HaiBunda

KEHAMILAN

13 Syarat Hamil Lagi setelah Bunda Mengalami Preeklamsia

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 01 Feb 2023 13:32 WIB
13 Syarat Hamil Lagi setelah Bunda Mengalami Preeklamsia/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Pratchaya
Jakarta -

Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang perlu Bunda waspadai. Preeklamsia menyebabkan tekanan darah tinggi dan kemungkinan terjadinya kerusakan organ.

Setiap ibu hamil atau bumil berisiko mengalami preeklamsia. Namun, risiko dapat meningkat bila Bunda pernah mengalami preeklamsia di kehamilan pertama atau sebelumnya.

"Bunda memang belum tentu akan mengalami preeklamsia di kehamilan berikutnya," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dr. Gorga I.v.w Udjung SpOG, saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.


"Tapi, banyak literatur mengatakan, risiko mendapatkan preeklamsia di kehamilan berikutnya meningkat hingga 7 kali lipat bagi wanita yang sudah pernah hamil dengan preeklamsia sebelumnya."

Dilansir laman Healthline, tingkat risiko ini bergantung pada keparahan gangguan yang dialami, serta waktu terjadi preeklamsia di kehamilan sebelumnya. Semakin awal mengalami preeklamsia, semakin parah dan semakin besar kemungkinan untuk mengalaminya lagi di kehamilan berikutnya.

Ilustrasi Ibu Hamil dan Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Syarat hamil lagi setelah preeklamsia

Bunda yang pernah mengalami preeklamsia tetap bisa mendapatkan kehamilan sehat. Risiko preeklamsia berulang dapat dicegah dan diminimalisasi dengan melakukan berbagai upaya.

Nah, melansir dari berbagai sumber, berikut 13 upaya atau syarat hamil lagi setelah mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya:

1. Tekanan darah terkontrol

Mengecek kondisi kesehatan sangat penting bila Bunda ingin program hamil lahir setelah mengalami preeklamsia. Bunda perlu rutin mengecek tekanan darah sebelum dan selama hamil.

Menurut American Heart Association (AHA), tekanan darah atau tensi darah normal adalah 120/80 mmHg. Sementara itu, hipertensi tingkat 1 bila tensi di atas 140/90 mmHg.

Selama promil, dokter dapat memantau tekanan darah untuk menentukan jenis terapi atau pengobatan yang dibutuhkan. Dokter mungkin akan memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang aman saat program hamil atau selama kehamilan.

2. Diabetes terkontrol

Pemantauan kadar gula darah juga penting bila Bunda mengidap diabetes. Penyakit diabetes bisa meningkatkan risiko terkena preeklamsia lagi di kehamilan berikutnya, Bunda.

"Jika mengidap diabetes melitus yang bergantung pada insulin, pastikan untuk menstabilkan dan mengontrol kadar gula darah sebelum hamil dan di awal kehamilan. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko terkena preeklamsia kembali," ujar Holly Ernst, PA-C, dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Santa Maria, California.

3. Fungsi ginjal baik

Pemeriksaan fungsi ginjal dapat dilakukan untuk memastikan kondisi Bunda sehat sebelum program hamil. Dalam ulasan di Current Hypertension Reports tahun 2020 dijelaskan, preeklamsia dapat menyebabkan penyakit ginjal dengan menyebabkan cedera ginjal akut, kerusakan endotel, dan hilangnya podosit.

Wanita dengan masalah ginjal memiliki peningkatan risiko mengalami preeklamsia. Jadi, sebelum hamil anak kedua atau ketiga, mintalah dokter untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap fungsi ginjal Bunda ya.

4. Berat badan ideal

Sebelum program hamil, Bunda perlu menjaga berat badan tubuh ideal atau tidak obesitas. Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko terkena preeklamsia berulang.

"Jika mengalami obesitas, pertimbangkan untuk menurunkan berat badan. Penurunan berat badan dapat menurunkan risiko terkena preeklamsia lagi," ujar Ernst.

5. Kondisi tubuh sehat dan bugar

Salah satu syarat penting hamil setelah preeklamsia adalah menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan bugar. Tubuh yang sehat artinya secara fisik, Bunda bisa hidup produktif dan terbebas dari penyakit. Sedangkan bugar adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Tubuh yang sehat dan bugar dapat diperoleh dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti olahraga. Sebelum atau saat program hamil, Bunda dapat rutin berolahraga. Selain membuat tubuh sehat dan bugar, olahraga juga bisa membantu menurunkan berat badan yang obesitas.

6. Sudah mengetahui risiko preeklamsia

Belajar dari pengalaman bila Bunda pernah mengalami preeklamsia di kehamilan sebelumnya. Sejak program hamil, Bunda sebaiknya sudah memahami penyebab, tanda, dan gejala preeklamsia ya.

"Memahami gejala preeklamsia berarti Anda dapat memberi tahunya ke dokter dan memulai perawatan sesegera mungkin," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Cheryl Axelrod, M.D., melansir dari Baby Center.

Baca halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga cara agar preeklamsia tidak terulang di kehamilan kedua, dalam video berikut:

(ank/pri)
HAMIL LAGI SETELAH PREEKLAMSIA: KETAHUI RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

HAMIL LAGI SETELAH PREEKLAMSIA: KETAHUI RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Fattah Riphat

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Buah Potong atau Jus Buah, Mana Lebih Bagus untuk Diet Turunkan BB?

Mom's Life Arina Yulistara

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Deretan Kebersamaan Ayah Artis dengan Anak Perempuan yang Telah Remaja

Buah Potong atau Jus Buah, Mana Lebih Bagus untuk Diet Turunkan BB?

Punya Fashion Brand, Ini 5 Potret Kang Dong Won Bintang Drakor Tempest saat Jadi Model

Terpopuler: Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Fattah Riphat

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK