Bolehkah Tidak Pasang Kateter saat Operasi Caesar? Ketahui juga Apa saja Fungsinya

Dalam perjalanan menghadapi proses kehamilan dan persalinan, banyak pertanyaan yang mungkin muncul, termasuk mengenai keputusan untuk memasang atau tidak memasang kateter saat operasi caesar. 

Apakah pemasangan kateter benar-benar diperlukan? Apa manfaatnya bagi kenyamanan Bunda? Bagaimana kateter dapat membantu memfasilitasi proses operasi dan pemulihan pasca operasi?

Menghadapi operasi caesar, penting bagi Bunda untuk memahami apakah pemasangan kateter urine diperlukan atau tidak. 

Apakah boleh tidak pasang kateter saat operasi caesar?

Saat operasi caesar, jika Bunda memerlukan bius total, pemasangan kateter urine menjadi suatu keharusan. Ini disebabkan oleh efek bius total yang melumpuhkan kemampuan tubuh untuk berkemih. 

Tanpa pemasangan kateter, risiko penumpukan urine dapat mengganggu sistem perkemihan Bunda secara menyeluruh.

Meski pemasangan kateter urine membawa risiko infeksi saluran kemih, risiko ini bisa diminimalisasi dengan prosedur yang tepat. Penting untuk memahami bahwa dengan kebersihan dan prosedur yang benar, risiko ini dapat diminimalkan.

Keuntungan dari pemasangan kateter urine dalam konteks operasi caesar adalah mencegah penumpukan urine yang dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dan menghambat pemulihan Bunda. 

Meskipun ada risiko terkait, manfaat ini harus dinilai seimbang dengan risiko tersebut.

Tapi, tenang saja, Bunda. Meskipun begitu, penelitian dari Joseph F Lang menunjukkan bahwa setelah operasi, hampir tidak ada kasus kesulitan buang air kecil, dan Bunda bisa mulai bergerak hanya beberapa jam setelah operasi.

Jadi, keputusan untuk memasang atau tidak memasang kateter urine sebaiknya dipertimbangkan bersama dengan dokter yang akan memimpin proses operasi. 

Diskusi terbuka dengan tim medis akan membantu Bunda memahami risiko dan manfaat secara lebih mendalam, serta memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi kesehatan Bunda.

Manfaat pemasangan kateter saat operasi caesar

Saat mempersiapkan diri untuk menjalani operasi caesar, Bunda mungkin bertanya-tanya, apakah benar-benar perlu memasang kateter? Mengingat kateter memang menimbulkan rasa tak nyaman ketika dipasang dan dilepaskan. Berikut beberapa manfaat pemasangan kateter pada operasi caesar:  

1. Mengosongkan kandung kemih dengan nyaman

Pemasangan kateter memiliki manfaat krusial dalam memastikan kandung kemih Bunda benar-benar kosong sebelum operasi dimulai. 

Saat persalinan caesar, terutama ketika Bunda akan menerima anestesi, kendali tubuh terhadap buang air kecil dapat terhambat. 

Dengan memasang kateter, Bunda tidak perlu khawatir tentang rasa tidak nyaman atau kekhawatiran akan urine yang tidak terkendali selama proses operasi.

2. Mencegah ketidaknyamanan dan risiko komplikasi

Manfaat paling nyata dari pemasangan kateter adalah pencegahan risiko penumpukan urine pasca operasi. 

Penumpukan urine ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan bahkan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi saluran kemih. 

Dengan kateter, urine dapat dikeluarkan secara terkendali, membantu menjaga kenyamanan Bunda dan mengurangi potensi risiko komplikasi yang tidak diinginkan.

3. Fasilitasi proses operasi

Selain menghindari ketidaknyamanan, pemasangan kateter juga memfasilitasi jalannya proses operasi secara keseluruhan. 

Dengan memastikan kandung kemih tetap kosong, tim medis dapat bekerja dengan lebih efisien dan fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan perhatian penuh. 

Hal ini membantu menjaga kebersihan dan kesterilan area operasi, mengurangi risiko infeksi, dan mendukung kelancaran prosedur caesar.

4. Kenyamanan pasca operasi

Pasca operasi, Bunda akan merasa lebih nyaman tanpa adanya kekhawatiran untuk buang air kecil dalam waktu singkat setelah prosedur selesai. 

Kondisi ini memungkinkan Bunda untuk lebih fokus pada pemulihan diri dan bonding awal dengan bayi yang baru lahir tanpa distraksi atau ketidaknyamanan yang tidak perlu.

5. Pencegahan komplikasi dan monitoring medis

Pemasangan kateter tidak hanya berkontribusi pada kenyamanan dan keefisienan prosedur operasi, tetapi juga berperan penting dalam pencegahan komplikasi pasca operasi. 

Dengan memantau produksi urine dan fungsi ginjal melalui kateter, tim medis dapat lebih mudah mendeteksi potensi masalah kesehatan dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan sejak dini.

Apakah setelah operasi caesar masih dipasang kateter?

Seiring dengan pertimbangan pemasangan kateter urine saat operasi caesar, ada beberapa poin tambahan yang perlu Bunda ketahui untuk mempersiapkan diri dengan baik. 

Menurut National Health Service, umumnya, pemasangan kateter dilakukan setidaknya selama 12 jam setelah persalinan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses pemulihan berjalan sebagaimana mestinya.

Setelah efek anestesi mulai menghilang, Bunda mungkin akan merasakan nyeri pada 24 jam pertama di area bekas sayatan. Ini adalah reaksi umum dan sebagian dari proses pemulihan. 

Jika Bunda merasa tidak nyaman atau mengalami nyeri yang lebih intensif, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan rekomendasi dan meresepkan obat pereda nyeri yang sesuai untuk membantu Bunda merasa lebih nyaman selama proses pemulihan.

Ingatlah, meskipun ada manfaat penting dari pemasangan kateter, keputusan untuk memasang atau tidak memasang kateter sebaiknya dibicarakan secara langsung dengan dokter yang merawat Bunda. 

Semoga artikel ini menjawab rasa penasaran Bunda tentang pemasangan kateter selama operasi caesar. Semoga bermanfaat ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!