HaiBunda

KEHAMILAN

Kapan Kantung Janin Mulai Terbentuk dan Bisa Terlihat saat USG?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 25 Dec 2023 21:15 WIB
Ilustrasi Perkembangan Janin/ Foto: iStockphoto/ getty images/ PonyWang
Jakarta -

Kantung janin atau kantung kehamilan atau menjadi organ penting kehamilan. Pemeriksaan kantung kehamilan menjadi sangat penting untuk memastikan Bunda mengandung janin.

Kantung kehamilan yang disebut juga gestational sac ditemukan di dalam rahim. Menurut dokter keluarga Krissi Danielsson, MD, kantong kehamilan adalah salah satu tanda pertama kehamilan yang dapat dilihat pada USG. kantong kehamilan berfungsi untuk membungkus janin yang sedang berkembang.

"Kantong kehamilan ditemukan di dalam rahim dan berisi cairan ketuban," kata Danielsson, dikutip dari Very Well Family.


"Melihat kantung kehamilan memang merupakan tanda perempuan sedang mengandung janin, tapi bukan jaminan kehamilan sehat dan akan berjalan normal," sambungnya.

Setelah kantung kehamilan terlihat, tanda positif kehamilan selanjutnya adalah kantung kuning telur (yolk sac), yang berkembang di dalamnya. Yolk sac memberikan nutrisi bagi embrio yang dengan berkembang sampai plasenta mengambil alih tugas ini nantinya.

Kapan kantung janin mulai terbentuk?

Kantung janin terbentuk sekitar 5 hingga 7 minggu setelah periode haid terakhir dalam siklus yang teratur. Namun, biasanya ini sudah dapat terlihat melalui USG antara usia kehamilan 3 dan 5 minggu, Bunda.

Perlu diketahui, kantung janin dapat terlihat setelah kadar human chorionic gonadotropin (hCG) berkisar antara 1.500 dan 2.000 mIU/mL. Namun, studi tahun 2013 yang diterbitkan jurnal Obstetrics and Gynecology menemukan, kadar hCG yang sudah dapat mendeteksi kantung janin ini dapat bervariasi, dari 390 hingga 3.510 mIU/mL.

Sementara itu, dalam ulasan di Textbook of Fetal Abnormalities (Second Edition) oleh Peter Twining dkk, dijelaskan bahwa kantung janin atau kantung kehamilan sudah dapat diketahui paling cepat pada usia kehamilan 4 minggu 1 hari dari periode haid terakhir. Diameter kantung kehamilan di sekitar usia 4 minggu itu sekitar 2 mm dan akan bertambah besar menjadi 5 sampai 6 mm pada usia kehamilan 5 minggu.

"Diameter kantung kehamilan rata-rata meningkat sekitar satu milimeter per hari selama trimester pertama," demikian ulasan dari Peter Twining dkk, dilansir Science Direct.

Ulasan lain di National Library of Medicine tahun 2023 memaparkan bahwa kantung janin adalah struktur berisi cairan yang mengelilingi embrio selama beberapa minggu pertama perkembangan embrio. Kantung janin pertama kali terlihat melalui USG pada kehamilan 4,5 hingga 5 minggu, dan 97 persen spesifik dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan intrauterin.

Ilustrasi USG/ Foto: iStockphoto/FatCamera

Penyebab kantong janin belum terlihat

Hasil tes pack positif memang menjadi penentu awal kehamilan. Tapi, parameter penting lain seperti kantong janin, tidak boleh dikesampingkan.

Hasil test pack yang positif belum tentu kantung janin sudah terlihat di USG. Ada 5 penyebab kantong janin belum terlihat padahal hasil test pack positif, yakni:

1. Usia kehamilan masih terlalu muda

Usia kehamilan yang masih terlalu muda dapat menyebabkan kantung janin belum terlihat meski hasil tes pack positif. Seperti dijelaskan sebelumnya, kantung kehamilan mulai terdeteksi sekitar usia kehamilan 5 minggu.

Pada waktu tersebut, hCG telah mencapai level tertentu, Bunda. Jika tidak ada konfirmasi terkait kadar hCG, maka kehamilan mungkin masih dalam tahap yang sangat awal. Bunda perlu melakukan USG lanjutan atau pemeriksaan darah untuk memastikan kehamilan.

Menurut ulasan di European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology tahun 2018, waktu yang tidak tepat adalah salah satu penyebab paling umum kantung kehamilan belum bisa terdeteksi pada USG dini, terutama bila tidak ada keluhan seperti perdarahan implantasi.

2. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik juga dapat menjadi kantung janin belum terdeteksi di USG. American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan bahwa kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim.

"Jika kadar hCG normal, tetapi kantung kehamilan tidak terlihat, ini mungkin mengindikasikan kehamilan ektopik. Namun, ACOG mengatakan bahwa mencatat pengukuran hCG berturut-turut, yang dilakukan dalam waktu dua hingga tujuh hari untuk melacak perubahan, diperlukan untuk diagnosis yang akurat," ujar Danielsson.

3. Keguguran

Menurut ACOG, keguguran adalah hilangnya kehamilan sebelum 13 minggu. Sedangkan menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), keguguran merupakan janin yang meninggal sebelum usia 28 minggu kehamilan.

Sebagian besar keguguran disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan. Keguguran dapat ditandai dengan munculnya rasa nyeri dan kram perut, perdarahan, keputihan berlebih yang abnormal, serta cairan ketuban merembes.

"Jika ada penurunan kadar hCG bersamaan dengan tidak ditemukannya kantung kehamilan, diagnosisnya hampir pasti adalah keguguran. Seperti halnya kehamilan ektopik, ada pilihan pengobatan berbeda yang tersedia bila mengalami keguguran," kata Danielsson.

4. Janin tidak berkembang

Kantung kehamilan yang tidak terdeteksi di USG bisa menandakan janin tidak berkembang. Biasanya, dokter akan memastikan lagi dengan memeriksa denyut jantung dan panjang janin.

Bila kantung kehamilan belum terdeteksi, dokter juga akan melakukan evaluasi lanjutan untuk benar-benar memastikan janin tidak berkembang. Bunda juga akan diminta untuk melakukan USG ulang untuk menentukan apakah janin berkembang atau tidak.

5. Kesalahan dalam penggunaan test pack

Hasil test pack bisa saja positif atau tampak samar, namun saat pemeriksaan USG, kantung janin tidak terlihat. Biasanya, hal ini terjadi karena kesalahan dalam penggunaan test pack, Bunda.

Ada beberapa kesalahan terkait penggunaan test pack yang bisa memengaruhi hasilnya menjadi salah, seperti test pack dibiarkan terlalu lama di urine, Bunda membaca hasil test pack terlalu cepat, atau sensitivitas alat test pack yang rendah.

Bagaimana bila kantung janin kosong?

Salah satu jenis keguguran yang paling umum adalah kehamilan anembrionik, yakni ketika kantung kehamilan kosong atau tidak ditemukan embrio. Kondisi ini dapat merujuk janin tidak berkembang, Bunda.

Jenis keguguran ini terjadi di awal kehamilan, dan sering kali tidak disadari oleh seorang perempuan. Ada beberapa faktor risiko kehamilan anembriotik, yakni:

  • Pembelahan sel yang tidak normal
  • Kelainan kromosom pada sel telur yang telah dibuahi
  • Ibu hamil mengalami infeksi, penyakit autoimun, atau kelainan endokrin

Bila dokter menemukan kantung janin yang kosong pada pemeriksaan USG, mereka mungkin akan memberikan kepastian bahwa kehamilan tidak dapat dipertahankan. Kehamilan anembriotik tidak akan menghasilkan kelahiran karena perkembangannya yang tidak normal.

Demikian penjelasan terkait kantung janin. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tanda Janin Sehat dan Bahagia dalam Kandungan, Salah Satunya Bergerak Aktif

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Mom's Life Amira Salsabila

Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Cinta Laura Adakan Upacara ala Adat Bali untuk Syukuran Kantor Baru

Mom's Life Amira Salsabila

Anak Terlalu Banyak Screentime Ganggu Kualitas Tidurnya, Begini Penjelasan Studi

Parenting Kinan

5 Potret Chelsea Olivia Lari Pertama Kali Bareng Sang Ayah, Sebut Banyak Kenangan Indah

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional

11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget

Anak Terlalu Banyak Screentime Ganggu Kualitas Tidurnya, Begini Penjelasan Studi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK