buku Pintar Ibu Hamil.
Koreksi luar dilakukan degan memutar janin sampai ke posisi yang benar. Tindakan umumnya dilakukan bila ukuran bayi tidak lebih besar dari panggul ibu, tidak ada lilitan tali pusat, tidak ada kondisi plasenta previa, mioma, dan hidrosefalus bayi.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan bahwa metode koreksi luar ini dapat meningkatkan kemungkinan Bunda melahirkan secara normal pada bayi sungsang. Namun, pelaksanaannya enggak boleh sembarangan.
Dokter akan melakukan koreksi luar dengan meletakkan tangan di perut dan menekannya, sehingga janin berubah posisi dengan kepala di bawah. Tindakan ini mungkin bisa dilakukan oleh dua orang dan USG perlu digunakan untuk memantau posisi.
"Sebelum dan sesudah ECV, denyut jantung bayi akan diperiksa. Jika ada masalah pada ibu dan bayi, tindakan akan segera dihentikan," tulis ACOG.
Dalam studi tahun 2013 disebutkan bahwa metoda reposisi memiliki tingkat keberhasilan 100 persen dalam mengubah posisi bayi melintang. Namun, umumnya tingkat keberhasilan untuk ECV adalah sekitar 65 persen.
Selain reposisi dengan ECV, Bunda bisa menangani bayi melintang dengan mengubah posisi tidur dan melakukan latihan selama hamil. Coba posisikan tubuh seperti sujud selama 5 sampai 10 menit dengan frekuensi dua kali sehari.
Posisi tidur untuk bayi melintang
Bayi melintang bisa diubah dengan posisi tidur Bunda nih. Posisi yang dianjurkan adalah miring kiri. Posisi ini juga dianjurkan pada bayi sungsang yang kepalanya menjauhi jalan lahir, Bunda.
Beberapa dokter menyarankan untuk tidur di sisi kiri karena vena cava terletak di sebelah kanan tulang belakang. Saat tidur miring kiri, janin akan mendapatkan suplai darah dan makanan yang lebih baik.
Selain melancarkan sirkulasi, posisi miring kiri juga dapat menghilangkan tekanan pada hati dan ginjal. Artinya, lebih banyak ruang yang berfungsi dengan baik dan membantu mengatasi masalah pembengkakan di tangan dan kaki.
Selain tidur miring, Bunda juga bisa tidur dengan meninggikan kaki. Diharapkan dengan memanfaatkan gaya gravitasi, posisi bayi akan kembali benar.
Posisi lainnya adalah breech tilt atau posisi pelvic tilt. Posisi ini dilakukan dengan cara berbaring sambil mengangkat pinggul Bunda.
Letakkan tangan di samping badan dan rileks. Lakukan gerakan ini sekitar 30 sampai 45 detik dengan perlahan.
Sebaliknya, selama hamil sebaiknya hindari tidur dalam posisi telentang lurus ya. Tidur telentang bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti sakit punggung, masalah pernapasan, pencernaan, tekanan darah rendah, dan penurunan sirkulasi ke jantung dan janin. Beberapa ibu hamil juga bisa merasa pusing.
Perihal posisi tidur pada bayi melintang ini bisa dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter, Bunda. Sebab, posisi bayi melintang bisa berbeda letak kepala dan kakinya dalam kandungan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Ketahui Posisi Tidur Bayi dalam Kandungan Melalui Gerakannya
Tanda Kepala Bayi di Atas & Cara Mengetahui Posisi Bayi Sungsang
4 Posisi Janin dalam Kandungan yang Paling Ideal dan Berisiko, Apakah Bisa Berubah?
Posisi Janin saat Ibu Tidur Miring Kiri, Bunda Perlu Tahu
TERPOPULER
5 Potret Transformasi Harper Putri Victoria & David Beckham yang Ultah ke-14
5 Waktu yang Dilarang Berhubungan Intim Menurut Islam dan Bahayanya
Jangan Anggap Remeh, Ini Kelelahan Tanda Kanker hingga Diabetes
10 Perilaku "Sopan" di Pesawat yang Ternyata Dibenci Pramugari
Tahun Berapa Anak Gen Z? Ketahui Karakter, Faktor Pembentuknya & Cara Mendidiknya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi Cair yang Bagus dan Aman, Pilihan Terbaik untuk Si Kecil
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sepatu Sekolah Terbaik yang Bagus dan Awet
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu untuk Kecerdasan Otak Anak Usia 12 Tahun
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Serum Terbaik untuk Sehatkan dan Merawat Kulit
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak yang Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMATERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Tika Bravani dan Dimas Aditya, Terbaru Nonton Film Sore: Istri dari Masa Depan
5 Drama China Tian Xu Ning Terbaik Rating Tertinggi, Aktor Tampan yang Sedang jadi Sorotan
5 Potret Transformasi Harper Putri Victoria & David Beckham yang Ultah ke-14
Tahun Berapa Anak Gen Z? Ketahui Karakter, Faktor Pembentuknya & Cara Mendidiknya
Jangan Anggap Remeh, Ini Kelelahan Tanda Kanker hingga Diabetes
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Dugaan Video Syur, Lisa Mariana Mangkir Panggilan Polda Jabar
-
Beautynesia
Tebak Kepribadian dari Kerapian Rumah, Bisa Jadi Cerminan Sisi Dirimu yang Tersembunyi!
-
Female Daily
Byeon Woo Seok Jadi Pemeran Utama di Drakor Adaptasi Webtoon ‘Solo Leveling’ yang Populer!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 12 Juli: Aries Peluang Terbuka, Gemini Tetap Rendah Hati
-
Mommies Daily
Vitamin dan Suplemen Terbaik untuk Perempuan 40+: Kulit Kencang, Tulang Kuat, Bebas Nyeri Sendi