Masa kehamilan dan kelahiran adalah salah satu moment yang menyenangkan dalam fase kehidupan. Tapi tahukah bunda? Bayi baru lahir sampai enam bulan pertama kehidupan adalah salah satu kelompok yang paling rentan terhadap berbagai infeksi, dikarenakan sistem imun mereka yang belum matang dan kuat.

Salah satu ancaman terbesar adalah infeksi RSV (Respiratory Syncytial Virus), yaitu suatu infeksi yang menyerang saluran pernapasan dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia dan bronkiolitis, termasuk gangguan paru-paru jangka panjang, seperti peningkatan resiko terkena asma, dan gangguan penyakit paru kronik lainnya di masa depan.

Saat ini, belum ada obat khusus untuk RSV infeksi. Pencegahan adalah salah satu ikhtiar kita untuk melindungi bayi baru lahir. Salah satu pencegahan infeksi RSV pada bayi baru lahir bisa melalui vaksinasi maternal yang diberikan pada trimester ketiga kehamilan. Hal ini menjadi langkah yang dapat dilakukan sebelum Si Kecil lahir.

Vaksin ini membantu membentuk antibodi pada ibu yang akan ditransfer ke janin melalui plasenta, sehingga memberikan perlindungan sejak bayi lahir. Para pakar kesehatan dunia dari WHO maupun Persatuan Dokter Obstestri Indonesia, juga merekomendasikan vaksinasi sebagai langkah protektif dari RSV5. Yuk, Bunda, jangan ragu konsul mengenai RSV kepada dokter kandungannya.

"Lebih dari 75 persen kasus rawat inap akibat RSV terjadi pada 3 hingga 6 bulan pertama kehidupan bayi. Karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan vaksin RSV pada usia kehamilan 32-36 minggu guna memberikan perlindungan optimal terhadap bayi baru lahir selama periode paling rentan terhadap infeksi RSV," ungkap dr. Muhammad Fadli, Sp. O.G pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Manfaat vaksin RSV untuk Bunda dan Si Kecil 

Melansir dari Fdagov, beberapa waktu lalu Food and Drug Administration atau FDA telah menyetujui vaksin RSV atau bisa disebut juga vaksin Abrysvo untuk digunakan kepada ibu hamil. Vaksin ini digunakan sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit saluran pernapasan bagian bawah yang umumnya terjadi akibat infeksi dari respiratory syncytial virus (RSV).

Penyakit saluran pernapasan bagian bawah ini cukup berbahaya karena dapat menyerang bayi bahkan yang baru lahir sekalipun. Maka dari itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk segera mendapatkan vaksin RSV yang telah disetujui dan dipastikan aman ini.

"RSV adalah penyebab umum penyakit pada anak-anak, dan bayi termasuk dalam kelompok yang paling berisiko mengalami penyakit parah, yang dapat menyebabkan rawat inap. Persetujuan ini memberikan opsi bagi penyedia layanan kesehatan dan individu yang sedang hamil untuk melindungi bayi dari penyakit yang berpotensi mengancam jiwa ini," kata Peter Marks, M.D., Ph.D., direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologis FDA, dikutip dari Fdagov.

Sebelumnya vaksin RSV hanya boleh diberikan kepada mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Namun, kebijakan ini berubah seiring dengan banyaknya penelitian yang membuktikan efektivitas dan tingkat keamanan vaksin RSV jika diberikan kepada ibu hamil.

Melansir dari Time, vaksin RSV telah terbukti efektif sebesar 81,8 persen dalam mencegah penyakit pernapasan parah pada bayi dalam 90 hari pertama setelah kelahiran. Pernyataan ini bersumber dari penelitian yang dilakukan FDA dengan melibatkan 18 ibu hamil.

Vaksin RSV sangat disarankan untuk ibu hamil karena penyakit saluran pernapasan bagian bawah ini dilaporkan telah menyebabkan 80.000 balita dirawat di rumah sakit setiap tahunnya. Selain telah menyerang banyak bayi, penyakit ini juga telah menyebabkan kematian kepada hampir 300 orang. 

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk ibu hamil mendapatkan vaksin ini? 

Yuk simak lebih lengkap pada halaman berikutnya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!