
kehamilan
Sewakan Rahim untuk Mengandung Bayi Artis, Wanita Ini Malah Alami Hal Traumatis
HaiBunda
Jumat, 03 Feb 2023 07:18 WIB

Menggunakan ibu pengganti atau surrogate mother untuk punya anak sudah menjadi hal lumrah di kalangan selebriti. Mereka akan menyewa rahim wanita lain untuk mengandung calon anak yang didambakan.
Sudah banyak nama-nama artis besar seperti Kim Kardashian, Paris Hilton, Naomi Campbell, hingga Priyanka Chopra yang menggunakan metode ibu pengganti untuk mendapatkan anak.
Namun tak semua prosesnya berjalan dengan menyenangkan. Wanita ini justru mendapatkan pengalaman pahit ketika diminta menjadi ibu pengganti oleh seorang artis yang namanya telah disamarkan.
Di usia 30 tahun, Shanna dan suaminya sudah melalui tiga kali kehamilan dan tidak ingin lagi memiliki anak. Namun ia mempelajari tentang ibu pengganti, yakni seorang wanita dibayar untuk mengandung bayi pasangan lain.
"Saya bisa menjadi pembawa gestasional," pikirnya pada saat itu, dikutip dari BBC.
Setelah mendaftar ke agen ibu pengganti dan menjalani rangkaian pemeriksaan, ia mendapatkan permintaan dari pasangan selebriti Jennifer dan Mark dari New York.
Pengalaman pertama Shanna sebagai ibu pengganti sangat menyenangkan. Ia bertemu dengan pasangan baik hati yang memberinya US$50 ribu atau hampir Rp750 juta selama tiga tahun.
Seluruh biaya perjalanan ke klinik IFV, hotel, bensin, serta makan juga diberikan oleh pasangan itu kepada Shenna. Ia pun mendapatkan ungkapan terima kasih yang tulus ketika pada akhirnya berhasil melahirkan anak mereka.
Sukses menjalani kehamilan pertama, Shanna kemudian diperkenalkan dengan seorang selebriti bernama Catherine (nama samaran) yang juga ingin menyewa rahimnya.
Catherine diketahui berasal dari keluarga terkenal, Bunda. Namun Shanna merasa ada yang ganjil dari permintaan wanita itu. Catherine menyarankan agar mereka tidak melakukan proses surogasi melalui agen pengganti untuk menghemat biaya dan hanya meminta pengacara mereka untuk membuat kontrak.
Kendati demikian, Shanna tetap menyetujui perjanjian itu. Ia pun melalui tiga percobaan. Pada percobaan pertama yang disebut dengan cycling, Shanna berkunjung ke klinik IFV untuk menempatkan sel telur yang telah dibuahi ke dalam rahimnya.
Namun upaya pertama itu tak berhasil. Di percobaan kedua, Catherine menyerahkan tablet valium kepada Shanna karena berpikir bahwa Shanna mungkin merasa gugup sehingga proses penempatan sel telur tak berhasil. Shenna tak menginginkan pil tersebut, namun Catherine bersikeras.
"Ia terus berkata 'Apa masalahmu, Shanna? Satu pil saja tidak akan menyakitimu,' dan saya seperti tidak bisa membantah," Shanna bercerita.
Shanna kemudian berpura-pura meminum pil itu namun sebenarnya membuangnya diam-diam. Pada akhirnya, Shanna tidak berhasil hamil dan mereka melakukan percobaan yang ketiga. Lanjutkan membaca di halaman berikutnya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga video tentang tips penuhi gizi bayi ketika sering mual dan muntah saat hamil:
ALAMI HAL TRAUMATIS
Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin
Pada percobaan ketiga, tingkat hCG Shanna menunjukkan adanya kehamilan. Shanna pun merasa sangat bahagia. Kendati demikian, Catherine tak ingin terlalu bersemangat karena ibu pengganti yang sebelumnya disewa mengalami keguguran karena melakukan penerbangan demi mengunjungi ayahnya yang sakit.
"Itu salah dia. Aku menyuruhnya agar tidak berpergian tapi dia melakukannya. Lihat apa yang terjadi? Bayinya mati," ucap Catherine dengan ketus.
Beberapa hari kemudian, Shanna mendapatkan kabar mengejutkan dari Catherine. Ia mengaku bahwa seorang ibu pengganti yang juga telah ia sewa berhasil melahirkan anaknya.
Shanna pun kalut. Ia tak tahu apakah Catherine masih menginginkan bayi yang dikandung olehnya, Bunda. Ia juga kecewa karena Catherine tak pernah memberi tahunya.
"Saya berharap Anda bisa memberi tahu saya sebelumnya," ucap Shanna.
Empat minggu berlangsung, ternyata level hCG Shanna turun drastis hingga ia mengalami keguguran. Ia menelepon Catherine namun wanita itu tak menjawabnya.
Shanna kemudian mengirimkan pesan kepada Catherine setelah ia tidak meresponsnya selama berhari-hari.
"Hai, saya harap Anda dan bayi Anda baik-baik saja. Apakah saya harus meneruskan sisa tagihan kepada Anda?" tulis Shanna dalam pesan teks yang ia kirimkan.
Catherine kemudian membalasnya, Bunda. Namun ia mengakhiri hubungan mereka karena Shanna dinilai terlalu dingin dalam merespons kabar perihal kelahiran anaknya. Sejak saat itu, keduanya tak pernah lagi berbicara usai Catherine mencampakkannya.
"Shanna, hubungan kita telah berakhir. Saya terkejut dengan sikap dingin Anda atas kelahiran anak saya. Kirimkan tagihan Anda," balas Catherine.
Meski sempat mengalami kejadian traumatis, Shanna akhirnya setuju menyewakan rahimnya lagi kepada pasangan lain empat tahun kemudian. Beruntung, ia kembali dipertemukan dengan orang baik.
Shanna melahirkan anak kembar untuk pasangan itu. Saat ini ia mengelola salon di kota dan bersyukur telah melupakan pengalaman pahit sebelumnya.
"Saya pikir saya membutuhkan sesuatu yang baik untuk menghapus pengalaman mengerikan dengan Catherine," ungkap Shanna.
Sangat umum terjadi di kalangan artis, bagaimana sebenarnya aturan mengenai ibu pengganti di Indonesia? Baca di halaman setelah ini.
HUKUM SURROGATE MOTHER DI INDONESIA
Foto: Getty Images/iStockphoto/sutlafk
Di Amerika Serikat (AS), surrogate mother termasuk praktik legal untuk memiliki anak sehingga sudah menjadi hal lumrah. Namun tidak semua negara melegalkan surrogate mother, Bunda.
Negara-negara yang melarang praktik ini antara lain Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Portugal, dan Bulgaria. Sementara itu, Inggris, Irlandia, Denmark, dan Belgia, memperbolehkan surrogate mother namun tanpa dibayar.
Di Indonesia, surrogate mother tidak masuk dalam aturan pemerintah. Bila merujuk Undang-undang, praktik surrogate mother dilarang di Indonesia, Bunda. Aturan itu tercantum di dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 127 (a).
Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah, dengan ketentuan hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum berasal.
Itu artinya, kehamilan tak dapat dilakukan oleh wanita yang bukan istri sah dari suaminya. Sperma suami juga tidak dapat ditanam kecuali di rahim sang istri, Bunda.
Melansir dari Healthline, surrogate mother setidaknya dapat membantu menolong pasangan yang mengalami masalah infertilitas atau mengalami keguguran berulang. Seseorang yang belum menikah atau sudah menikah mungkin memerlukan surrogate mother karena alasan pribadi.
Ada dua jenis istilah ibu pengganti, antara lain:
1. Traditional surrogate
Pada traditional surrogate, sel telur ibu pengganti digunakan untuk bisa hamil. Prosesnya dilakukan dengan inseminasi buatan dengan sperma Ayah (dari pasangan yang ingin mendapatkan anak). Pada traditional surrogate, ibu pengganti menjadi ibu genetik dari Si Bayi.
2. Gestational surrogate
Gestational surrogate menggunakan teknik in vitro fertilisation (IVF) atau bayi tabung. Sel telur istri dan sperma suami yang sudah dibuahi melalui IVF kemudian ditanam di rahim ibu pengganti.
Surrogate mother atau ibu pengganti di sini akan menjalani kehamilan sampai bayi lahir, lalu menyerahkan ke pasangan suami istri. Dalam gestational surrogate, ibu pengganti sama sekali tidak memiliki ikatan genetik dengan anak dikandungnya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kisah Bunda Mengetahui Suami Diam-diam Pakai Surrogate Mother untuk Dapatkan Anak, Ini Alasannya

Kehamilan
Mengenal Proses Surrogate Mother, 'Meminjam' Rahim Ibu Pengganti untuk Hamil Anak Pasangan Lain

Kehamilan
Ini Alasan Wanita Ukraina Paling Diminati sebagai Ibu Pengganti Kehamilan

Kehamilan
Kisah Pria Punya 4 Anak di Usia 60 Tahun Melalui 2 Ibu Pengganti

Kehamilan
Lagi Tren di Kalangan Ibu Hamil, Apa Sih Surrogate Mother?


5 Foto
Kehamilan
Hanggini dan Sang Suami Luthfi Aulia Kabarkan Alami Keguguran di Kehamilan Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda