Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Yang Dirasakan Janin saat Bunda dan Ayah Berhubungan Seks di Semester 1 hingga 3

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Feb 2022 12:40 WIB

Pregnant, Human Abdomen, Women, Father, Men
Ilustrasi ibu hamil/Foto: Getty Images/pixelfit

Jakarta - Banyak Bunda dan Ayah yang beranggapan berhubungan seks saat hamil dapat dapat menyakiti janin di dalam kandungan. Sehingga, Bunda memilih untuk tidak melakukannya. Lantas apakah hal ini mitos atau fakta Bunda?

Tenang Bunda, berhubungan seks selama kehamilan sangat aman untuk dilakukan Bunda. Namun ada pengecualian jika dokter atau bidan Bunda melarangnya karena kondisi bayi yang masih rentan Bunda.

Melansir dari laman NHS, berhubungan seks tidak akan menyakiti bayi Bunda, jadi ini hanyalah mitos. Faktanya, penis tidak dapat menembus ke luar vagina Bunda dan menyentuh rahim. Bahkan saat berhubungan seks bayi tidak dapat mengetahui apa yang terjadi lho Bunda. 

Terlepas dari kekhawatiran terhadap Si Kecil di dalam kandungan, sangat normal jika dorongan seks Bunda berubah selama kehamilan. Bisa menjadi lebih bersemangat atau pun sebaliknya. Ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, tetapi akan sangat baik jika membicarakannya dengan pasangan Bunda agar saling mengerti.

Bunda bisa merasa berhubungan seks sangat menyenangkan selama kehamilan, atau merasa tidak menginginkannya. Bunda dapat menemukan cara lain untuk mencintai atau bercinta. Yang paling penting adalah membicarakan perasaan Bunda dengan pasangan ya. 

"Jika kehamilan normal dan tidak memiliki komplikasi, berhubungan seks dan orgasme tidak akan meningkatkan risiko Anda melahirkan lebih awal atau menyebabkan keguguran," kata Lauren Adler dokter kandungan yang berbasis di Amerika Serikat dikutip dari laman Web MD, Jumat (18/2). 

Di trimester ketiga kehamilan, orgasme atau bahkan seks dapat memicu kontraksi ringan. Jika ini terjadi, Bunda akan merasakan otot-otot rahim Bunda mengeras seperti kram.

Ini dikenal sebagai kontraksi braxton hicks dan bisa membuat tidak nyaman, tetapi ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan ya Bunda. Ketika kontraksi terjadi Bunda bisa mencoba beberapa teknik relaksasi atau berbaring saja sampai kontraksi berlalu.

Berhubungan seks saat hamil setiap trimester

Berikut kondisi dan keinginan seks Bunda saat hamil trimester demi trimester. 

1. Trimester pertama

Seks di minggu-minggu pertama kehamilan biasanya tidak ada dalam pikiran kebanyakan calon ibu karena mual di pagi hari yang biasanya memburuk selama waktu ini. Sehingga bawaannya ingin istirahat dan keinginan seks akan berkurang Bunda.

Banner 30 Rangkaian Nama Bayi Laki-laki IslamiBanner 30 Rangkaian Nama Bayi Laki-laki Islami/ Foto: HaiBunda

2. Trimester kedua

Pada tahap ini, mual di pagi hari bagi sebagian besar wanita telah berlalu atau setidaknya berkurang dan mereka merasa jauh lebih baik. Selain itu, bagi kebanyakan wanita, perut mereka belum menjadi terlalu besar. Sehingga masih nyaman bagi Bunda ketika berhubungan seks. 

3. Trimester ketiga

Pada titik ini, seks menjadi lebih sulit secara fisik, terutama selama minggu-minggu terakhir kehamilan. Perut Bunda sekarang sangat besar, selain itu Bunda biasanya akan lelah sepanjang waktu, dan perasaan yang campur aduk menanti persalinan akan membuat Bunda menjadi kurang memikirkan hubungan seks. Namun, berhubungan seks di trimester ketiga kehamilan dipercaya dapat berfungsi sebagai induksi alami Bunda. 

Simak penjelasan lain di halaman berikutnya ya Bunda.

Simak juga video tentang kelebihan melakukan hubungan seks saat hamil di bawah ini yuk.

[Gambas:Video Haibunda]




KONDISI BUNDA DILARANG BERHUBUNGAN INTIM SAAT HAMIL 

Pregnant, Human Abdomen, Women, Father, Men

Ilustrasi ibu hamil/Foto: iStock

Meskipun tidak menyakiti janin, Bunda sebaiknya tidak berhubungan seks saat hamil jika memiliki kondisi tertentu yang dapat memengaruhi keselamatan Bunda dan bayi. Berikut penjelasannya. 

  1. Riwayat keguguran berulang, persalinan prematur atau kelahiran prematur.
  2. Plasenta previa atau plasenta menutupi leher rahim yang menempatkan Bunda pada risiko pendarahan jika Bunda berhubungan seks selama kehamilan.
  3. Ketuban pecah dini yang terjadi ketika kantung berisi bayi yang sedang berkembang dan cairan ketuban pecah atau berlubang sebelum persalinan. Jika ini terjadi, Bunda harus segera menghubungi dokter ya Bunda.
  4. Pendarahan vagina atau cairan berbau busuk setelah berhubungan seks. Segeralah menghubungi dokter jika ini terjadi Bunda. Keputihan mungkin merupakan tanda infeksi yang dapat menjalar ke atas ke rahim, dan pendarahan mungkin merupakan tanda dari sejumlah masalah pada kehamilan Bunda. 
  5. Cairan ketuban bocor. Serviks Bunda mulai terbuka sebelum waktunya atau inkompetensi serviks dapat menyebabkan ketuban bocor dan mengeluarkan cairan. Jika ini terjadi, segera menghubungi dokter ya Bunda. 

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda