
kehamilan
Ketahui 5 Risiko Pasang IUD seperti Lesti Kejora, Benang Keluar hingga PMS Tak Teratur
HaiBunda
Rabu, 30 Mar 2022 14:34 WIB

Jakarta - Selebriti Lesti Kejora belum lama ini memutuskan pasang intrauterine device (IUD) untuk menunda kehamilan berikutnya, Bunda. Hal ini ia lakukan lantaran dirinya mengaku sudah cukup repot mengurus anak, pekerjaan, dan juga suami tercinta, Rizky Billar.
“Satu minggu setelah lahiran, tahu repotnya ngurus anak, kerja, bagi waktu sama Kakak, oke takut kecolongan, dedek harus di KB,” kata Lesti, dikutip dari kanal YouTube Rossa Official.
Walaupun awalnya tidak diizinkan oleh sang Suami, Lesti Kejora tetap memutuskan untuk pasang IUD. Setelah beberapa lama pasang IUD, Lesti bercerita bahwa saat ia melakukan pilates, lalu tanpa sengaja ia melihat bahwa benang IUD-nya keluar.
Hal tersebut membuat sang Suami panik dan segera memanggil dokter untuk mengatasinya. Setelah dokter datang, pedangdut berusia 22 tahun ini merasa lega karena benang IUD sudah dipotong.
Bunda, sebelum memasang IUD, lebih baik untuk mengetahui terlebih dahulu apa saja risiko yang akan Bunda alami setelah memasang IUD. Untuk membantu Bunda mengetahui apa saja risikonya, yuk simak penjelasannya berikut ini, ya Bunda.
Apa itu IUD?
Intrauterine device (IUD) adalah perangkat plastik dan tembaga berbentuk T kecil yang dimasukkan ke rahim Bunda oleh dokter atau perawat. Proses dilakukan dengan melepaskan tembaga untuk menghentikan Bunda hamil dan mencegah kehamilan selama kurang lebih 5 sampai 10 tahun.
IUD juga sangat aman. Beberapa wanita memang memiliki efek samping, tetapi biasanya ringan. Masalah serius dari perangkat jarang terjadi. Efek samping dari alat kontrasepsi ini bisa berbeda-beda untuk setiap orang tergantung pada jenis IUD yang dipasang dan riwayat kesehatannya.
![]() |
Risiko pemasangan IUD
Memahami risiko dan kemungkinan komplikasi dapat membantu Bunda membuat pilihan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin akan dialami Bunda saat memasang IUD:
1. Keluar dari rahim
Sekitar 1 dari 1.000 orang, IUD keluar dari rahim. Gerakan ini biasanya tidak menimbulkan komplikasi, meskipun dapat mengurangi efektivitas alat. Seorang dokter perlu mengeluarkan IUD yang telah dipindahkan.
2. Infeksi
Salah satu komplikasi paling serius yang dapat timbul karena IUD adalah infeksi. Infeksi IUD umumnya merupakan akibat dari proses pemasangan.
Melansir dari laman Comprehensive Women's Health Center, risiko infeksi sangat minimal, dan jika terjadi infeksi, dapat diobati tanpa perlu melepas IUD. Jika infeksi memang terjadi, itu dapat menyebabkan gangguan radang panggul.
3. Perforasi
Ini jarang terjadi, IUD dapat didorong melalui dinding rahim selama pemasangan, dan ini biasanya ditemukan dan diperbaiki segera. Jika tidak dilepas atau disesuaikan, IUD dapat berpindah ke bagian lain dari area panggul dan dapat merusak organ dalam. Pembedahan mungkin diperlukan untuk melepas IUD.
4. Kista ovarium
Sekitar 1 dari 10 wanita akan mendapatkan kantung berisi cairan ini di ovarium mereka pada tahun pertama setelah mereka memasang IUD. Kista biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu 3 bulan.
5. Periode tidak teratur atau berat
Melansir dari laman Web MD, periode Bunda akan berubah setelah memasang IUD. IUD hormonal sering membuat menstruasi lebih ringan dan lebih pendek. Terkadang mereka menghentikan menstruasi sama sekali.
IUD tembaga dapat membuat menstruasi Bunda lebih berat selama beberapa bulan pertama. Beberapa wanita mengalami bercak atau pendarahan di antara periode. Siklus Bunda dapat kembali normal dalam waktu 6 bulan setelah Bunda memasang IUD.
Simak juga manfaat IUD hormonal dan tembaga, di halaman selanjutnya, ya Bunda.
Simak juga yuk video tentang KB metode IUD ternyata efektif hampir 100 persen lho Bunda.
MANFAAT IUD HORMONAL DAN TEMBAGA
Ilustrasi alat IUD/Foto: Getty Images/iStockphoto/chrupka
Manfaat IUD hormonal dan tembaga
Perangkat intrauterin bisa menjadi pilihan kontrasepsi yang sangat baik bagi banyak orang. Dirangkum dari laman Medical News Today, berikut ini adalah beberapa manfaat dari IUD hormonal dan tembaga:
1. Mencegah kehamilan
Seorang dokter akan memasukkan IUD ke dalam rahim. Setelah IUD terpasang, individu tidak perlu khawatir lupa minum pil atau menggunakan kondom.
2. Efektivitas tinggi
IUD sangat efektif, tingkat kehamilan dengan alat-alat ini berkisar antara 0,9 hingga 1,5 persen, yang jauh lebih rendah daripada tingkat alat kontrasepsi nonpermanen lainnya.
3. Menyediakan kontrasepsi jangka panjang
IUD aman digunakan selama bertahun-tahun. Mereka bahkan mungkin tetap agak efektif melewati tanggal akhir yang direkomendasikan.
4. Perlindungan terhadap masalah kesehatan terkait kehamilan
Untuk orang dengan kondisi kesehatan parah yang membuat kehamilannya berbahaya, IUD dapat menyelamatnya dari kondisi tersebut.
5. Keterjangkauan
IUD tidak memerlukan kunjungan yang sering ke dokter atau pengulangan resep. Akibatnya, ini adalah pilihan yang lebih terjangkau bagi kebanyakan orang, terutama ketika asuransi kesehatan menanggungnya.
6. Fleksibilitas
Selama tidak ada kemungkinan seorang wanita hamil, pemasangan IUD dapat dilakukan kapan saja selama siklus bulanannya. Tidak perlu menunggu suatu periode untuk memulai atau mengakhiri.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Bunda Ingin Pasang KB IUD, Apakah Harus saat Haid?

Kehamilan
Duh! Benang IUD Lesti Kejora Keluar dan Bikin Syok, Kok Bisa?

Kehamilan
Sudah Pakai IUD, Kenapa Masih Bisa Hamil?

Kehamilan
Risiko Hamil dengan Kondisi KB Spiral Masih Terpasang

Kehamilan
Viral Bayi Baru Lahir Genggam Alat Kontrasepsi Ibunya, Kok Bisa?


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Kebahagiaan Lesti Kejora Berhasil Lulus Sarjana saat Hamil Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda