Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Virus Zika pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasinya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 28 Feb 2023 13:32 WIB

Ilustrasi Virus Zika
Virus Zika pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasinya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Virus Zika pada ibu hamil atau bumil dikaitkan dengan sejumlah masalah yang akan dialami oleh bayi. Salah satunya adalah mikrosefalus, yakni bayi lahir dengan kepala yang kecil dan tidak normal.

Pada tahun 2016, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa mikrosefali yang terkait virus Zika merupakan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Hubungan sebab akibat antara virus Zika dan kelainan bawaan juga telah dikonfirmasi, Bunda.

Infeksi virus Zika juga dikaitkan dengan beberapa kondisi medis yang dapat menyerang orang dewasa hingga anak-anak. Beberapa di antaranya sindrom Guillain-Barre, neuropati, dan mielitis.

Penyebab virus Zika

Virus Zika adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Kasus infeksi virus ini pertama kali diidentifikasi di Uganda pada tahun 1947 pada rhesus monyet kera (Rhesus macaque). Selanjutnya ditemukan bukti infeksi dan penyakit pada manusia di negara-negara Afrika pada tahun 1950-an.

Dari tahun 1960-an hingga 1980-an, infeksi manusia yang jarang terdeteksi di seluruh Afrika dan Asia. Namun, sejak 2007 wabah penyakit virus Zika telah tercatat di Afrika, Amerika, Asia, dan Pasifik. Demikian melansir dari laman WHO.

Menurut Dokter Anju Goel, MD, MPH, virus Zika tidak menular dari orang ke orang seperti virus flu. Namun, virus ini kemungkinan dapat menular karena berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi.

"Jika tidak demikian, sebagian besar kasus Zika disebabkan oleh gigitan nyamuk dan ditularkan dari ibu ke bayinya selama masa kehamilan," kata Goel, dikutip dari Very Well Health.

"Pembawa utama virus Zika adalah nyamuk Aedes aegypti. Zika juga dapat ditularkan melalui seks dan transfusi darah," sambungnya.

Menurut WHO, nyamuk Aedes yang menyebabkan virus Zika biasanya banyak dijumpai di siang hari. Mereka menggigit dan menularkan virus di waktu tersebut, Bunda.

Gejala virus Zika pada ibu hamil kemungkinan mirip dengan gejala sakit demam, Bunda. Lalu apa yang membedakannya ya?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga dampak bila ibu hamil tidak melakukan imunisasi vaksin, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

GEJALA DAN CARA MENGATASI INFEKSI VIRUS ZIKA

Ibu Hamil Sakit Kepala

Virus Zika pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasinya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz

Gejala virus Zika

WHO menjelaskan, kebanyakan orang yang terinfeksi virus Zika tidak menunjukkan gejal, Bunda. Gejala umumnya ringan dan mulai dirasakan 3 sampai 14 hari setelah infeksi.

Beriikut beberapa gejala virus Zika yang mungkin dialami Bunda saat hamil:

  • Muncul ruam
  • Demam
  • Konjungtivitis atau mata merah
  • Nyeri otot dan persendian
  • Malaise atau tidak enak badan
  • Sakit kepala
Vitamin A dan B untuk Anak

Gejala-gejala di atas biasanya berlangsung selama 2 sampai 7 hari. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), seseorang yang terpapar virus ini biasanya tidak pergi ke rumah sakit karena merasa gejalanya ringan.

Namun, karena alasan tersebut, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi, Bunda. Apalagi, gejala Zika mirip dengan demam berdarah yang juga disebabkan oleh nyamuk.

Untuk memastikan diagnosis yang tepat, virus Zika hanya bisa terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium melalui tes darah atau cairan tubuh lainnya.

Komplikasi virus Zika pada kehamilan

Infeksi virus Zika selama kehamilan merupakan penyebab mikrosefali dan kelainan bawaan lainnya pada bayi, termasuk kontraktur tungkai, tonus otot tinggi, kelainan mata, dan gangguan pendengaran. Gambaran klinis ini secara kolektif disebut sebagai sindrom Zika kongenital.

Risiko malformasi kongenital setelah infeksi pada kehamilan masih belum diketahui, namun diperkirakan 5 sampai 15 persen bayi yang lahir dari wanita yang terinfeksi virus Zika selama kehamilan memiliki bukti komplikasi terkait virus ini. Malformasi kongenital terjadi setelah infeksi simtomatik dan asimtomatik.

Infeksi Zika pada kehamilan juga dapat menyebabkan komplikasi seperti keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur.

Cara mencegah dan mengatasi virus Zika

Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah dan mengobati virus Zika, Bunda. Satu-satunya cara adalah mencegah gigitan nyamuk saat hamil.

"Karena tidak ada vaksin atau pengobatan untuk virus Zika, cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah melindungi diri dari gigitan nyamuk," ujar Goel.

Pengobatan infeksi virus ini hanya berfokus pada gejala. Misalnya, bumil dengan gejala ruam, demam, atau nyeri sendi harus banyak istirahat, minum cairan, dan diberikan obat-obatan tertentu. Bila gejala memburuk, pasien harus menjalani perawatan.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda