
kehamilan
Manfaat Rutin Cek Tekanan Darah saat Hamil, Penting untuk Cegah Preeklamsia
HaiBunda
Minggu, 05 Mar 2023 21:00 WIB

Bunda perlu mengetahui apa saja manfaat rutin cek tekanan darah saat hamil. Pasalnya, tekanan darah tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti preeklamsia.
Tekanan darah adalah kekuatan darah mendorong dinding pembuluh darah yang disebut arteri. Arteri membawa darah dari jantung ke paru-paru di mana ia mengambil oksigen dan kemudian bergerak ke organ dan jaringan tubuh.Â
Organ dan jaringan menggunakan oksigen untuk melakukan aktivitas. Kemudian pembuluh darah yang disebut vena mengembalikan darah ke jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat rutin cek tekanan darah saat hamil
Dikutip dari ACOG, tekanan darah tinggi atau yang juga disebut hipertensi, dapat menyebabkan masalah kesehatan setiap saat, tapi tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala. Selama kehamilan, tekanan darah tinggi yang parah atau tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah bagi Bunda dan janin.
Beberapa dari Bunda mungkin memiliki tekanan darah tinggi sebelum hamil, dan yang lain baru mengalaminya untuk pertama kali saat hamil. Gangguan tekanan darah tinggi yang serius yang disebut preeklamsia, yang juga dapat terjadi selama kehamilan atau beberapa saat setelah melahirkan.
Pembacaan tekanan darah memiliki dua angka yang dipisahkan oleh garis miring. Misalnya, tekanan darah 110/80 mm Hg, disebut sebagai '110 di atas 80'.
Angka pertama adalah tekanan terhadap dinding arteri saat jantung berkontraksi, atau yang disebut tekanan darah sistolik. Angka kedua adalah tekanan terhadap dinding arteri saat jantung berelaksasi di antara kontraksi, atau yang disebut tekanan darah diastolik.
Angka tekanan darah berdasarkan keterangannya:
- Normal: Kurang dari 120/80 mm Hg
- Tinggi: Sistolik antara 120 dan 129 mm Hg dan diastolik kurang dari 80 mm Hg
- Hipertensi tahap 1: Sistolik antara 130 dan 139 mm Hg atau diastolik antara 80 dan 89 mm Hg
- Hipertensi tahap 2: Sistolik minimal 140 mm Hg atau diastolik minimal 90 mm Hg
Diagnosis preeklamsia
Menurut Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer kepada HaiBunda, ada tiga cara untuk mendiagnosis preeklamsia, yang di antaranya adalah:
1. Adanya riwayat preeklamsia di kehamilan sebelumnya
Jika Bunda memiliki riwayat preeklamsia dan kejang pada saat kehamilan sebelumnya, Bunda perlu berhati-hati. Apalagi jika setelah diperiksa ulang tekanan darahnya mencapai 140/90 mmHg, Bunda sebaiknya waspada karena kemungkinan terjadi preeklamsia. Riwayat ini termasuk ada atau tidaknya gangguan pertumbuhan pada janin di kehamilan sebelumnya.
2. Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine juga dilakukan untuk mendiagnosis preeklamsia. Diagnosis ditegakkan bila hasil pemeriksaan protein di urin positif dalam 24 jam, atau dengan urine dipstick testing hasilnya 2+ (dua positif lebih).
Kadar protein yang tinggi dalam urine, sangat berhubungan dengan terjadinya pembengkakan atau edema di tungkai. Tanda ini dapat termasuk di dalam kriteria untuk menilai kondisi preeklamsia.
Jika terdapat riwayat tekanan darah tinggi pada kehamilan sebelumnya, atau dilihat adanya peningkatan tekanan darah dan pemeriksaan protein di urine pada kehamilan sudah cukup untuk menilai kondisi preeklamsia, terutama pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu.
3. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah dibutuhkan untuk menilai preeklamsia pada kasus tertentu. Biasanya, ini dilakukan jika hasil pemeriksaan urin negatif, tapi ada tekanan darah tinggi dan ada riwayat preeklamsia di kehamilan sebelumnya.
Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat nilai trombosit, dan jika hasilnya kurang dari 100.000, kemungkinan besar Bunda akan mengalami preeklamsia.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan video tentang cara agar preeklamsia tidak terulang di kehamilan kedua:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
13 Syarat Hamil Lagi setelah Bunda Mengalami Preeklamsia

Kehamilan
Apa Itu USG Fetomaternal dan Kapan Ibu Hamil Memerlukannya?

Kehamilan
5 Keuntungan Hamil di Usia 40 Th Seperti Uut Permatasari, Lebih Siap dan Stabil

Kehamilan
Mirror Syndrome, Kondisi Langka Ibu Hamil yang Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Mual Berlebihan di Trimester Dua Bisa Picu Komplikasi Kehamilan


5 Foto