
kehamilan
Water Birth, Proses Melahirkan di Air yang Mengurangi Rasa Sakit saat Kontraksi
HaiBunda
Senin, 03 Apr 2023 19:40 WIB

Beberapa waktu belakangan, metode persalinan water birth makin populer di kalangan para bunda. Persalinan yang dilakukan di dalam air ini disebut-sebut dapat meminimalisir rasa sakit saat kontraksi.
Dalam proses persalinan, biasanya ibu hamil akan terus berada di dalam bak air hangat dari mulai kontraksi intens hingga melahirkan. Teori di balik water birth adalah karena bayi sudah berada di kantung cairan ketuban selama sembilan bulan, melahirkan di lingkungan yang serupa akan membuat prosesnya jadi lebih lembut untuk bayi dan tidak terlalu membuat stres sang bunda.
Jennifer Vanderlaan, PhD, MPH, CNM, FNP, bidan perawat bersertifikat dan praktisi perawat keluarga, secara umum, proses melahirkan di air sama dengan jenis persalinan lainnya. Bidan akan mengikuti standar perawatan yang sama selama persalinan, seperti mendengarkan detak jantung bayi dan memantau perkembangan kelahiran.
"Namun, mungkin ada perbedaan peralatan, karena dokter atau bidan perlu memastikan bahwa peralatan tersebut aman digunakan di dalam air," jelasnya, dikutip dari Very Well Family.
Para ibu hamil yang memilih water birth sebagai metode persalinan mereka, akan berendam dalam bak yang memberi kenyamanan lebih selama kontraksi daripada di tempat tidur pada umumnya.
Tapi bukan berarti water birth juga 100 persen bebas rasa sakit. Nyatanya, menurut David Ghozland, M.D., seorang OB-GYN yang berpraktik di Santa Monica California, rasa sakit persalinan sama hadirnya di kolam kelahiran air seperti di tempat lain.
"Tetapi lingkungannya lebih santai dan menenangkan sehingga menawarkan pengalaman yang lebih menyenangkan," katanya, dikutip dari Parents.
Manfaat Water Birth bagi Bunda dan Bayi
Mungkin Bunda penasaran apa saja manfaat yang didapat dari melahirkan lewat metode water birth. Menurut American Pregnancy Association, berikut manfaatnya untuk Bunda dan bayi:
Manfaat untuk Bunda:
- Berendam di air hangat itu menenangkan, nyaman, dan santai.
- Pada tahap akhir persalinan, air terbukti meningkatkan energi wanita.
- Efek daya apung mengurangi berat badan ibu hamil, memungkinkan gerakan bebas dan posisi baru.
- Daya apung meningkatkan kontraksi uterus yang lebih efisien dan sirkulasi darah yang lebih baik sehingga menghasilkan oksigenasi otot uterus yang lebih baik, mengurangi rasa sakit bagi sang bunda, dan lebih banyak oksigen untuk bayi.
- Berendam dalam air sering membantu menurunkan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kecemasan.
- Air tampaknya mengurangi hormon yang berhubungan dengan stres, memungkinkan tubuh bunda menghasilkan endorfin yang berfungsi sebagai penghambat rasa sakit.
- Air menyebabkan perineum menjadi lebih elastis dan rileks, mengurangi kejadian dan keparahan robekan serta kebutuhan akan episiotomi dan penjahitan.
- Saat wanita yang melahirkan rileks secara fisik, dia dapat rileks secara mental dengan kemampuan yang lebih besar untuk fokus pada proses persalinan.
- Karena air memberikan rasa privasi yang lebih besar, air dapat mengurangi hambatan, kecemasan, dan ketakutan.
Manfaat untuk Bayi:
- Menyediakan lingkungan yang mirip dengan kantung ketuban.
- Meringankan stres kelahiran, sehingga meningkatkan kepastian dan rasa aman.
Risiko Water Birth
Di samping sederet manfaat untuk Bunda dan bayi yang lahir melalui water birth, ada beberapa risiko yang mungkin saja dihadapi walaupun jarang sekali terjadi. Berikut risikonya:
- Mungkin ada risiko emboli air, yang terjadi saat air memasuki aliran darah ibu. Meskipun British Medical Journal meyakini keamanan water birth hingga 95 persen, mereka juga melihat kemungkinan adanya risiko aspirasi air.
- Jika bayi mengalami stres di jalan lahir atau jika tali pusar menjadi tertekuk atau terpelintir, bayi mungkin akan terengah-engah dengan kemungkinan menghirup air.
- Tali pusar bisa putus saat bayi dibawa ke permukaan air. Hal ini dapat dicegah dengan berhati-hati saat mengangkat bayi ke dada sang bunda.
- Bayi memang memiliki peningkatan risiko infeksi selama melahirkan di air.
Jika memang ingin melahirkan dengan water birth, apakah ada syaratnya? Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak yuk cerita Natalie Maragareth melahirkan empat anak dalam video di bawah ini:
KONDISI KEHAMILAN YANG DIBOLEHKAN WATER BIRTH
Mengenal water birth/ Foto: iStockphoto
Water birth adalah pilihan yang baik jika Bunda mencari metode alami untuk menghilangkan rasa sakit, dan menganggap bahwa menggunakan air untuk membantu kontraksi dan mendorong bayi. “Hal utama dari water birth adalah memberikan pereda nyeri plus pengurangan stres dan kecemasan selama persalinan,” kata Vanderlaan.
Melahirkan di air bukanlah pilihan yang baik untuk seseorang yang berpikir mereka mungkin ingin menjalani epidural saat melahirkan, karena Bunda tidak dapat membenamkan diri ke dalam air jika menggunakan epidural.
"Epidural mengurangi mobilitas Anda dan Anda harus bisa masuk dan keluar dari bak mandi tanpa bantuan untuk melahirkan di air," tambah Vanderlaan.
Hal lain yang perlu diingat adalah water birth hanya untuk orang yang memiliki kehamilan berisiko rendah. Beberapa faktor yang dapat mengecualikan seseorang dari melahirkan di air termasuk komplikasi seperti diabetes gestasional yang tidak terkontrol dengan baik, preeklampsia, hipertensi gestasional, hamil kembar, persalinan prematur, atau kelainan janin.
Mempersiapkan Water Birth
Jika memang ingin mencoba persalinan dengan water birth, sebaiknya bicarakan dengan dokter di awal kehamilan untuk mengetahui apakah itu layanan yang disediakan rumah sakit. Seorang bidan memang dapat membantu, tetapi mereka membutuhkan juga dukungan dari dokter.
Jika tidak dilakukan di rumah sakit terdekat, Bunda mungkin harus pergi ke klinik bersalin atau melakukannya di rumah. Di mana pun Bunda memutuskan untuk melahirkan, dengan water birth berarti Bunda harus bertanya tentang bagaimana persalinan dan water birth dilakukan. Hal-hal yang perlu disiapkan:
- Bunda harus didampingi perawatan kesehatan profesional berlisensi yang berpengalaman dengan dukungan dokter untuk membantu Bunda melalui persalinan.
- Standar yang baik perlu diterapkan untuk memastikan bak bersih dan terawat dengan baik.
- Langkah-langkah pengendalian infeksi yang tepat harus tersedia.
- Bunda dan bayi dipantau dengan benar saat berada di bak mandi sesuai kebutuhan.
- Suhu air diatur dengan baik, biasanya antara 36 hingga 37 derajat Celsius.
- Harus minum air selama persalinan untuk menghindari dehidrasi.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Cerita Nikita Willy Melahirkan Anak Kedua dengan Waterbirth di AS, Ibunda & Mertua Sempat Menangis

Kehamilan
Dijalani Nikita Willy, Kenapa Water Birth Ternyata Tak Direkomendasikan di Indonesia

Kehamilan
7 Kisah Artis yang Melahirkan dengan Metode Water Birth, Terbaru Nikita Willy

Kehamilan
Persalinan Water Birth seperti Nikita Willy Tak Direkomendasikan di Indonesia, Ini Alasannya...

Kehamilan
Ingin Coba Water Birth? Metode Melahirkan di Air yang Bikin Prosesnya Lebih Mudah


4 Foto
Kehamilan
5 Potret Momen Nikita Willy Melahirkan Anak Kedua di AS, Pilih Persalinan Water Birth
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda