KEHAMILAN
Risiko bila Terlalu Sering Gunakan Kondom, Mulai dari Tertinggal hingga Kanker Serviks
Nanie Wardhani | HaiBunda
Kamis, 22 Feb 2024 21:45 WIBTidak dapat dipungkiri bahwa alat kontrasepsi jenis kondom memberikan perlindungan terhadap kehamilan dan penyakit menular seksual. Namun, seiring dengan manfaatnya, kita juga perlu memahami bahwa penggunaan kondom yang tidak tepat atau berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
Penggunaan kondom terlalu sering bahkan bisa menyebabkan kanker serviks, atau tertinggal di miss V lho Bunda. Apa saja resikonya ya?
Resiko pakai kondom terlalu sering
Meski bisa menjadi pilihan yang efektif, terlalu sering mengandalkan kondom juga memiliki risikonya sendiri. Berikut beberapa resiko penggunaan kondom yang terlalu sering dilansir dari Healthline.
1. Kulit mudah iritasi
Penggunaan kondom yang berlebihan dapat meningkatkan risiko iritasi pada kulit di sekitar area genital.
Bahan kimia yang ada dalam kondom, dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit yang sedang lebih sensitif selama masa kehamilan. Untuk menghindari masalah ini, Bunda sebaiknya memilih kondom yang bebas dari bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi dan memperhatikan tanda-tanda ketidaknyamanan.
Baca Juga : Kontrasepsi |
2. Kurang bergairah
Penggunaan kondom secara berulang mungkin dapat mengurangi tingkat keintiman dan kegairahan Bunda dan pasangan. Beberapa Bunda merasa bahwa penggunaan kondom secara terus-menerus dapat mengurangi sensasi atau membuat momen bersama terasa kurang intim.
Penting untuk terbuka dalam berkomunikasi dengan pasangan, mencari solusi bersama, dan mungkin mengeksplorasi alternatif kontrasepsi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan Bunda.
3. Alergi
Bunda mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan-bahan yang terdapat dalam kondom, seperti lateks atau bahan kimia tambahan.
Gejala alergi dapat meliputi gatal-gatal, kemerahan, atau pembengkakan. Jika Bunda mengalami gejala ini, segera berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah perlu mengganti merek atau jenis kondom yang lebih cocok dengan sensitivitas kulit Bunda.
4. Kanker serviks
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kondom secara berlebihan dapat sedikit meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita. Meskipun risikonya rendah, Bunda tetap perlu memahami pentingnya pemeriksaan rutin dan deteksi dini kanker serviks.
Konsultasikan dengan dokter untuk mendiskusikan opsi kontrasepsi yang aman dan tidak meningkatkan risiko kanker serviks selama kehamilan.
5. Tertinggal di dalam miss V
Meskipun jarang terjadi, kondom dapat tertinggal di dalam Miss V setelah berhubungan intim. Hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, infeksi, atau masalah kesehatan lainnya. Jika Bunda mengalami gejala seperti nyeri atau ketidaknyamanan setelah berhubungan, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Dokter dapat memberikan saran atau tindakan yang diperlukan untuk memastikan kesehatan Bunda dan janin tetap terjaga.
Jadi, bagaimana tips agar tetap aman saat menggunakan kondom?
Tips menggunakan kondom
Setelah mengetahui resiko menggunakan kondom terlalu sering, Bunda mungkin bertanya-tanya: memang seharusnya seperti apa menggunakan kondom?
Di antara kebiasaan pasangan, mungkin perlu Bunda diskusikan bagaimana penggunaan kondom dalam mengontrol kehamilan tanpa mengurangi keintiman yang selama ini sudah dibangun.
Berikut adalah beberapa tips dalam menggunakan kondom agar Bunda dan pasangan selalu aman dan terhindar dari berbagai penyakit.
1. Pilih bahan kondom yang tepat
Hindari penggunaan kondom yang terbuat dari lateks, terutama jika Bunda memiliki alergi terhadap bahan ini. Pilihlah kondom alternatif yang terbuat dari bahan yang aman dan tidak menimbulkan reaksi alergi pada kulit Bunda.
2. Pasang kondom dengan benar
Pastikan kondom terpasang dengan benar sebelum berhubungan intim. Bunda perlu memastikan bahwa kondom diletakkan pada penis secara tepat dan tidak ada udara yang terjebak di dalamnya. Hal ini membantu meningkatkan efektivitas kondom sebagai alat kontrasepsi.
3. Gunakan cairan pelumas secukupnya
Saat menggunakan kondom, Bunda bisa menggunakan cairan pelumas untuk meningkatkan kenyamanan. Namun, pastikan cairan pelumas yang digunakan aman dan tidak merusak kondom. Pilih pelumas yang cocok untuk menghindari reaksi alergi atau kerusakan pada kondom.
4. Lepas kondom perlahan
Setelah berhubungan intim, lepaskan kondom dengan perlahan. Hindari tindakan yang terburu-buru, karena dapat meningkatkan risiko kondom tertinggal di dalam Miss V atau merusak kondom. Lepaskan dengan hati-hati untuk menjaga keamanan dan kenyamanan Bunda.
5. Rutin berkonsultasi dengan dokter
Penting untuk Bunda untuk secara rutin berkonsultasi dengan dokter mengenai metode kontrasepsi yang digunakan.
Dokter dapat memberikan panduan, memastikan bahwa kondom digunakan dengan benar, dan memberikan saran terkait kesehatan reproduksi Bunda.
Dalam perjalanan kehamilan, rutin berkonsultasi dengan dokter adalah langkah yang bijak. Apalagi, jika sudah ada gejala dari resiko penggunaan kondom yang terlalu sering. Semoga bermanfaat ya Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)