Pernah melihat pup bayi baru lahir yang berwarna hitam dan sulit dibersihkan? Itu disebut mekonium. Para ibu hamil, yuk mengenal mekonium pada bayi baru lahir.

Ibu hamil tidak hanya mempersiapkan diri untuk melahirkan tapi juga mengurus bayi kecil yang tak ada buku manualnya. Untuk itu, Bunda perlu banyak mencari tahu mengenai perawatan bayi, terutama pada hari-hari pertama mereka ada di dunia. 

Salah satunya mengenai mekonium yang merupakan feses pertama bayi baru lahir. Umumnya, ibu baru mungkin terkejut ketika menemukan pup anak berwarna hitam namun itu sangat normal untuk bayi baru lahir.

Mengutip WebMD dan Verywell Family, mari kita bahas mengenai mekonium feses pertama bayi baru lahir yang wajib Bunda pahami agar tidak kaget saat nanti merawat anak setelah melahirkan.

Apa itu mekonium?

Mekonium adalah kotoran bayi yang kental, lengket, hitam atau hitam kehijauan. Normal dialami bayi baru lahir selama dua atau tiga hari pertama setelah lahir. 

Mekonium terdiri dari sel dan zat yang dilepaskan ke saluran pencernaan selama kehamilan. Diharapkan mekonium akan melewati sistem pencernaan bayi dalam 24 hingga 48 jam pertama setelah lahir.

Idealnya, kotoran bayi ini akan berubah warna dan konsistensinya selama Bunda di rumah sakit. Perubahan tersebut akan memberi tahu dokter bahwa sistem pencernaan bayi berfungsi dengan baik.

Sifat mekonium yang tebal, pekat, dan lengket membuat Bunda sulit membersihkannya. Untungnya, feses mekonium tidak berbau.

Transisi mekonium ke feses yang normal

Feses mekonium akan menjalani transisi pada saat bayi berusia 3 sampai 5 hari. Mulai dari yang kental, kemudian sedikit lebih encer, dan berwarna lebih coklat-kehijauan.

Jika bayi Bunda masih mengeluarkan feses mekonium setelah berusia 3 hari atau feses peralihan setelah ia berusia 5 hari, penting untuk diskusi dengan dokter anak. Keterlambatan transisi mekonium ke feses normal mungkin merupakan tanda bahwa bayi Bunda tidak cukup makan atau masalah lainnya.

Ini ciri transisi feses mekonium yang normal:

• Buang air besar mekonium pada umur 2 hari yang kemungkinan masih kental, tinggal, dan berwarna hitam.
• Buang air besar pada hari ketiga dengan feses menjadi lebih encer dan berwarna kehijauan sampai kuning (feses peralihan).
• Buang air besar berwarna kuning, lunak, dan berair pada hari keempat.
• Buang air besar berwarna kuning, lembek dan berbiji pada hari kelima.
• Buang air besar yang lebih besar, kuning, encer, dan berbiji pada hari ketujuh.

Meskipun banyak orang tua khawatir bahwa bayi selalu mengeluarkan mekonium pada hari pertama kehidupan anak, beberapa bayi memiliki masalah lain dan tidak memiliki feses ini pada hari pertama atau kedua kehidupan mereka. Sebagian besar bayi cukup bulan yang sehat buang air besar pertama mereka dalam waktu 48 jam setelah lahir.

Sebagian besar bayi akan mengeluarkan feses mekonium dalam waktu 24 jam setelah lahir. Jika bayi tidak mengeluarkan mekonium, itu bisa menjadi tanda ada sesuatu yang salah.

Kondisi yang dapat menyebabkan kegagalan mengeluarkan mekonium meliputi obstruksi usus, ileus mekonium (yang dapat dikaitkan dengan fibrosis kistik), penyakit Hirschsprung, sindrom sumbat mekonium, atau malformasi anorektal yang dapat mencakup stenosis anus (lubang kecil abnormal pada anus atau tak ada anus).

Jika bayi tidak dapat mengeluarkan mekonium, mereka mungkin mengalami perut buncit, muntah, dan umumnya tidak menyusu dengan baik. Selain pemeriksaan fisik dan sinar-X, observasi dan tes radiologis lainnya mungkin perlu dilakukan untuk mengetahui dengan tepat penyebab bayi baru lahir mengalami keterlambatan dalam mengeluarkan mekonium.

Feses bayi setelah mekonium

Setelah mekonium keluar, kotoran bayi Bunda akan berubah warna, konsistensi, dan berbau. Perlu diingat bahwa jika bayi Bunda diberi ASI dan terkadang menggunakan susu formula, warna dan konsistensinya dapat berubah berdasarkan seberapa banyak setiap sumber makanan yang mereka terima.

Feses bayi ASI eksklusif

Kotoran bayi yang diberi ASI eksklusif sangat berbeda dengan susu formula. Biasanya bayi yang diberikan ASI eksklusif memiliki tekstur lebih lembut dan berwarna kuning. 

Bayi yang diberi ASI saja dapat buang air besar beberapa kali dalam sehari. Bahkan bukan hal yang aneh jika bayi Bunda tidak buang air besar selama 7 hingga 10 hari.

Kotoran bayi yang diberikan susu formula

Jika bayi Bunda diberi susu formula, kotorannya mungkin lebih gelap dan berbau dibandingkan ASI saja. Ini normal. Secara umum, pup bayi akan lebih berbau daripada bayi ASI eksklusif.

Warna kotoran bayi yang tidak normal

Setiap warna kotoran yang menyerupai warna tanah dianggap sehat dan normal. Ini termasuk warna kuning, hijau, coklat, dan apa pun di antaranya.

Jika kotoran bayi Bunda berwarna putih, merah, atau hitam, bicarakan dengan dokter. Kotoran putih adalah tanda bahwa hati bayi tidak berfungsi dengan baik. 


Kotoran merah menunjukkan adanya darah segar, mungkin terjadi pada bayi atau jika puting Bunda berdarah. Kotoran hitam menunjukkan adanya darah tua karena darah menjadi hitam seiring bertambahnya usia.

Konsultasikan ke dokter jika Bunda merasa ada yang tidak normal dengan pup bayi.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Ketahui juga yuk persiapan melahirkan agar minim rasa sakit, dalam video di bawah ini: