Janin Cegukan dalam Kandungan, Bagaimana Membedakannya dengan Tendangan?

Shot of a smiling pregnant woman sitting on her sofa holding her stomach

Ilustrasi janin cegukan dalam kandungan. Foto: Getty Images/kupicoo

Di dalam kandungan, ada berbagai hal yang sebenarnya sudah dapat dilakukan oleh janin. Salah satunya yakni cegukan. Saat janin cegukan dalam kandungan, seperti apa sih pergerakannya?

Ini menjadi kondisi yang kerap membuat bingung para Bunda hamil, sebab mirip seperti tendangan yang dilakukan janin. Dikutip dari Medical News Today, pergerakan pada janin (termasuk cegukan) umumnya mulai dapat Bunda rasakan pada usia kehamilan 16-20 minggu.

Namun, bisa saja Bunda baru benar-benar merasakannya di atas rentang usia kehamilan tersebut. Beberapa faktor diketahui dapat memengaruhi kapan Bunda bisa merasakan pergerakan janin, termasuk posisi plasenta dan berat badan.

Penyebab janin cegukan dalam kandungan

Sampai saat ini, para pakar masih belum menemukan apa sebenarnya penyebab janin cegukan dalam kandungan. Faktanya bahkan cegukan tidak pasti akan dialami semua janin.

Sebagian berpendapat bahwa cegukan berperan penting dalam proses pematangan paru-paru janin. Cegukan pun menjadi hal wajar yang dialami janin dalam kandungan.

Kendati demikian, pergerakan cegukan umumnya akan berkurang di usia kehamilan 32 minggu. Jika di waktu ini janin masih terasa cegukan sampai maksimal 15 menit, lakukan pemeriksaan ke dokter.

Foto: HaiBunda/ Novita Rizki

Membedakan cegukan atau tendangan janin

Selain cegukan, gerakan yang sering dilakukan janin dalam kandungan yakni tendangan-tendangan kecil. Kedua aktivitas ini pun kadang jadi sulit dibedakan oleh Bunda hamil.

Untuk membedakan apakah cegukan atau tendangan, salah satu hal yang dapat Bunda lakukan yakni melakukan perubahan posisi. Jika posisi Bunda berubah dan gerakan tersebut terasa berhenti, kemungkinan itu merupakan tendangan janin.

Alasannya, saat berada dalam posisi kurang nyaman, janin cenderung akan memberi tahu Bunda lewat gerakan seperti tendangan. Jadi ketika Bunda sudah berubah posisi lalu gerakan masih ada, iramanya stabil dan tidak terlalu keras, maka kemungkinan besar itu merupakan cegukan.

Janin cegukan dalam kandungan, berbahaya atau tidak?

Seperti disebutkan sebelumnya, cegukan pada janin umumnya wajar dan dianggap sebagai aktivitas normal. Bahkan, hampir sebagian besar bunda hamil merasakan pergerakan ini.

Namun, perhatikan apabila cegukan pada janin terjadi dalam waktu yang panjang alias tidak berhenti-berhenti. Ada kemungkinan cegukan disebabkan oleh faktor lain, seperti dikutip dari Healthline.

Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga video tanda-tanda janin lapar dalam kandungan berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

KAPAN CEGUKAN PADA JANIN PERLU DIWASPADAI?

Pregnant young woman holding hand in shape of heart on her belly

Ilustrasi janin cegukan dalam kandungan. Foto: Getty Images/iStockphoto/petrunjela

Misalnya karena masalah tali pusat, Bunda. Bisa saja janin terlilit tali pusat atau ada gangguan lainnya. Jika benar ini pemicu cegukan yang tiada henti, akibatnya dapat memicu hambatan suplai darah dan oksigen.

Kapan cegukan pada janin perlu diperiksa ke dokter?

Apabila Bunda masih intens merasakan pergerakan cegukan pada janin di usia kehamilan 32 minggu ke atas atau frekuensinya mencapai lebih dari 4 kali sehari, segera cek ke dokter.

Selain bisa jadi pertanda gangguan tali pusat, cegukan terlalu sering juga dapat disebabkan oleh adanya prolaps atau tekanan pada tali pusat. Kondisi ini lebih rentan terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan atau bahkan saat dekat waktunya persalinan.

Maka dari itu, Bunda perlu mengenali dan merasakan gerakan-gerakan janin. Jangan tunda untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter apabila ada pergerakan tak biasa pada janin ya, Bunda.