
kehamilan
Hamil Ternyata Bisa Menular dalam Pertemanan Lho, Ini Penjelasannya Bun
HaiBunda
Minggu, 27 Mar 2022 13:05 WIB

Jakarta - Bunda, pernahkah menemui kejadian bila ada yang hamil dalam satu kelompok pertemanan, biasanya teman yang lain juga akan ikut hamil? Atau bila seorang teman sedang hamil, teman yang lain akan mengusap perut atau meminta kakinya untuk diinjak agar juga 'tertular' hamil.
Hal itu tak salah kok. Ternyata nih, hamil memang sesuatu yang menular lho Bunda. Tak percaya? Simak penjelasan di bawah ini yuk.
Mungkin banyak Bunda kurang percaya dengan hal ini, tetapi percaya atau tidak hamil benar-benar bisa menular dalam lingkaran pertemanan, lho Bunda. Hal ini telah dibuktikan oleh salah satu penelitian.
Benarkah kehamilan bisa menular?
Melihat kehamilan teman dekat sebenarnya dapat berdampak positif bagi seorang wanita dan menyerap rasa tanggung jawab serta kepercayaan diri pada mereka, membuat mereka lebih rentan untuk mengambil peran dan tugas yang menyertai peran sebagai ibu.
“Seorang teman secara positif memengaruhi risiko seseorang menjadi orang tua,” kata para penulis studi 2014 yang diterbitkan dalam jurnal American Sociological Association, dikutip dari laman Motherly.
Studi tersebut membuktikan daripada mengandalkan kemampuan mereka sendiri, wanita cenderung mendapatkan kepercayaan diri ketika mereka melihat teman-teman mereka membesarkan anak-anak.
Para peneliti yang terlibat dalam penelitian ini menganalisis profil lebih dari 1.700 wanita selama lebih dari sepuluh tahun, antara 1995 dan 2005. Ini termasuk wanita yang menganggap satu sama lain sebagai teman dekat dan disebutkan telah bersama untuk waktu yang lama.
Ketika hasil dikumpulkan, diamati bahwa lebih dari separuh wanita dalam penelitian ini, memiliki anak. Mengamati pola membuat para ahli menyadari ada penularan umum yang ada di antara semua wanita yang hamil pada waktu yang sama.
Pengamatan lebih lanjut juga menunjukkan selain melihat teman mereka hamil, wanita lebih mungkin untuk hamil sehingga mereka tidak merasa ditinggalkan dan diterima secara sosial.
Terlihat juga bahwa wanita memperoleh kepercayaan diri karena mengetahui bahwa mereka dapat mengalami perjalanan dan mengambil bagian dalam kegiatan bersama jika kedua temannya hamil.
Dengan demikian, ketika seorang wanita melihat wanita lain hamil, itu secara tidak sadar dapat memengaruhi dirinya dan hormon kesuburan juga meningkat. Ini membuat mereka ingin hamil dan mengambil peran juga.
Itu tidak hanya berhenti pada kehamilan. mungkin juga membuat wanita mengambil keputusan besar dalam hidup ketika mereka mengamati kehidupan teman-teman mereka dan merasa bahwa mereka dapat berhubungan dengannya.
Nah, bila memang Bunda merasa sudah siap dan percaya diri untuk hamil, simak beberapa persiapan untuk program hamil di halaman selanjutnya, ya Bunda.
Simak juga yuk video tentang 3 mitos seputar kehamilan:
PERSIAPAN BUNDA UNTUK MULAI PROGRAM HAMIL
Ilustrasi kehamilan/Foto: Getty Images/iStockphoto/vadimguzhva
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan bagi para calon Bunda. Mulai dari siklus haid, siklus ovulasi, serta jumlah dan kondisi sel telur. Selain itu, Bunda juga perlu memperhatikan kesehatan rahim yang menjadi rumah tempat berkembangnya janin.
Tak hanya Bunda, Ayah juga perlu memperhatikan kesehatan tubuh dengan baik. Tak hanya soal kuantitas, namun kualitas sperma juga menjadi faktor penentu kesuksesan kehamilan.
Untuk mempersiapkan diri menjalani program hamil yang sehat, Bunda dan Ayah perlu mempersiapkan sejumlah hal berikut ini seperti dituturkan dr. Reni Junita, Sp.OG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Morula IVF:
1. Perhatikan BMI tubuh
Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh memiliki peran penting dalam menentukan kehamilan Bunda. BMI adalah standar untuk menentukan berat badan sehat.
Hal yang sama juga berlaku untuk para suami. Pria yang mengalami obesitas cenderung memiliki kuantitas dan kualitas sperma yang kurang baik, sehingga sulit untuk membuahi sel telur.
2. Atur gaya hidup sehat
Agar tidak mengalami obesitas, pola hidup sehat sangat perlu diterapkan dengan baik. Luangkan waktu untuk berolahraga minimal 30 menit setiap harinya.
Selain menjaga berat badan ideal, Bunda dan Ayah juga perlu menjaga asupan makan. Hindari konsumsi karbohidrat dan gula berlebih, perbanyak asupan serat dan protein. Selain itu, penting untuk mengonsumsi suplemen pendukung kehamilan.
3. Tentukan program kehamilan
Kehamilan perlu direncanakan dengan sedemikian rupa. Beberapa orang mungkin menginginkan jenis kelamin serta jumlah anak secara spesifik. Hal ini bisa dilakukan dengan program kehamilan tertentu.
4. Perhatikan faktor usia
Dalam menjalani program kehamilan baik secara alami maupun genetik, jangan lupa untuk memperhatikan faktor usia. Usia subur pasangan untuk melaksanakan program kehamilan berkisar antara 25-35 tahun.
5. Kehamilan kedua
Setelah mendapatkan momongan, pada umumnya pasangan masih ingin mendapatkan anak kedua dan seterusnya. Namun tak sedikit yang kesulitan hamil setelah dikaruniai anak pertama.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil

Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil

Kehamilan
Pentingnya Pemeriksaan Andrologi bagi Calon Ayah

Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan

Kehamilan
Just for Fun! Nama-nama Ibu yang Diprediksi Hamil di 2018


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda