Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Penyebab Autisme yang Bumil Perlu Tahu, Salah Satunya Kekurangan Zat Besi

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 20 Apr 2022 19:50 WIB

Pregnant young woman holding hand in shape of heart on her belly
Ilustrasi penyebab autisme yang perlu diketahui. Foto: Getty Images/iStockphoto/petrunjela

Sampai saat ini, para peneliti masih terus menggali informasi tentang faktor-faktor penyebab autisme. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi selama pembuahan, kehamilan, dan bahkan mungkin persalinan dapat berperan.

Ya, seluruh proses tersebut diyakini dapat meningkatkan risiko autisme pada anak-anak yang secara genetik cenderung mengalami gangguan tersebut. Dikutip dari Parents, sebuah studi di New England Journal of Medicine menemukan perbedaan otak anak dengan autisme sejak trimester kedua kehamilan.

Meski para peneliti belum dapat menentukan penyebab pasti, diduga kuat autism spectrum disorder (ASD) kemungkinan berkembang dari kombinasi faktor.

"Beberapa kasus terutama disebabkan oleh faktor genetik, yang lain mungkin memiliki penyebab utama lingkungan. Tetapi kebanyakan kasus mungkin hasil dari interaksi keduanya," kata peneliti Autism Speaks, Paul Wang, MD.

Lantas apa saja hal-hal yang mungkin berperan menjadi faktor penyebab autisme dan perlu dipahami oleh para Bunda hamil? Berikut ulasannya, Bunda:

1. Kekurangan asupan zat besi

Sebuah studi tahun 2014 di American Journal of Epidemiology menemukan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang kekurangan zat besi lima kali lebih berisiko mengalami autisme. Risiko ini meningkat ketika ibu berusia 35 tahun atau lebih, serta memiliki kondisi metabolisme seperti obesitas, tekanan darah tinggi atau diabetes.

Zat besi diketahui sangat penting untuk perkembangan otak janin, namun sayangnya sebagian dari wanita hamil tidak mendapatkan cukup zat besi. Penelitian ini adalah yang kali pertama dilakukan untuk menguji hubungan antara asupan zat besi ibu dan risiko autisme. Masih diperlukan studi lebih lanjut ya, Bunda. 

2. Paparan polusi udara

Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan antara paparan polusi udara dan risiko autisme. Salah satunya yang dipaparkan oleh peneliti di Harvard School of Public Health.

Ditemukan ada risiko autisme hingga dua kali lipat pada anak dengan Bunda hamil yang terpapar polusi tingkat tinggi, terutama pada trimester ketiga. Semakin tinggi tingkat paparan, semakin besar risikonya.

"Hubungan faktor lingkungan yang paling memungkinkan pada risiko autisme hingga saat ini adalah paparan polusi udara saat hamil," ungkap M. Daniele Fallin, PhD, peneliti di The Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.

Baca penyebab lainnya di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga video resiko makan pepaya untuk bumil berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PAPARAN BAHAN KIMIA TERTENTU DAN KELEBIHAN BB

Beautiful young Asian pregnant woman relaxing on sofa in the living room at cozy home. Drinking a glass of fresh milk and using smartphone. Wellbeing, healthy eating lifestyle during pregnancy

Ilustrasi penyebab autisme yang perlu diketahui. Foto: Getty Images/AsiaVision

3. Kelebihan berat badan saat hamil

Penelitian dari University of Utah yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menunjukkan adanya hubungan potensial antara kelebihan berat badan saat hamil dan risiko autisme. 

The American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pun merekomendasikan para bunda hamil tidak naik berat badan lebih dari 15 kg selama kehamilan (atau sekitar 11 kg jika sebelumnya sudah berstatus kelebihan berat badan). 

Sebuah teori menyebutkan bahwa kelebihan lemak tubuh dapat mengubah kadar hormon wanita. Hal ini juga menyebabkan peradangan yang memengaruhi perkembangan otak janin.

"Wanita harus memperhatikan kenaikan berat badan mereka selama kehamilan untuk mencegah masalah seperti diabetes dan tekanan darah tinggi," kata Anna Maria Wilms Floet, MD, dari Kennedy Krieger Institute's Center for Autism and Related Disorders.

4. Paparan bahan kimia tertentu

Diduga kuat ada peningkatan risiko autisme terkait dengan paparan terhadap bahan kimia tertentu selama kehamilan, di antaranya seperti pestisida, beberapa logam tertentu, serta phthalates.

5. Konsumsi obat tanpa persetujuan dokter

Para peneliti menemukan adanya hubungan potensial antara obat yang dikonsumsi wanita saat hamil dan risiko autisme. "Misalnya, penggunaan antidepresan tertentu yang memiliki hubungan dengan autisme di berbagai penelitian," imbuh Fallin.

Penelitian lain di Journal of American Medical Association juga menunjukkan bahwa obat-obatan tertentu yang digunakan untuk epilepsi dan gangguan neurologis lain berpotensi meningkatkan risiko autisme. 

Maka dari itu, konsumsi obat selama hamil sangat penting hanya atas persetujuan dokter. Hindari asal minum obat tanpa resep dokter ya, Bunda. 

Dikutip dari Web MD, menerapkan gaya hidup sehat pun menjadi penting untuk bunda hamil untuk meminimalkan risiko autisme. Lakukan kontrol rutin, makan makanan bergizi, serta olahraga.

Pastikan Bunda mengonsumsi suplemen dan vitamin yang diberikan oleh dokter, serta menghindari paparan bahan kimia tertentu.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda