kehamilan
Manfaat Kurma untuk Ibu Hamil, Benarkah Juga Bisa Lancarkan Persalinan?
Senin, 14 Sep 2020 07:00 WIB
Kurma merupakan salah satu tanaman tropis yang banyak tumbuh di daerah kering seperti Timur Tengah dan wilayah Afrika Utara seperti Mesir, Bunda. Buah ini memiliki banyak manfaat, termasuk untuk ibu hamil lho.
Karena itu, Bunda bisa menjadikan buah kering ini sebagai camilan. Kurma aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan bayinya karena nutrisi yang dikandungnya.
Mengutip dari Mom Junction, dalam 100 gram kurma mengandung nutrisi, seperti:
- Kalori: 277 kkal
- Serat makanan: 6,7 gr
- Protein: 1,8 gr
- Vitamin B-6: 2,7 miligram (mg)
- Zat besi: 0,9 mcg
- Magnesium: 54 mg
- Kalium: 696 mg
- Folat: 600 15 mcg
Manfaat kurma selama kehamilan
Kurma dapat dikonsumsi dengan porsi yang cukup oleh siapapun, bahkan bagi ibu hamil sekalipun. Mengutip Mom Junction, makan kurma memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil, lho.
Berikut beberapa hal yang bisa Bunda peroleh dari makan kurma selama hamil, sebagaimana yang sudah HaiBunda rangkum dari Mom Junction:
1. Menambah energi
Saat hamil Bunda akan membutuhkan lebih banyak energi daripada sebelumnya, lho. Nah kurma yang manis ini bisa memasok gula, mengubahnya menjadi energi, serta nutrisi lain yang dibutuhkan.
2. Mengatasi sembelit
Kurma juga kaya serat, sehingga dapat menjaga sistem pencernaan agar tetap sehat dan membantu meredakan sembelit terkait kehamilan. Selain itu, makan kurma juga bisa membuat perut terasa kenyang, mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh, serta membantu menjaga berat badan yang sehat.
3. Protein menghasilkan asam amino
Sejumlah protein dalam makanan juga dapat ditemukan dalam kurma, Bunda. Protein ini berguna untuk membangun asam amino yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh.
4. Bantu cegah cacat lahir
Kurma pun menjadi salah satu sumber folat dan bertugas untuk mencegah cacat bawaan yang berhubungan dengan otak dan sumsum tulang belakang, Bunda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan merekomendasikan beberapa ibu hamil untuk mengonsumsi suplemen folat atau asupan makanan yang kaya folat sebelum dan selama kehamilan untuk mencegah hal buruk tersebut.
5. Vitamin K untuk bayi
Perlu diketahui bahwa bayi dilahirkan dengan vitamin K rendah, padahal ini sangat berguna untuk membantu pembekuan dan perkembangan tulangnya. Nah, jika Bunda mengonsumsi kurma selama dan setelah kehamilan, secara tidak langsung membantu bayi mendapatkan sejumlah tambahan vitamin ini melalui ASI.
6. Mengandung zat besi
Kurma juga mengandung sejumlah zat besi, sehingga dapat membantu mencegah anemia selama kehamilan, Bunda. Zat besi ini berfungsi menjaga kadar hemoglobin dalam tubuh serta memperkuat kekebalan tubuh dan bayi dalam kandungan.
7. Menjaga keseimbangan air dan garam
Untuk menjaga keseimbangan air dan garam dalam tubuh, tekanan darah dan menghindari kram otot, kurma yang mengandung kalium dapat menjadi solusi lho, Bunda. Jika Bunda mengalami kekurangan mineral ini, maka akan meningkatkan risiko tekanan darah, penyakit kardiovaskular hingga stroke.
8. Membentuk tulang dan gigi bayi
Kandungan magnesium dalam kurma juga menjadi mineral penting lainnya karena dapat membantu dalam pembentukan gigi dan tulang bayi, Bunda. Selain itu, kurma pun dapat membantu mencegah defisiensi magnesium pada kehamilan yang meningkatkan risiko hipertensi kronis, preeklamsia, disfungsi plasenta, dan persalinan prematur.
Benarkah kurma bisa melancarkan persalinan?
Kurma sudah lama dipercaya memiliki manfaat terapeutik (anti-inflamasi, antioksidan, dan antitumor). Manfaat lainnya, kurma diklaim dapat melancarkan persalinan.
Melansir dari HealthLine, meski makan kurma dipercaya melancarkan persalinan ini tampak seperti mitos, namun para peneliti telah menemukan beberapa bukti yang mendukung klaim tersebut, lho. Jadi, kelancaran persalinan ini tergantung pada berapa banyak kurma yang dikonsumsi selama kehamilan, Bunda.
Adapun efek yang didapat, ibu hamil bisa memulai persalinan tanpa mendapat bantuan obat karena kurma dipercaya dapat meningkatkan induksi secara alami.
Sebuah studi pada 2011, para peneliti meminta 69 wanita hamil makan enam kurma dalam sehari selama empat minggu menjelang hari perkiraan lahir (HPL). Dalam studi tersebut juga ada 45 ibu hamil lainnya yang tidak makan kurma sebelum HPL sama sekali.
Kesimpulan dari penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa ibu hamil yang makan kurma memiliki tahap pertama persalinan yang lebih pendek, dilatasi serviks rata-rata lebih tinggi, dan leher rahim ibu hamil ini lebih matang dan siap untuk melahirkan, Bunda.
Selain itu, 96 persen ibu hamil tersebut pun mengalami persalinan dengan spontan, dibandingkan dengan 79 persen ibu hamil yang tidak makan kurma.
Maka berdasarkan temuan tersebut, peneliti pun meyakini bahwa makan kurma berpotensi melancarkan persalinan, Bunda. Meski begitu, masih diperlukan lebih banyak penelitian lainnya untuk memastikannya.
Sementara mengutip Today's Parent, Journal of Obstetrics and Gynecology menerbitkan sebuah penelitian yang dilakukan di Malaysia, di mana 77 wanita makan tujuh kurma sekitar 80 gram sehari mulai minggu ke-37 kehamilan. Para peneliti menemukan bahwa wanita-wanita tersebut tidak mengalami persalinan lebih cepat dibanding dengan 77 wanita yang tidak mengonsumsi kurma. Namun mereka cenderung tidak memerlukan intervensi dalam bentuk oksitosin, hormon yang menginduksi dan meningkatkan kontraksi.
Dari penelitian itu, hanya 37 persen dari ibu yang mengonsumsi kurma membutuhkan oksitosin untuk membantu persalinan mereka. Sedangkan 50 persen dari ibu yang tidak mengonsumsi kurma membutuhkan oksitosin. Penelitian yang dilakukan di Iran dan Yordania mendapatkan kesimpulan sama.
Meski tidak jelas mengapa makan kurma bisa membantu melancarkan persalinan, para ilmuwan berteori bahwa buah ini mungkin memiliki dampak seperti oksitosin pada rahim, yakni membantu mempersiapkan dan merangsang organ untuk kontraksi.
Kendati demikian, menurut OB/GYN yang berbasis di Toronto, Ashley Gilman tidak ada jalan pintas untuk menuju persalinan yang cepat dan lancar. "Persalinan sebagian besar, di luar kendali kita," katanya.
Menurut dia, Bunda yang menjelang HPL hanya cukup bersabar menunggu kelahiran. Di sisi lain, terlepas dari manfaatnya yang banyak, Gilman tidak merekomendasikan mengonsumsi kurma secara berlebihan.
Efek samping jika makan kurma secara berlebihan, di antaranya berat badan kehamilan berlebih, meningkatkan gula darah. Selain itu, risiko mengembangkan diabetes gestasional dan kerusakan gigi jika tidak menjaga kebersihan gigi usai mengonsumsinya.
Supaya terhindar dari efek samping tersebut, pada trimester pertama atau awal kehamilan, disarankan untuk mengonsumsi kurma dalam jumlah sedang, terutama jika Bunda memiliki masalah gula darah.
Sementara pada trimester kedua, ibu hamil berisiko terkena diabetes gestasional, sehingga perlu berkonsultasi dengan dokter jika berencana memasukkan kurma dalam makanan. Pada trimester ketiga, ibu hamil bisa mengonsumsi enam buah kurma sehari mulai dari minggu ke-36, yaitu empat minggu sebelum HPL.
Bunda, simak juga cerita dr. Reisa yang tak sadar hamil dan loncat dari atas kapal dalam video berikut ini:

