HaiBunda

KEHAMILAN

Apakah Berbahaya bila 2 Tahun Tidak Kontrol KB IUD?

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Rabu, 06 Mar 2024 21:45 WIB
Apakah Berbahaya bila 2 Tahun Tidak Kontrol KB IUD?/Foto: Getty Images/SDI Productions
Jakarta -

Kontrasepsi intra uterine device atau IUD adalah salah satu metode kontrasepsi yang efektif dan populer digunakan oleh banyak perempuan di seluruh dunia.

IUD adalah alat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan dengan menghalangi sperma agar tidak bertemu dengan sel telur atau dengan mengubah lingkungan rahim.

Salah satu keuntungan utama IUD adalah efektivitasnya yang tinggi dan kepraktisannya yang jangka panjang, dengan beberapa jenis IUD bisa bertahan hingga 3 hingga 12 tahun, tergantung pada jenisnya.


Kontrol KB IUD  

Namun, seperti halnya dengan setiap metode kontrasepsi, pemeliharaan dan pengawasan teratur diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah aman untuk tidak melakukan kontrol atau pemeriksaan rutin setelah memasang IUD, terutama setelah jangka waktu yang cukup lama, misalnya sudah 2 tahun. Artikel ini akan membahas apakah tidak melakukan kontrol KB IUD selama dua tahun dapat berbahaya atau tidak.

Baca Juga : Kontrasepsi

Jadwal kunjungan rutin untuk periksa IUD dengan dokter kandungan

Menurut penjelasan dari Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Lestari Mustika Rini, Sp.OG, para perempuan yang baru saja menggunakan kontrasepsi IUD perlu menjalani kunjungan rutin ke dokter kandungan atau bidan.

Meskipun tanpa keluhan apa pun, kunjungan tersebut biasanya direkomendasikan dalam rentang waktu 1 hingga 3 bulan setelah pemasangan, dan selanjutnya dilakukan sekali setiap tahun.

"Jika tidak ada masalah, kunjungan kontrol bisa dilakukan setelah 1 atau 3 bulan pasca-pemasangan, kemudian diikuti dengan kunjungan tahunan," demikian yang diungkapkan oleh dokter yang biasa dipanggil Tari ini kepada HaiBunda, dalam kesempatan sebelumnya.

Tari menjelaskan bahwa kunjungan kontrol awal sangat penting untuk mengevaluasi apakah terdapat masalah seperti perpindahan atau pelepasan IUD, adanya infeksi atau peradangan panggul, atau kemungkinan terjadinya perdarahan yang signifikan, yang ditandai dengan penggunaan pembalut lebih dari 5 kali sehari.

Pada saat kunjungan kontrol, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) melalui perut atau melalui vagina (transvaginal) untuk memastikan posisi IUD yang tepat di dalam rahim. Selain itu, pemeriksaan konvensional juga dapat dilakukan untuk memeriksa benang IUD di dalam vagina.

Selain kunjungan rutin ke dokter, pengecekan benang IUD juga bisa dilakukan sendiri di rumah. Ini direkomendasikan agar bisa memastikan apakah IUD masih berada di dalam rahim atau tidak. Biasanya, dokter akan mengajarkan cara melakukan pengecekan ini setelah pemasangan.

Bila 2 tahun tidak kontrol IUD

Jika sudah dua tahun tidak melakukan kontrol KB IUD, penting untuk segera membuat janji dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan untuk pemeriksaan rutin. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga melakukan ultrasound untuk memastikan bahwa IUD berada di tempat yang tepat dalam rahim.

Selain itu, dalam kunjungan tersebut, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya komplikasi atau masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan penggunaan IUD. Jika ditemukan masalah atau pergeseran IUD, dokter akan memberikan rekomendasi tentang langkah selanjutnya, yang mungkin termasuk penggantian IUD atau pengobatan untuk komplikasi yang terdeteksi.

Tanda dan gejala IUD bergeser

Jika IUD Bunda hanya bergeser sedikit, Bunda mungkin tidak melihat tanda-tanda apa pun. Namun, jika IUD Bunda bergeser cukup parah, menurut Healthline, tanda dan gejalanya biasanya meliputi:

  • Tidak bisa merasakan senar IUD dengan jari.
  • Merasakan plastik IUD.
  • Pasangan bisa merasakan IUD Bunda saat berhubungan seks.
  • Pendarahan di sela-sela periode menstruasi.
  • pendarahan vagina yang banyak.
  • kram, melebihi apa yang biasanya Bunda alami selama menstruasi.
  • rasa sakit atau nyeri di perut bagian bawah.
  • keputihan yang tidak biasa.

Meskipun tidak melakukan kontrol KB IUD selama dua tahun tidak secara langsung berbahaya, membiarkan IUD tanpa pengawasan medis dapat meningkatkan risiko komplikasi atau kegagalan dalam mencegah kehamilan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pemeriksaan rutin dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan untuk memastikan keamanan dan efektivitas IUD serta mendeteksi dini adanya masalah kesehatan yang terkait.

Dengan menjaga pengawasan yang baik, perempuan dapat terus mengandalkan KB IUD sebagai salah satu metode kontrasepsi yang aman dan efektif.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kapan Sebaiknya Pemasangan KB IUD Dilakukan agar Tak Kebobolan, saat Melahirkan atau Pasca Nifas?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ibu dan Anak Ini Tinggal di Rumah Penuh Sampah Bertahun-tahun Meski Dapat Uang Sewa Rp43,8 Juta per Bulan

Mom's Life Amira Salsabila

9 Potret Artis Korea Terkaya 2025, Song Hye Kyo Peringkat Tiga

Mom's Life Amira Salsabila

20 Menu Diet Tanpa Minyak dan Tepung, Sehat Sekaligus Bantu Turunkan Berat Badan

Mom's Life Annisa Karnesyia

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ibu dan Anak Ini Tinggal di Rumah Penuh Sampah Bertahun-tahun Meski Dapat Uang Sewa Rp43,8 Juta per Bulan

20 Menu Diet Tanpa Minyak dan Tepung, Sehat Sekaligus Bantu Turunkan Berat Badan

9 Potret Artis Korea Terkaya 2025, Song Hye Kyo Peringkat Tiga

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK