
kehamilan
Stretch Mark Bisa Muncul Bahkan Sebelum Hamil, Simak Penyebab dan Cara Mencegahnya
HaiBunda
Selasa, 19 Mar 2024 20:00 WIB

Daftar Isi
Stretch mark adalah masalah kulit umum yang sering dihubungkan dengan kehamilan. Namun, sedikit yang menyadari bahwa stretch mark bisa muncul bahkan sebelum kehamilan.
Untuk itu, Bunda perlu tahu nih penyebab dan cara mencegahnya agar kesehatan kulit senantiasa terjaga khususnya setelah kehamilan. Kali ini Bubun akan membahas secara mendalam tentang stretch mark, mengungkap penyebabnya sebelum dan selama kehamilan, serta memberikan tips efektif untuk mencegahnya. Yu, disimak.
Apa itu stretch mark?
Stretch marks adalah garis-garis berwarna merah, ungu, atau putih yang muncul di permukaan kulit ketika kulit meregang secara berlebihan dalam waktu singkat.
Ini umumnya terjadi karena perubahan berat badan yang drastis, pertumbuhan tubuh yang cepat, atau perubahan hormon tertentu. Meskipun tidak membahayakan kesehatan secara keseluruhan, stretch mark dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang dan menjadi sumber kekhawatiran estetika.
Siapa yang terkena stretch mark?
Seperti dilansir dari Cleveland Clinic, siapapun bisa terkena stretch mark. Namun Bunda bisa lebih mungkin mengalami stretch mark jika:
- Bunda sedang hamil, terutama jika Bunda berkulit hitam, Hispanik, Asia Timur, atau Asia Selatan.
- Berat badan Bunda tiba-tiba bertambah atau berkurang banyak.
- Otot Bunda bertambah besar dengan cepat melalui binaraga atau angkat beban.
- Bunda mengalami lonjakan pertumbuhan selama masa remaja.
- Bunda memiliki riwayat keluarga dengan stretch mark (genetika).
- Bunda menderita sindrom cushing atau sindrom marfan.
- Bunda sudah mengonsumsi prednison dalam jangka panjang.
Penyebab stretch mark sebelum kehamilan
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan munculnya stretch mark pada kulit, meskipun Bunda tidak sedang hamil. Berikut beberapa di antaranya:
1. Perubahan berat badan
Salah satu penyebab utama stretch mark adalah perubahan berat badan yang drastis. Ini bisa terjadi saat seseorang mengalami penurunan berat badan yang cepat atau kenaikan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat.
2. Faktor genetik
Kepekaan terhadap stretch mark juga bisa ditentukan oleh faktor genetik. Jika anggota keluarga Bunda memiliki riwayat stretch mark, Bunda mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
3. Pertumbuhan tubuh yang cepat
Remaja yang mengalami pertumbuhan tubuh yang cepat sering kali rentan terhadap stretch mark. Saat tubuh berkembang dengan cepat, kulit tidak selalu mampu mengikuti pertumbuhan itu dengan cepat, yang dapat menyebabkan peregangan berlebihan dan pembentukan stretch mark.
Penyebab stretch mark selama kehamilan
Sementara saat Bunda hamil, ada faktor-faktor tertentu juga yang dapat menyebabkan munculnya stretch marks pada kulit Bunda, seperti:
1. Peregangan kulit
Salah satu penyebab utama stretch mark selama kehamilan adalah peregangan kulit yang signifikan karena pertumbuhan janin. Ketika perut dan payudara membesar untuk menampung pertumbuhan janin, kulit meregang secara berlebihan, menyebabkan pembentukan stretch mark.
2. Perubahan hormon
Perubahan hormon selama kehamilan juga dapat memengaruhi elastisitas kulit. Hormon seperti kortisol dan hormon pertumbuhan dapat mengurangi kemampuan kulit untuk meregang tanpa membentuk stretch mark.
3. Faktor genetik
Seperti yang disebutkan sebelumnya, faktor genetik juga memainkan peran penting dalam kemungkinan seseorang mengalami stretch mark selama kehamilan. Jika ibu hamil memiliki riwayat stretch mark, kemungkinan besar dia juga akan mengalami kondisi serupa.
Cara mencegah stretch mark
Meskipun stretch mark seringkali tidak dapat dihindari sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan keparahan stretch mark, di antaranya adalah:
- Menjaga berat badan yang sehat: Menjaga berat badan yang stabil dan kenaikan berat badan yang seimbang selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko stretch mark.
- Menjaga kulit terhidrasi: Menggunakan pelembap atau minyak kulit secara teratur dapat membantu menjaga elastisitas kulit dan mengurangi kemungkinan terbentuknya stretch mark.
- Mengonsumsi makanan bergizi: Diet yang kaya akan nutrisi seperti vitamin C, vitamin E, zinc, dan protein dapat mendukung kesehatan kulit dan meminimalkan risiko stretch mark.
- Olahraga teratur: Melakukan olahraga ringan secara teratur selama kehamilan dapat membantu menjaga elastisitas kulit dan meningkatkan sirkulasi darah, yang baik untuk kesehatan kulit.
- Penggunaan krim pencegah stretch mark: Beberapa krim atau minyak khusus dirancang untuk membantu mencegah stretch mark dengan meningkatkan kelembapan kulit dan meningkatkan elastisitasnya.
Stretch mark adalah masalah kulit umum yang bisa muncul bahkan sebelum kehamilan. Pengetahuan tentang penyebabnya sebelum dan selama kehamilan, serta langkah-langkah pencegahan yang efektif, sangat penting bagi siapa pun yang ingin menjaga kesehatan kulitnya.
Dengan menjaga berat badan yang sehat, memperhatikan nutrisi, rutin berolahraga, dan merawat kulit secara teratur, kita dapat mengurangi risiko dan keparahan stretch mark, meningkatkan kepercayaan diri, dan menjaga kulit tetap sehat dan indah.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Kebiasaan yang Bisa Cegah Stretch Mark saat Hamil, Mudah dan Efektif

Kehamilan
6 Cara Membedakan Selulit dan Stretch Mark pada Kulit Ibu Hamil

Kehamilan
6 Cara Menghilangkan Stretch Mark, Bunda Bisa Coba

Kehamilan
Menghilangkan Stretch Mark Usai Melahirkan dari Cara Medis hingga Rumahan

Kehamilan
Tips Mencegah Munculnya Stretch Mark Sesuai Trimester Kehamilan


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda