Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Penyebab Pernikahan Tanpa Seks, Punya Newborn Hingga Disfungsi Ereksi Suami

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 17 Feb 2022 21:45 WIB

Ilustrasi perceraian
Foto: Getty Images/iStockphoto/Makidotvn

Hubungan seks merupakan salah satu kegiatan rutin yang perlu dilakukan suami istri. Manfaat yang didapat di antaranya menambah keintiman dalam pernikahan.

Kendati demikian, ada beberapa pasutri yang justru menjalani pernikahan tanpa seks alias sexless marriage. Ini berarti pasutri sangat jarang atau bahkan tidak melakukan hubungan seks sama sekali.

Dilansir Marriage, pernikahan tanpa seks dapat memberi dampak pada hubungan antara suami dan istri. Termasuk koneksi emosional, konflik, dan ketidakpuasan hubungan.

Bahkan bagi istri, situasi ini kerap menimbulkan rasa cemas, tidak aman dan penurunan rasa percaya diri.

Apa saja hal-hal yang dapat menimbulkan sexless marriage dan perlu segera diatasi? Berikut ulasannya:

1. Ketidakcocokan tingkat gairah seks

Tidak semua orang menginginkan jumlah frekuensi seks yang sama, termasuk pada pasutri. Mungkin antara suami dan istri memiliki persepsi tentang kuantitas seks yang berbeda-beda.

Selain itu, dorongan seks memiliki naik-turun yang wajar terjadi seiring waktu.

Ketika ada keinginan untuk berhubungan seks yang tidak sesuai dengan pasangan, maka kondisi sexless marriage lebih berisiko mudah terjadi.

Banner Jojo Keong Racun

2. Masalah riwayat kesehatan

Dikutip dari Very Well Health, masalah kesehatan baik fisik maupun mental secara keseluruhan dapat berdampak besar pada gairah seks. 

Hal ini juga dapat mengganggu proses fisiologis libido, baik pada suami maupun istri.

3. Kecemasan berlebihan

Stres dan rasa cemas dapat membuat pikiran menjadi letih, sehingga hampir tak ada keinginan untuk melakukan hubungan seks. Oleh sebab itu, saat sedang banyak masalah seseorang cenderung justru menghindari seks.

4. Libido rendah

Kondisi ini dikenal juga dengan sebutan hypo-sexual desire disorder (HSDD), yang dapat dialami pria maupun wanita. Pada wanita, sejumlah faktor dapat menyebabkan HSDD termasuk seperti periode haid, penggunaan KB hormonal, masa menyusui, hingga menopause.

5. Efek samping konsumsi obat tertentu

Beberapa jenis obat diketahui dapat pula memberikan efek bagi gairah seks serta frekuensinya, di antaranya seperti obat antihistamin, antidepresan dan obat tekanan darah tinggi.

Simak lanjutan informasi di halaman berikutnya.


PENYEBAB LAINNYA: DISFUNGSI EREKSI PADA SUAMI

Ilustrasi pasangan bertengkar

Foto: Getty Images/iStockphoto/rudi_suardi

6. Disfungsi ereksi pada suami

Jika suami memiliki masalah kesehatan seks seperti disfungsi ereksi, maka kemungkinan besar frekuensi seks dalam hubungan pernikahan pun dapat menurun. 

Selain karena hambatan dalam mempertahankan ereksi, disfungsi ereksi juga dapat memengaruhi tingkat kecemasan, kepercayaan diri, dan harga diri pria. 

7. Adaptasi saat baru memiliki anak

Setelah melahirkan, wanita umumnya akan dianjurkan oleh dokter untuk menunda hubungan seks selama sekitar 6-8 pekan. Setelah fase ini selesai, gairah seks pun tak bisa langsung naik dan perlu proses adaptasi juga lho, Bunda.

Beberapa situasi dapat membuat gairah dan keinginan berhubungan seks menurun. Termasuk seperti proses adaptasi menjadi orang tua baru, rasa lelah, adanya perubahan pada bentuk tubuh, hingga faktor hormonal.

Jadi pada intinya, sexless marriage merupakan kondisi pernikahan tanpa seks yang dapat mengganggu keharmonisan pasutri. Jika Bunda memiliki masalah ini, bicarakan tentang kemungkinan penyebab dan diskusikan solusinya bersama-sama, ya.

Jika perlu, libatkan pencarian solusi dengan konsultasi pada pakar atau dokter. 


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda