Annisa Karnesyia | HaiBunda
Selasa, 04 Apr 2023 21:45 WIBProgram hamil utamanya direncanakan dengan matang oleh pasangan suami istri. Salah satu ikhtiar program hamil adalah berdoa dan membaca Al-Qur'an, misalkan dengan membaca surat Maryam.
Dalam buku Doa & Dzikir untuk Ibu Hamil karya Ust. K. Akbar Saman dijelaskan, doa adalah sumsumnya ibadah. Doa bahkan dapat mengubah ketentuan Allah SWT.
"Qadha adalah ketentuan Allah SWT bagi seluruh makhluk-Nya yang berada di langit dan bumi tanpa terkecuali. Seluruh makhluk Allah SWT tidak dapat menjalankan atau menentukan kehidupannya sesuai kehendak sendiri. Artinya, manusia hanyalah berusaha, sedangkan hasilnya Allah yang menentukan," tulis Ust. K. Akbar Saman.
Nah, salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan guna mengubah ketentuan adalah dengan berdoa. Hal ini tertulis dalam hadis yang berbunyi:
"Doa adalah menolak ketentuan Allah SWT. Sesungguhnya kebaikan dapat menyebabkan bertambahnya rezeki. Seorang hampa rezekinya pasti terhalang bila ia berbuat dosa." (HR. Imam al-Hakim).
Doa juga berarti memohon sesuatu yang bermanfaat pada Allah SWT. Melalui doa, kita bisa memperkuat usaha serta ikhtiar akan sesuatu, termasuk keinginan untuk mendapatkan momongan.
Doa yang bisa Ayah dan Bunda panjatkan saat program hamil adalah membaca surat di kitab suci Al-Qur'an. Salah satunya adalah bacaan surat Maryam ayat 1 sampai 11.
Ana Syafaratin menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada anjuran membaca surat Maryam bagi ibu hamil. Namun, banyak masyarakat yang mengamalkan surat Maryam ayat 1-11 sebagai ikhtiar untuk mendapatkan keturunan.
Surat Maryam ayat 1-11 berisikan mengenai mukjizat Nabi Zakaria AS, yang diberikan keturunan dari istrinya yang sudah sangat tua dan mandul. Kelahiran Nabi Yahya AS yang lahir dari ibunya menjadi bukti kebesaran Allah SWT.
Selain membaca surat Maryam ayat 1-11 ini, Ayah dan Bunda juga perlu memahami makna setiap ayatnya. Jangan lupa untuk mengamalkan kebaikan sebagai upaya ikhtiar mendapatkan momongan ya.
Berikut 9 keutamaan dan manfaat membaca surat Maryam saat hami atau sedang menjalani program hamil:
Dalam buku Mukjizat Surat Yusuf dan Maryam karya Rizem Aizid, seorang ibu hamil dianjurkan memperbanyak membaca surat Maryam dengan tujuan dan harapan agar bayi perempuan yang dilahirkan memiliki wajah cantik dan pribadi saleh seperti Siti Maryam, ibunda Nabi Isa AS.
Pada dasarnya membaca surat di Al-Qur'an sangat dianjurkan selama kehamilan. Surat Maryam, salah satunya, dapat menjauhi ibu hamil dari gangguan jin dan setan.
Membaca surat Maryam dapat menjadi salah satu upaya mendekatkan diri ke Allah SWT. Alih-alih niat agar dikaruniai anak cantik, Bunda dapat membaca surat ini dengan niat mulia mendekatkan diri ke Allah SWT. Niscaya akan dimudahkan segalanya.
Salah satu keutamaan membaca surat Maryam saat hamil adalah supaya mendapatkan rahmat dan rida dari Allah SWT. Ini sebagaimana Siti Maryam mendapatkan rahmat dan ridha-Nya, yakni dianugerahi anak yang suci.
Dalam surat Maryam dikisahkan tentang Nabi Zakaria AS yang tak kunjung dikaruniai anak hingga usianya tua. Beliau lalu berdoa kepada Allah SWT dan akhirnya diberikan keturunan oleh-Nya.
Apa yang Bunda katakan bisa didengar oleh janin. Membaca surat Maryam saat hamil bisa memberikan rangsangan tauhid bagi janini. Bayi dalam kandungan juga dapat menjadi tenang ketika dibacakan surat Al-Qur'an ini.
Tujuan lain membaca surat Maryam adalah agar Bunda dijauhkan dari musibah dan diberi kelancaran dalam persalinan. Kemudahan dalam proses persalinan ini sama seperti yang diberikan Allah SWT kepada Siti Maryam saat melahirkan Nabi Isa AS.
Keutamaan lain membaca surat Maryam saat hamil adalah memperkuat hubungan Bunda dan bayi dalam kandungan. Ketika Bunda mengaji, janin memiliki kepekaan emosional yang lebih kuat daripada janin yang tidak pernah mendengar suara ibunya.
Saat hamil, Bunda bisa mengalami fluktuasi hormon yang menyebabkan perubahan mood hingga muncul rasa cemas dan gelisah. Nah, dengan membaca surat Al-Qur'an seperti surat Maryam, diharapkan rasa cemas dan gelisah bisa hilang.
Salah satu manfaat membaca Al-Quran secara umum adalah untuk memberikan efek menenangkan bagi janin, serta meredakan kegelisahan dan rasa takut pada ibu hamil.
Surat Maryam dapat dapat dibaca selama program hamil dan kehamilan. Ana Syafaratin dalam buku Agar Momonganmu Cantik dan Tampan, Lapis-lapis Keberkahan Surat Yusuf dan Maryam bagi Ibu Hamil menjelaskan bahwa tidak ada hukum yang mewajibkan ibu hamil membaca surat ini.
"Sebab tidak ada dalil yang menganjurkan bagi ibu hamil untuk membaca Surat Yusuf dan Surat Maryam. Apalagi untuk tujuan diberikan anak yang tampan atau cantik," tulis Ana dalam bukunya.
"Allah SWT dan Rasul-Nya pun tidak pernah memerintahkannya, baik secara tersurat maupun tersirat. Begitu pula para sahabat juga tidak pernah mencontohkan demikian," sambungnya.
Bunda bisa membaca surat Maryam kapan saja. Boleh dibaca sesudah salat atau doa sehari-hari untuk didengarkan ke janin.
Melansir dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), berikut bacaan surat Maryam ayat 1-11 dari bacaan Arab dan artinya:
كۤهٰيٰعۤصۤ ۚ ١
(Kaf Ha Ya 'Ain Sad)
1. "Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad"
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ ٢
(zikru rahmati rabbika 'abdahu zakariyya)
2. (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria,
اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا ٣
(iz nada rabbahu nida'an khafiyya)
3. Yaitu ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lirih.
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا ٤
(qala rabbi inni wahanal-'azmu minni wasyta'alar-ra'su syaibaw wa lam akum bidu'a'ika rabbi syaqiyya)
4. Dia (Zakaria) berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah, kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku.
وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ ٥
(wa inni khiftul-mawaliya miw wara'i wa kanatimra'ati 'aqiran fa hab li mil ladungka waliyya)
5. Sesungguhnya aku khawatir terhadap keluargaku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul. Anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu.
يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا ٦
(yarisuni wa yarisu min ali ya'quba waj'al-hu rabbi radiyya)
6. (Seorang anak) yang akan mewarisi aku dan keluarga Ya'qub serta jadikanlah dia, wahai Tuhanku, seorang yang diridai.
يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ِۨاسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا ٧
(Yaa Zakariyyaaa innaa nubashshiruka bighulaami nismuhuu Yahyaa lam naj'al lahuu min qablu samiyyaa)
7. (Allah berfirman,) "Wahai Zakaria, Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki yang bernama Yahya yang nama itu tidak pernah Kami berikan sebelumnya."
قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا وَّقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا ٨
(qala rabbi anna yakụnu li gulamuw wa kanatimra'ati 'aqiraw wa qad balagtu minal-kibari 'itiyya)
8. Dia (Zakaria) berkata, "Wahai Tuhanku, bagaimana (mungkin) aku akan mempunyai anak, sedangkan istriku seorang yang mandul dan sungguh aku sudah mencapai usia yang sangat tua?"
قَالَ كَذٰلِكَۗ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَّقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا ٩
(qala kazalik, qala rabbuka huwa 'alayya hayyinuw wa qad khalaqtuka ming qablu wa lam taku syai'a)
9. Dia (Allah) berfirman,459) "Demikianlah." Tuhanmu berfirman, "Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali."
قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗقَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا ١٠
(qala rabbij'al li ayah, qala ayatuka alla tukalliman-nasa salasa layalin sawiyya)
10. Dia (Zakaria) berkata, "Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda." (Allah) berfirman, "Tandanya bagimu ialah bahwa engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama (tiga hari) tiga malam, padahal engkau sehat."
فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ مِنَ الْمِحْرَابِ فَاَوْحٰٓى اِلَيْهِمْ اَنْ سَبِّحُوْا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا ١١
(fa kharaja 'ala qaumihī minal-mihrabi fa auha ilaihim an sabbihu bukrataw wa 'asyiyya)
11. Lalu, (Zakaria) keluar dari mihrab menuju kaumnya lalu dia memberi isyarat kepada mereka agar bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.
Demikian, informasi mengenai surat Maryam untuk program hamil. Semoga membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga keutamaan puasa bagi ibu hamil, dalam video berikut:
(ank/rap)