Janin di dalam rahim juga bisa mengalami cegukan lho. Ibu hamil pun ternyata dapat merasakan ketika janin cegukan, bukan hanya tendangan. Kenali yuk perbedaan cegukan dan tendangan janin dalam kandungan.

Janin cegukan itu dimulai pada trimester kedua atau ketiga. Ibu hamil mungkin memperhatikan ketika janin bergerak di dalam rahim, baik itu tendangan atau pukulan, hingga cegukan.

Dr. Joshua Copel, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi mengatakan bahwa ibu hamil rata-rata merasakan gerakan janin pertama kalinya antara minggu ke 13 dan 25. Ini sering dimulai dengan tendangan kupu-kupu kecil atau mungkin terasa seperti meletupnya berondong jagung di perut ibu hamil.

Setelah beberapa saat, Bunda akan merasakan tendangan, gulungan, dan dorongan sepanjang hari.

Perbedaan cegukan dan tendangan janin dalam kandungan

Namun, ibu hamil kemungkinan akan menyadari gerakan janin pada minggu ke 18 hingga 20. "Ini adalah saat gerakan janin, juga dikenal sebagai quickening, sering dialami untuk pertama kalinya," kata Copel dilansir Healthline.

Sedangkan pada ibu hamil yang berpengalaman mungkin terasa lebih cepat pada kehamilan berikutnya. Setiap ibu hamil juga berbeda-beda mulai merasakan gerakan di perutnya, ada yang membutuhkan waktu sedikit lama tergantung berat badan dan posisi plasenta.

"Apakah Anda pernah memperhatikan gerakan lain, seperti kedutan berirama? Gerakan ini mungkin lebih terasa seperti kejang otot atau denyut lainnya. Tapi itu mungkin cegukan janin," kata Copel.

Berapa kali janin cegukan?

Copel menjelaskan, beberapa janin bisa beberapa kali sekali mengalami cegukan. Sedangkan ada juga yang mungkin tidak mengalaminya. Penyebab cegukan pada janin ini juga belum dipahami dengan baik. 

Sebuah teori mengatakan bahwa cegukan janin berperan dalam pematangan paru-paru. Dalam kebanyakan kasus, refleks ini normal dan merupakan bagian lain dari kehamilan.

"Penting untuk dicatat bahwa cegukan janin pada umumnya dianggap sebagai pertanda baik. Namun, setelah minggu ke-32, cegukan janin semakin jarang terjadi setiap hari," ujar Copel.

Perbedaan cegukan dan tendangan

Janin bergerak di dalam rahim. Terkadang janin mungkin bergerak ketika merasa tidak nyaman dalam posisi tertentu. Atau jika ibu hamil makan sesuatu yang pedas, dingin, atau manis sehingga merangsang inderanya.

Lantas bagaimana membedakan itu cegukan atau tendangan? Jika itu tendangan, ibu hamil bisa merasakan gerakan di berbagai bagian perut. Atas dan bawah, dari sisi ke sisi. Atau janin berhenti jika Bunda berubah posisi. 

"Jika Anda duduk diam dan merasakan kedutan berdenyut atau berirama dari satu area perut, ini mungkin cegukan bayi," jelasnya.

Janin cegukan berapa lama?

Ketika janin mengalami cegukan, biasanya rata-rata berlangsung 3,5 menit. Tetapi beberapa serangan cegukan  hanya berlangsung 1 menit sementara yang lain mungkin berlangsung lebih lama—hingga 8 menit.

Banyak faktor yang memengaruhi ibu hamil dapat merasakan cegukan janin ini, seperti posisi plasenta. Mengubah posisi, berjalan, dan minum lebih banyak air juga bisa berpengaruh pada cegukan janin.

"Cegukan janin adalah hal yang menyenangkan untuk dirasakan saat hamil atau dilihat dengan USG," kata Pietro Bortoletto, MD, MSc, ahli endokrinologi reproduksi dan direktur bedah reproduksi di Boston IVF dilansir dari VerywellFamily.

Cegukan ini mirip dengan gerakan ritmis pernapasan di luar rahim, tetapi terjadi dengan kekuatan yang lebih besar. Pada USG, ibu hamil dapat melihat bahwa latihan pernapasan ini menyebabkan seluruh tubuh janin bergerak dalam gerakan menyentak ringan, yang dapat dirasakan beberapa orang hamil. Sama seperti di luar rahim, cegukan ini berlangsung dalam waktu singkat, lalu pergi dengan sendirinya.

Ibu hamil sangat tidak mungkin merasakan setiap cegukan janin. Sebenarnya, cegukan ini juga lebih sering dibanding yang disadari orang. "Kadang-kadang orang bahkan tidak merasakan gerakan ini," kata Bortoletto. 

Ketika ibu hamil bisa merasakan cegukan janin,  kemungkinan berirama dan berdenyut. Itu tidak acak, gerakan tunggal tiba-tiba seperti tendangan janin.

Cegukan janin ini juga bisa lebih konsisten daripada tendangan janin. Misalnya, Sharon Mazel, pakar pengasuhan dan kehamilan, penulis buku Bite-Sized Parenting mengatakan bahwa dengan empat kehamilannya, semua cegukan janin terasa hampir sama.

"Saya punya empat anak, dan tendangan dalam rahim mereka terasa berbeda selama kehamilan," jelasnya.

"Tapi semua cegukan mereka terasa sama—gerakan cepat berulang yang terasa seperti kedutan ritmis yang stabil. Saya suka merasakannya, dan saya senang melihat cegukan mereka yang baru lahir setelah lahir, karena itu mengingatkan saya pada perasaan hamil itu."

Sementara itu, Talitha Phillips, doula persalinan dan pasca persalinan dan CEO dari klinik medis komunitas nirlaba Claris Health, mengatakan terkadang cegukan janin seperti gelembung kecil berpola atau bahkan detak jantung yang berirama di perut.

Bahkan posisi bayi dapat memengaruhi cara ibu hamil merasakan cegukan janin. Menurut Eliza Savage, MS, RD, CDN, seorang penulis, ahli diet terdaftar, posisi bayinya menentukan di mana dia merasakan cegukan.

"Bayi pertama saya sungsang, jadi saya merasakan cegukan lebih dekat ke pusar saya," katanya. "Tapi kepala bayi kedua saya di bawah, jadi saya merasakannya lebih rendah di perut saya. Cegukan janin adalah perasaan yang paling aneh dan sangat memprihatinkan sehingga saya menghubungi OB / GYN saya tentang hal itu."

Dari penjelasan di atas, kapan Bunda mulai merasakan janin yang cegukan? Berbedakah dengan gerakan tendangan janin?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga yuk video tentang kehamilan di bawah ini: