Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Aman Mencegah Kehamilan untuk Ibu Menyusui

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Kamis, 19 Dec 2019 17:00 WIB

Ada pilihan bagi ibu menyusui untuk mencegah kehamilan, salah satunya dengan alat kontrasepsi atau KB non-hormonal. Lalu bagaimana dengan cara lain yang aman?
Ilustrasi Cara Aman Mencegah Kehamilan untuk Ibu Menyusui/ Foto: thinkstock
Jakarta -

Ibu menyusui yang ingin mencegah kehamilan kadang bingung bagaimana caranya. Tak sedikit yang enggan menggunakan alat kontrasepsi karena takut efek sampingnya memengaruhi produksi ASI.

Menurut penjelasan dr.Wiyarni Pambudi, Sp.A, IBCLC, penggunaan KB memang bisa menghentikan produksi ASI. Tapi, tidak semua jenis alat kontrasepsi, Bunda. Wiyarni menyarankan, ibu menyusui bisa menggunakan metode selain KB kalau ingin mengatur jarak kelahiran anak.

"Banyak pilihan lain. Jadi, kenapa harus pilih (KB) itu kalau ada metode lain?" ucap Wiyarni, dikutip dari detikcom.

Dijelaskan juga, alat kontrasepsi yang menghambat produksi ASI adalah jenis KB hormonal. Hormon estrogen yang terkandung dalam KB hormonal bisa menurunkan produksi ASI. Sehingga, saat memberikan ASI eksklusif tidak disarankan menggunakan KB hormonal.


Senada dengan penjelasan dr.Philip Agustinus, Sp.OG, dari Mayapada Hospital Tangerang. Ia juga menyarankan agar ibu menyusui yang ingin mencegah kehamilan memilih KB non-hormonal, atau KB hormonal yang tidak mengandung hormon estrogen.

"Ada beberapa yakni KB implan, KB suntik 3 bulan. Jangan KB suntik 1 bulan karena mengandung estrogen. KB pil juga ada yang tidak mengandung estrogen," jelas Philip.

Alasannya, kata Philip, estrogen yang terkandung dalam KB hormonal bisa mengurangi produksi ASI. "Bahkan bisa sampai menghentikan produksi ASI," tegasnya.

Sementara menurut penjelasan dr.Ameetha Drupadi, CIMI, ibu menyusui aman menggunakan pil KB bukan kombinasi (hormon progesteron) dan suntik Depo-Medroxyprogesterone Acetate (DMPA). Sebab, metode ini hanya menggunakan hormon progesteron untuk mencegah kehamilan tapi tidak memengaruhi produksi ASI.

"Hormon estrogen bisa mengganggu kontraksi rahim yang pengaruhnya di produksi ASI ibu. ASI biasanya jadi kering," papar Ameetha.

Ilustrasi cara aman mencegah kehamilan untuk ibu menyusuiIlustrasi cara aman mencegah kehamilan untuk ibu menyusui/ Foto: iStock

Dikutip dari Medical News Today, mencegah kehamilan dengan KB non-hormonal bisa dengan beberapa metode yakni pembatas (barrier), KB jangka panjang, dan metode lain.

Metode pembatas (barrier)

Cara mencegah kehamilan dengan metode ini bertujuan menghalangi sperma masuk ke rahim. Metode ini digunakan hanya saat berhubungan seksual dan pastikan dipakai dengan benar. Berikut jenisnya:

1. Diafragma

KB non-hormonal ini berbentuk cup kecil dan fleksibel, terbuat dari silikon. Alat ini dimasukkan ke vagina untuk melindungi leher rahim dari sperma. Diafragma diyakini efektif mencegah kehamilan hingga 94 persen.

2. Cervical cap

Hampir sama seperti diafragma, cervical cap juga terbuat dari silikon tapi bentuknya lebih kecil. Penggunaannya pun sama yakni dimasukkan ke dalam vagina untuk melindungi leher rahim dari sperma.

3. Kondom

Kondom tidak hanya tersedia untuk pria, tapi juga ada yang untuk wanita. Kondom yang terbuat dari latex diyakini sebagai cara terbaik agar terhindar dari infeksi seksual menular.

Disebutkan, tingkat efektivitas kondom untuk mencegah kehamilan sekitar 85 persen. Meski demikian, tidak semua orang bisa menggunakan kondom dari latex karena alergi.


4. Sponge

Alat KB ini terbuat dari plastik dan berisikan spermicide, yang tersedia dalam bentuk krim atau gel. Caranya, sponge dimasukkan ke vagina sebelum berhubungan seksual. Tingkat kegagalan sponge mencegah sperma mencapai sel telur mencapai 9 persen pada wanita yang belum pernah hamil. Kalau sudah pernah hamil tingkat kegagalan sponge sekitar 20 hingga 24 persen.

Metode jangka panjang

- IUD non-hormonal

KB spiral non-hormonal atau Intraurine Device (IUD) tembaga ini tidak mengandung hormon. Kandungan tembaganya bertindak sebagai spermisida untuk membunuh sperma yang masuk. Ini bisa digunakan selama 10 tahun, namun tidak bisa mencegah dari infeksi seksual menular.

Metode lain

1. Pantangan

Metode ini berarti Bunda dan Ayah pantang berhubungan seksual, terlebih dalam masa subur. Cara mengetahui masa subur bisa dengan kalkulator masa subur, mengamati lendir serviks, menghitung siklus menstruasi, atau dengan alat tes ovulasi.

2. Penarikan

Metode ini dikenal juga sebagai coitus interruptus, di mana pasangan mengeluarkan penis dari vagina, sehingga ejakulasi terjadi di luar vagina. Secara teori, metode ini mencegah sperma tersimpan di vagina. Atau disebut juga dengan withdrawal.


Nah, bagi ibu menyusui yang ingin menggunakan salah satu metode di atas untuk mencegah kehamilan, jangan lupa konsultasi ke dokter atau bidan ya. Psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, mengingatkan, kehamilan yang tidak direncanakan bisa menimbulkan berbagai risiko untuk ibu dan anak.

"Salah satunya, rasa penolakan yang tidak disadari. Ibu pun bisa mengalami stres tinggi selama hamil. Kondisi seperti ini bisa menghambat tumbuh kembang janin," papar Anna.

Selain itu, Anna menambahkan, pendekatan antara ibu dan bayi setelah lahir akan kurang optimal. Sehingga, tumbuh kembang psikologis si kecil bisa bermasalah.

Bunda, simak juga penjelasan dokter tentang penggunaan pil KB untuk mencegah kehamilan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda