Mengenal Tubektomi, Prosedur Steril Permanen yang Dilakukan Sheila Marcia

Sheila Marcia jalani tubektomi sebagai KB permanen usai lahirkan anak kelima/ Foto: Instagram/@itssheilamj

Kabar bahagia baru saja datang dari Sheila Marcia yang mengumumkan kelahiran anak kelimanya pada Senin (26/02/2024). Bayi laki-laki bernama Abraham Jared Joseph ini rencananya akan menjadi anak terakhir dari pernikahannya bersama Dimas Akira.

Sheila dan suami telah memutuskan untuk tidak menambah momongan lagi ke depannya. Pasangan suami istri ini akan fokus dengan membesarkan dan merawat kelima anaknya.

Sheila memutuskan menjalani operasi tubektomi dua hari setelah kelahiran Jared, Bunda. Dalam akun Instagram pribadinya, @itssheilamj, Sheila membagikan momen saat-saat sebelum operasi dimulai. Setelah 30 menit operasi berlangsung, dokter menyatakan bahwa tubektomi yang dilakukan oleh Sheila berhasil.

Bunda, simak yuk ulasan lebih jelas tentang operasi tubektomi yang dijalani Sheila Marcia. Apakah prosedur ini masih bisa membuat Bunda hamil? Simak penjelasannya!

Mengenal tubektomi

Bunda, tubektomi adalah suatu metode kontrasepsi permanen yang dilakukan pada perempuan. Melansir dari Apollo Cradle, metode KB steril ini dilakukan dengan operasi yang bertujuan untuk menyumbat tuba falopi, sehingga sel telur yang dilepaskan oleh ovarium akan terhalang untuk masuk ke uterus.

Bagi para orang tua yang tidak ingin menambah momongan, tubektomi ini dapat menjadi opsi yang bisa dilakukan oleh para Bunda.

Akan tetapi, melakukan steril tubektomi ini bukanlah suatu keputusan yang mudah. Bunda juga harus melakukan beberapa pertimbangan sebelum memutuskan untuk menjalani operasi tubektomi, di antaranya:

Alasan pasti mengapa ingin melakukan steril secara permanen.
Memastikan bahwa tubektomi merupakan opsi KB yang terbaik bagi Bunda dan suami.
Memikirkan kembali efek samping, risiko, dan komplikasi yang terkait dengan prosedur tubektomi.
Mencari tahu metode kontrasepsi lain yang lebih cocok.

Sebaiknya, Bunda dan suami juga melakukan konsultasi terlebih dahulu ya kepada dokter agar mendapatkan opsi yang terbaik.

Prosedur operasi tubektomi

Sebelum memutuskan untuk tubektomi, penting bagi Ayah dan Bunda untuk mengetahui cara kerja atau prosedur dari metode kontrasepsi tersebut.

Untuk melakukan tubektomi, terdapat beberapa prosedur yang akan dilakukan oleh dokter, seperti:

Pertama, dokter akan membuat beberapa sayatan kecil di sekitar pusar Bunda.
Lalu, alat teleskopik yang disebut juga sebagai laparoskop akan dimasukkan melalui salah satu sayatan.
Dalam ujung laparoskop tersebut, terdapat kamera kecil yang akan mengirimkan gambar ke layar agar dokter bedah mendapatkan penglihatan organ di dalam tubuh Bunda yang lebih jelas.
Melalui gambar tersebut, dokter bedah akan memasukkan instrumen khusus yang berfungsi untuk menutup tuba dengan cara memotongnya sebagian atau menghalanginya dengan klip atau cincin.

Biasanya, beberapa jam setelah operasi tubektomi Bunda diperbolehkan untuk pulang dan tidak perlu dirawat inap, terlebih jika Bunda baru saja melahirkan.

Lalu, apa saja ya risiko dan efek samping bila melakukan prosedur tubektomi? Cari tahu jawabannya pada halaman berikutnya ya, Bunda.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

RISIKO DAN EFEK SAMPING TUBEKTOMI

Ilustrasi KB steril tubektomi/ Foto: Getty Images/SDI Productions

Walaupun melakukan tubektomi memang membuat pasangan tidak perlu menggunakan pil KB atau alat kontrasepsi lainnya, tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat beberapa risiko-risiko yang dapat dialami Bunda setelah melakukan prosedur.

Risiko dan efek samping tubektomi

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi bila melakukan operasi tubektomi:

Kerusakan pada usus, kandung kemih, atau pembuluh darah utama.
Reaksi terhadap anestesi.
Penyembuhan luka atau infeksi yang tidak tepat.
Nyeri yang berkelanjutan.
Perdarahan dari sayatan operasi.
Kehamilan yang tidak diinginkan jika prosedur tidak berhasil.

Tidak hanya itu, biasanya terdapat juga efek samping yang akan dialami oleh para Bunda setelah melakukan operasi tubektomi, efek samping ini meliputi:

Nyeri atau kram perut.
Pusing.
Kelelahan.
Kembung.
Bahu terasa sakit.

Saat ini, Bunda mungkin merasa bimbang untuk melakukan prosedur tubektomi. Oleh karena itu, berikut adalah manfaat dari tubektomi yang dapat menambah keyakinan Bunda untuk memutuskan melakukan tubektomi.

Manfaat melakukan tubektomi

Simak ulasannya berikut ini:

1. Efektif dan nyaman

Mengutip dari Cleveland Clinic, tingkat efektivitas tubektomi adalah 99 persen. Bunda dan suami terhindar dari kehamilan yang tidak direncanakan. Sehingga, Bunda tak perlu lagi mengonsumsi pil KB atau menggunakan alat kontrasepsi lainnya.

2. KB yang tidak mengubah hormon

Biasanya, para Bunda cenderung memilih untuk menggunakan KB yang tidak mengganggu hormon, dan tubektomi merupakan salah satunya. Selain itu, tubektomi tidak akan berpengaruh pada menstruasi atau membuat Bunda menopause lebih cepat.

3. Mengurangi risiko penyakit kanker

Menurut penelitian, melakukan tubektomi dapat mengurangi setidaknya 40 persen tingkat perempuan terkena risiko kanker ovarium.

Itulah informasi mengenai metode kontrasepsi tubektomi yang juga dilakukan oleh Sheila Marcia. Jika Bunda ingin melakukan tubektomi, pastikan untuk mempertimbangkan segala manfaat dan risikonya, ya. Konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui info lebih dalam dan lengkap. Semoga informasi mengenai tubektomi atau KB steril ini membantu ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!