Asam folat merupakan salah satu jenis nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan. Bunda bahkan dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan asam folat sejak program hamil atau promil.

Asam folat banyak ditemukan di makanan sehari-hari. Selain itu, Bunda juga bisa menemukannya di suplemen prenatal dan susu ibu hamil.

Konsumsi asam folat saat hamil sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter. Sebab, dosis atau kebutuhan asam folat berbeda saat program hamil dan ketika kehamilan sedang berjalan.

Apa itu asam folat untuk Ibu hamil?

Asam folat adalah vitamin B9 larut air yang secara alami banyak ditemukan di makanan. Menurut ulasan di Harvard School of Public Health, folat atau asam folat membantu membentuk DNA dan RNA, serta terlibat dalam metabolisme protein.

Nutrisi ini juga memainkan peran penting dalam memecah homosistein, yakni asam amino yang dapat memberikan efek berbahaya bagi tubuh bila jumlahnya sangat tinggi. Pada ibu hamil, asam folat diperlukan untuk memproduksi sel darah merah yang sehat selama masa pertumbuhan janin.

"Mengonsumsi asam folat sangat penting sebelum dan selama kehamilan. Ini penting untuk perkembangan organ janin yang sedang berkembang," kata dokter spesialis kebidanan & ginekologi, Carolyn Kay, M.D, melansir dari Healthline.

Sudah banyak studi meneliti manfaat asam folat untuk ibu hamil dan janin dalam kandungan. Studi juga banyak yang meneliti efek samping bila ibu hamil kekurangan asupan nutrisi ini, Bunda.

Manfaat asam folat untuk ibu hamil

Ada beberapa manfaat asam folat untuk ibu hamil, yakni:

1. Mencegah cacat tabung saraf

Asam folat dikenal karena manfaatnya dalam mencegah cacat tabung saraf atau neural tube defect (NTDs). Kelainan ini terjadi ketika tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk dengan baik.

Penelitian menunjukkan bahwa risiko cacat tabung saraf dapat berkurang hingga 70 persen pada perempuan yang cukup mengonsumsi asam folat. Penelitian lain juga menunjukkan, konsumsi asam folat sebelum hamil dapat membantu mencegah spina bifida. Kelainan ini terjadi di awal pertumbuhan janin, dan hanya 25 persen bayi yang lahir berhasil hidup hingga dewasa dengan kondisi ini.

2. Menurunkan risiko bibir sumbing

Studi yang diterbitkan dalam British Medical Journal tahun 2007 menemukan manfaat asam folat untuk janin yang sedang berkembang. Menurut studi, risiko janin terkena bibir sumbing bisa turun pada ibu hamil yang mengonsumsi asam folat di awal kehamilan secara rutin.

"Selain mencegah cacat tabung saraf, asam folat juga bisa mengurangi risiko terjadinya bibir sumbing dan celah lelangit," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi Anisha Farishta, M.D., dikutip dari Parents.

3. Menurunkan risiko penyakit jantung bawaan

Manfaat lain asam folat adalah mampu menurunkan risiko penyakit jantung bawaan pada bayi. American Heart Association (AHA) menjelaskan bahwa cacat jantung bawaan terjadi ketika jantung atau pembuluh darah tidak berkembang secara normal sebelum lahir, dan dapat memengaruhi dinding interior jantung, katup jantung, atau arteri, serta vena jantung.

4. Menurunkan risiko keguguran

Konsumsi asam folat juga bisa menurunkan risiko keguguran di awal kehamilan. Studi menemukan, kekurangan asam folat dikaitkan dengan peningkatan hingga 50 persen risiko keguguran dini.

5. Mencegah persalinan prematur dan preeklamsia

Asam folat berperan penting untuk memastikan janin berkembang dengan baik. Konsumsi asam folat dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan plasenta, yang memberikan nutrisi serta oksigen pada janin. Tak hanya itu, asam folat juga dapat mencegah beberapa komplikasi kehamilan, seperti persalinan prematur dan preeklamsia.

Dosis dan waktu penggunaan asam folat untuk Ibu hamil

Bunda sudah bisa mengonsumsi asam folat dalam bentuk suplementasi sejak program hamil. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan perempuan yang ingin hamil untuk mengonsumsi 400 mcg (mikrogram) asam folat setiap hari, dan dilanjutkan sampak kehamilan.

Dosis dan aturan minum asam folat serupa juga direkomendasikan oleh American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG). ACOG menyarankan perempuan mengonsumsi vitamin prenatal setiap hari, setidaknya dimulai dari satu bulan sebelum hamil.

"Karena sulit mendapatkan asam folat sebanyak itu hanya dari makanan, maka harus mengonsumsi vitamin prenatal setiap hari minimal 400 mcg, dimulai setidaknya satu bulan sebelum kehamilan dan selama 12 minggu pertama kehamilan," tulis ACOG, dalam laman resminya.

Anjuran minum asam folat ini sedikit berbeda pada Bunda yang pernah melahirkan anak dengan kondisi cacat tabung saraf. Bunda disarankan untuk mengonsumsi 4 miligram (mg) asam folat setiap hari sebagai suplemen terpisah, setidaknya tiga bulan sebelum kehamilan dan selama tiga bulan pertama kehamilan.

"Jika pernah melahirkan anak dengan kondisi cacat tabung saraf, maka ibu hamil mungkin memerlukan asam folat dengan dosis lebih tinggi pada bulan-bulan menjelang kehamilan berikutnya dan selama kehamilan. Dokter akan memberi tahu tentang dosis yang tepat," ujar Kay.

Benar ya, Bunda. Untuk memastikan dosis suplemen asam folat yang dibutuhkan sudah sesuai, sebaiknya Bunda konsultasi dulu ke dokter. Pemberian dosis lebih dari yang dianjurkan mungkin dibutuhkan pada kondisi tertentu.

Daftar sumber makanan kaya asam folat

Selain dari suplementasi, Bunda bisa mendapatkan asupan asam folat dari sumber makanan sehari-hari. Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 16 sumber makanan kaya asam folat:

1. Kacang-kacangan
2. Asparagus
3. Sayuran hijau
4. Telur
5. Buah jeruk
6. Buah bit
7. Buah pepaya
8. Buah pisang
9. Buah alpukat
10. Kubis brussel
11. Brokoli
12. Hati sapi
13. Hari ayam
14. Buah-buahan kering
15. Fortified grains
16. Wheat germ

Efek samping asam folat

Konsumsi asam folat sesuai dosis yang dianjurkan umumnya tidak menimbulkan efek samping, Bunda. Efek samping, terutama konsumsi suplemen, umumnya terjadi bila dosis yang diminum melebihi anjuran. Dosis berlebih mungkin menyebabkan sakit perut, mual, diare, kebingungan, perubahan perilaku, reaksi pada kulit, dan kejang.

Pada kondisi yang serius, kelebihan dosis asam folat saat hamil juga dikaitkan dengan masalah pada kehamilan dan bayi setelah dilahirkan. Berikut efek samping konsumsi asam folat dengan dosis tinggi yang perlu diwaspadai:

1. Defisiensi vitamin B12

Asupan asam folat yang tinggi dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B12. Padahal, vitamin ini diperlukan tubuh untuk memproduksi sel darah merah dan menjaga kesehatan jantung, otak, serta sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen.

2. Memperlambat perkembangan otak anak

Efek samping ini juga dapat muncul pada ibu hamil yang kelebihan konsumsi asam folat. Penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition 2017 menemukan bahwa mendapatkan terlalu banyak asam folat saat hamil dapat memperlambat perkembangan otak pada anak-anak setelah dilahirkan.

3. Meningkatkan risiko resistensi insulin pada anak

Konsumsi asam folat dengan dosis berlebih juga dikaitkan dengan risiko resistensi insulin. Studi di Diabetologia tahun 2014 mengaitkan kadar folat dalam darah yang lebih tinggi selama kehamilan dengan risiko resistensi insulin yang lebih besar pada anak usia 9-13 tahun.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!