
kehamilan
Ketahui Penyebab Flek saat Hamil di Tiap Trimester dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Senin, 26 Feb 2024 17:25 WIB

Daftar Isi
Flek di awal kehamilan sudah umum dikenal sebagai tanda-tanda kehamilan. Namun, flek ini kadang juga muncul di trimester berikutnya, Bunda, yang tentunya menjadi penanda kondisi kehamilan lainnya.
Lalu bagaimana dengan jenis-jenis flek saat hamil di tiap semester? Tidak semua tanda flek di kehamilan menandakan masalah kesehatan yang sama. Yuk kenali lebih jauh tanda-tanda kehamilan satu ini, Bun!
Mengenal flek saat hamilÂ
Flek di awal kehamilan biasanya menjadi pertanda perdarahan implantasi yang umum dialami sebagian ibu hamil. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), perdarahan implantasi merupakan perdarahan ringan yang terlihat seperti flek atau bercak darah. Hal ini terjadi setelah embrio menempel di lapisan dinding rahim.
Perdarahan implantasi atau flek saat hamil memiliki banyak penyebab. Sebagian dari penyebab tersebut ada yang berasal dari hal yang serius dan menuju akibat yang berbahaya, tetapi sebagiannya lagi tidak menunjukkan dampak yang krusial. Selain itu, darah yang dikeluarkan dalam kondisi ini terkadang sulit dibedakan dengan darah haid.
Perbedaan haid dan flek saat hamil
Selama kehamilan, penting bagi Bunda untuk mengetahui penyebab terjadinya perdarahan di vagina. Bagi seorang ibu hamil yang pertama kali mengandung, mungkin sulit baginya membedakan apakah darah yang keluar adalah darah haid atau flek saat hamil.
Walaupun ada kesulitan dalam membedakan keduanya, tetapi ada beberapa hal yang bisa diketahui untuk mengidentifikasi penyebab kedua jenis darah tersebut.
Dilansir Healthline, Bunda dapat mengetahui perbedaan apa saja antara darah flek yang terjadi saat hamil dan darah haid. Perbedaan ini meliputi warna yang keluar, konsistensi durasi serta bentuk gumpalan darah yang dihasilkan.
1. Warna
Hal pertama yang perlu dilihat tentunya adalah warna. Ada perbedaan yang signifikan antara warna darah flek hamil dan darah haid. Umumnya, flek saat hamil memiliki warna darah pink kecoklatan, lebih terang dan tidak seberapa pekat dibandingkan darah haid.
Di sisi lain, darah haid atau menstruasi juga dimulai dengan warna yang sama dengan flek kehamilan. Tetapi seiring waktu ia akan berubah warna menjadi lebih gelap dan pekat, yaitu merah tua yang kecoklatan. Perbedaan warna darah ini disebabkan oleh komposisi dan proses oksidasi darah yang berbeda di keduanya.
Akan tetapi, ada kejadian di mana muncul darah flek berwarna coklat gelap hingga hitam saat kehamilan. Nah, apakah darah flek hitam ini dianggap sebagai hal yang berbahaya? Menurut Health Shots, Pratibha Singhal, seorang dokter spesialis Obgyn, menjelaskan bahwa flek tersebut merupakan endapan darah lama yang baru keluar. Ia juga menambahkan adanya perubahan hormon dan iritasi pada serviks sebagai penyebab flek tersebut.Â
Dari pernyataan di atas, diketahui bahwa flek warna hitam semasa hamil ialah normal terjadi. Meskipun begitu, ada baiknya Bunda selalu waspada akan munculnya flek tersebut dan segera melakukan pemeriksaan pada dokter jika disertai gejala lain.
2. Konsistensi
Secara umum, konsistensi jumlah darah yang terjadi saat flek kehamilan dan menstruasi memiliki perbedaan yang jelas. Flek saat hamil biasanya hanya berupa bercak darah yang encer, tidak mengalami perubahan volume yang meningkat.
Sementara itu, darah menstruasi akan keluar dengan jumlah darah yang meningkat seiring berjalannya waktu. Ia akan dimulai dengan perdarahan ringan yang dilanjutkan dengan volume darah yang lebih menggumpal dan berat.
3. Bentuk Gumpalan
Selain itu, cara mudah membedakan dua jenis darah ini ialah dengan melihat apakah ada gumpalan yang dikeluarkan. Jika Bunda mengalami perdarahan dengan gumpalan, maka diyakini itu adalah darah haid.
Hal tersebut dikarenakan dalam darah flek kehamilan, tidak ditemukan tekstur gumpalan di dalamnya. Darah flek saat hamil cenderung dalam komposisi yang lebih encer dan ringan, yaitu hanya berupa bercak atau noda darah kecil dibandingkan darah menstruasi.
4. Nyeri dan Kram
Selanjutnya adalah rasa nyeri atau kram yang dirasakan pada area perut bagian bawah. Memang keduanya sama-sama memberikan efek rasa kram, tetapi ada perbedaan dalam durasi dan intensitasnya.
Biasanya, nyeri atau kram pada masa menstruasi akan lebih lama dan lebih intens rasanya dibandingkan kram semasa flek kehamilan. Rasa kram di waktu flek hamil cenderung hanya dalam waktu yang sebentar dan tidak sesakit saat nyeri menstruasi.
5. Lama Waktu
Nah, yang terakhir adalah durasi perdarahan, yang merupakan poin penting untuk menunjukkan perbedaan lama haid atau darah implantasi. Flek semasa kehamilan memiliki waktu yang sebentar, yaitu sekitar 1-3 hari saja. Sedangkan, perdarahan haid akan memakan waktu lebih lama, sekitar 4-7 hari.
Oleh karenanya, jika perdarahan yang dialami memiliki intensitas yang meningkat, tidak menurun seiring bertambahnya waktu, maka bisa disimpulkan bahwa itu adalah darah haid.
Penyebab Keluarnya Flek Saat Hamil pada Tiap Trimester
![]() Nyeri pada kehamilan/Foto: Unsplash |
Dilansir melalui Mayo Clinic, perdarahan semasa kehamilan atau biasa disebut flek saat hamil, terjadi dikarenakan banyaknya penyebab. Penyebab-penyebab itu tidak semuanya mengarah pada hal yang serius.
Nah, secara umum keluarnya darah flek saat hamil dibedakan penyebabnya berdasarkan garis waktu trimester kehamilan. Berikut adalah penyebab dan penjelasannya.
Flek saat hamil trimester satu
Kemungkinan penyebab terjadinya flek saat memasuki kehamilan trimester pertama adalah sebagai berikut.
Kehamilan ektopik
Ectopic pregnancy atau kehamilan ektopik adalah suatu kondisi di mana terjadi kelainan pada proses mengandung. Kelainan itu disebabkan oleh adanya sel telur yang dibuahi oleh sperma, menempel dan tumbuh di luar rahim atau uterus, seperti di saluran tuba.
Kejadian ini menyebabkan kerusakan pada tuba falopi, yaitu mengalami penyempitan dan penyumbatan. Oleh sebab itu, kondisi ini membahayakan karena menimbulkan komplikasi pendarahan.
Implantation bleeding
Perdarahan jenis ini adalah kondisi di mana pendarahan terjadi sekitar 10 hingga 14 hari setelah terjadi pembuahan sel telur oleh sperma. Pendarahan yang terjadi hanya berupa bercak darah dari vagina semasa awal kehamilan terjadi.
Tanda keguguran
Keguguran menjadi salah satu penyebab terjadinya bercak darah flek keluar di masa kehamilan trimester pertama. Flek keguguran biasanya dimulai dengan bercak ringan yang meningkat intensitasnya selama proses pengosongan rahim.
Terjadi Molar pregnancy atau hamil anggur
Molar pregnancy atau biasa dikenal hamil anggur adalah sebuah kejadian di mana sel telur yang dibuahi tidak tumbuh dan tidak berkembang secara normal. Sel telur tersebut tidak tumbuh menjadi janin, melainkan menjadi tumor atau kista (nonkanker). Hal ini disebabkan oleh jumlah genetik yang tidak sesuai, di mana terdapat set kromosom yang tidak sepasang.
Polip serviks
Tumbuhnya non-kanker ada leher rahim Bunda yang mengalami perdarahan saat hamil, dikarenakan kadar estrogen yang meningkat jumlahnya.
Infeksi pada serviks
Adanya masalah pada serviks, seperti infeksi, peradangan, bahkan pertumbuhan abnormal pada bagian bawah rahim yang menghubungkannya ke vagina. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya kontak hubungan badan oleh pasangan yang tidak memperhatikan keamanan ibu hamil.
Flek saat hamil trimester dua dan tiga
Kemungkinan penyebab terjadinya flek saat memasuki kehamilan trimester kedua dan ketiga adalah sebagai berikut.
Masalah pada serviks
Permasalahan pada leher rahim (serviks) yang menuju pada ketidakmampuan serviks dalam mempertahankan kehamilan. Hal ini menyebabkan terjadinya perdarahan dan pembukaan pada serviks lebih cepat dan mengakibatkan terjadi kelahiran bayi yang prematur.
Masalah pada plasenta
Kemudian, jika terjadi masalah pada ari-ari atau plasenta, maka flek akan muncul sebagai tanda adanya perdarahan saat kehamilan. Permasalahan pada plasenta sendiri adalah hal yang serius, sehingga perlu bagi Bunda untuk segera memeriksakan diri kepada dokter.
Ada beberapa jenis masalah plasenta yang mengakibatkan perdarahan flek semasa kehamilan trimester kedua dan ketiga, yaitu kondisi pemisahan plasenta dari lapisan uterus (abruptio plasenta) dan kondisi ketika plasenta berada dalam posisi di bawah rahim, menutupi jalur kelahiran (plasenta previa).
Mendekati masa persalinan
Selain itu, di masa trimester ketiga, juga muncul flek yang seringkali bercampur dengan lendir. Perdarahan ini terjadi menjelang akhir kehamilan, sehingga menjadi pertanda dimulainya masa kelahiran atau persalinan.
Cara mengatasi dan menghentikan flek darah saat hamil
Jika flek saat hamil terjadi dalam intensitas yang ringan, Bunda tidak perlu khawatir akan hal tersebut. Selama periode kehamilan, wajar bagi seorang ibu hamil mengalami flek tersebut. Akan tetapi, hal tersebut juga perlu dilakukan pengawasan untuk keselamatan janin dan Bunda.Â
Berikut cara mengatasi dan menghentikan flek dari perdarahan hebat semasa hamil.
- Istirahat hingga badan terasa fit kembali
- Gunakan pembalut untuk mengontrol flek darah yang keluar
- Hindari penggunaan tampon
- Jaga kebersihan vagina dengan membasuhnya menggunakan air hangat
- Hindari penggunaan sabun pembersih kewanitaan
- Kurangi intensitas hubungan intim selama periode flek berlangsung
- Perhatikan selalu warna dan tekstur darah yang keluar saat flek terjadi
Cara mencegah flek saat hamil
Sebenarnya pendarahan flek saat hamil tidak bisa dicegah kejadiannya, tetapi mungkin bisa dicegah intensitasnya menjadi normal, sehingga tidak menimbulkan pendarahan hebat bagi para Bunda.
Berikut enam cara mencegah flek saat hamil dari pendarahan hebat.
- Perbanyak istirahat
- Terapkan gaya hidup dan makan yang sehat
- Kurangi kegiatan yang mengharuskan berdiri lama
- Hindari aktivitas hubungan badan
- Hindari perjalanan yang memakan waktu lama
- Lakukan perawatan intensif jika flek mengarah pada pendarahan hebat
5 Contoh flek tanda kehamilan yang normal
Setelah melihat penyebab-penyebab flek saat hamiL di atas, lalu bagaimana sih membedakan flek penanda kehamilan yang normal? Simak ulasannya berikut ini:
1. Flek terjadi setelah pembuahan
Flek biasanya terjadi dalam waktu yang bersamaan dengan penanggalan menstruasi masing-masing. Maka dari itu, masih banyak Bunda yang bingung membedakan darah flek kehamilan dengan darah haid.Â
Perdarahan implantasi terjadi sekitar 10 hingga 14 hari setelah terjadi pembuahan sel telur oleh sperma. Jika masa flek ini melewati batas umum kejadian, maka ada baiknya Bunda memeriksakan diri ke dokter.
2. Flek tidak disertai gejala lain
Perdarahan implantasi yang normal biasanya tidak disertai oleh gejala lain secara bersamaan, seperti rasa kram, nyeri hingga kontraksi. Penting bagi Bunda untuk selalu sadar akan gejala apa saja yang dialami semasa flek kehamilan terjadi. Karena hal tersebut berguna untuk kesadaran mengetahui kondisi kehamilan.
3. Flek hanya keluar dalam bercak darah
Normalnya, darah yang dikeluarkan oleh flek saat hamil ialah hanya bercak saja. Sehingga, tidak mungkin bagi flek bisa melebihi volume satu pad atau pembalut seperti bagaimana menstruasi terjadi.
Jika darah yang keluar melebihi itu, ada baiknya Bunda waspada akan terjadinya perdarahan hebat. Perdarahan hebat di masa kehamilan merupakan suatu indikasi adanya masalah pada organ kehamilan, yang di mana dapat mengarah pada kondisi keguguran atau kehamilan ektopik.
4. Flek tidak disertai bau tak sedap
Flek yang normal umumnya tidak disertai bau tak sedap. Selain itu dari segi warna, flek yang tidak normal cenderung berwarna kuning (keputihan). Hal ini perlu diwaspadai oleh para Bunda. Dikarenakan ini mungkin berhubungan dengan keselamatan janin.
Dilansir dari Very Well Wealth, Monique Rainford, MD, seorang dokter spesialis Ostetri dan Ginekologi, berpendapat bahwa keputihan tidak serta membawa bahaya Namun, ia dapat menjadi tanda infeksi atau bocornya kantung ketuban. Monique juga mewanti agar menaruh perhatian lebih pada gejala satu ini.
5. Flek tidak dalam bentuk gumpalan darah
Sekali lagi, flek yang dikeluarkan semasa hamil, normalnya adalah ringan dan encer. Jika ada gumpalan darah bervolume yang ikut menyertai saat hamil, hal itu bisa mengindikasikan terjadinya keguguran. Biasanya gumpalan tersebut adalah pecahan gabungan dari plasenta, embrio, dan kantung kehamilan. Demi kondisi yang baik, Bunda sebaiknya datang periksa dengan dokter, jika mengalami hal yang serupa.
Terkait adanya flek saat hamil ini, perlu diingat kembali oleh para Bunda, bahwa tiap individu memiliki reaksi yang berbeda di tiap gejalanya. Ada baiknya untuk selalu memeriksa dan berkonsultasi pada dokter kandungan atau bidan untuk cari tahu lebih lanjut kondisi Bunda dan Si Kecil, ya.
Demikian informasi mengenai penyebab munculnya flek di tiap trimester kehamilan. Mulai dari pertanda darah implantasi di trimester pertama, kemudian bisa menjadi indikasi adanya masalah pada serviks di trimester dua. Terakhir, flek di trimester tiga kehamilan, bisa menjadi tanda-tanda akan segera melahirkan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Cerita Kesha Ratuliu Hamil Anak Ketiga, Sempat Mengira Alami Keguguran karena Keluar Flek Banyak

Kehamilan
Flek saat Hamil Muda Lebih dari Seminggu, Kenali Penyebab hingga Bahayanya

Kehamilan
7 Cara Menghentikan Flek saat Hamil Muda, Kurangi Berdiri hingga ke Dokter

Kehamilan
6 Penyebab Flek Saat Hamil Muda, Waspada Salah Satunya Ciri Hamil Anggur

Kehamilan
Muncul Flek Saat Hamil, Berbahaya atau Tidak Sih Bun?


5 Foto
Kehamilan
7 Potret Kehamilan Kedua Dinda Hauw, Shaka bakal Punya Adik Perempuan Nih
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda