Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

6 Penyebab Keluar Darah Sedikit di Luar Periode Haid dan Tanda Harus ke Dokter

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Rabu, 03 Apr 2024 19:20 WIB

Haid sedikit
Keluar darah sedikit tapi bukan haid/ Foto: Getty Images/stefanamer
Daftar Isi

Ketika mengalami keluarnya sedikit darah di luar siklus haid, dapat menimbulkan kekhawatiran dan keingintahuan mengenai penyebabnya. Hal ini ini bisa terjadi karena faktor yang bervariasi.

Keluarnya sedikit darah ini tidak selalu dianggap serius, tetapi memahami penyebab potensialnya dan kapan harus berkonsultasi dengan dokter adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan reproduksi perempuan.

Pada beberapa kasus, keluarnya sedikit darah di luar siklus haid bisa disebabkan oleh perubahan hormon alami dalam tubuh. Meski sesekali permasalahan ini tidak perlu dikhawatirkan, namun jika terjadi secara teratur atau disertai dengan gejala lain yang mengganggu, seperti nyeri perut yang parah atau gangguan siklus menstruasi, Bunda perlu untuk berkonsultasi dengan dokter guna evaluasi lebih lanjut. 

Penyebab darah keluar sedikit di luar masa haid

Mengutip berbagai sumber, berikut penyebab darah keluar sedikit di luar masa haid. Simak selengkapnya, Bunda.

1. Tidak seimbangnya hormon

Kedua hormon yang mengatur siklus menstruasi yaitu estrogen dan progesteron bisa jadi tidak seimbang sehingga menimbulkan perubahan dalam tubuh perempuan. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi keseimbangan hormon ini, termasuk disfungsi ovarium, gangguan kelenjar tiroid, serta masa penggunaan pil KB juga perlu diperhatikan.

Kondisi seperti ovarium yang tidak berfungsi atau masalah tiroid dapat menyebabkan fluktuasi hormon yang memengaruhi siklus menstruasi secara keseluruhan. Selain itu, beberapa perempuan mungkin mengalami bercak saat ovulasi, yang disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi selama proses ovulasi.

Jika Bunda mengalami perubahan siklus menstruasi atau keluar darah di luar menstruasi yang tidak biasa dan berkelanjutan, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

2. Komplikasi kehamilan

Flek atau perdarahan saat hamil bisa menjadi tanda-tanda komplikasi serius seperti keguguran atau kehamilan ektopik. Keguguran terjadi ketika janin tidak berkembang dengan baik di dalam rahim dan perdarahan bisa menjadi salah satu gejalanya.

Pada kehamilan ektopik, di mana sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, khususnya di tuba falopi, juga dapat menyebabkan perdarahan pada tahap awal kehamilan.

Meski begitu, penting untuk diingat bahwa tidak semua flek saat hamil berujung pada keguguran atau kehamilan ektopik. Namun, jika Bunda mengalami perdarahan vagina selama kehamilan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang tepat. 

3. Fibroid rahim

Fibroid rahim dapat muncul pada perempuan yang pernah melahirkan, meskipun bisa juga terjadi pada perempuan yang belum memiliki anak. Fibroid rahim adalah pertumbuhan non-kanker yang sering terjadi di dalam rahim.

Kondisi ini dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman atau mengganggu. Meski begitu, penyebab pasti dari fibroid rahim belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik dan hormonal diyakini dapat memicu dalam perkembangannya.

4. Infeksi

Sesekali Bunda mengalami bercak atau perdarahan vagina yang umumnya tidak perlu dikhawatirkan, tetapi sangat penting untuk dievaluasi oleh penyedia layanan kesehatan guna memastikan kebenarannya. Meski sebagian besar pendarahan vagina tidak berbahaya, pada beberapa kasus, perdarahan tersebut menjadi tanda dalam kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis.

Oleh sebab itu, disarankan untuk tidak mengabaikan gejala ini dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. 

5. Stres

Stres memiliki dampak yang signifikan pada keseimbangan hormon tubuh yang dapat mempengaruhi siklus haid dan menyebabkan haid yang tidak teratur.

Kondisi ini sering kali terjadi karena stres dapat mengganggu produksi hormon, termasuk estrogen dan progesteron yang berperan penting dalam mengatur siklus haid. Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan perubahan dalam pola menstruasi.

Perlu digarisbawahi agar bisa mengelola stres dengan baik demi menjaga keseimbangan hormon dan menjaga kesehatan siklus menstruasi.

6. Kanker

Perdarahan yang tidak biasa juga bisa menjadi tanda adanya kanker pada organ reproduksi, meski hal ini lebih jarang terjadi. Kanker pada salah satu organ reproduksi seperti serviks, vagina, rahim, atau indung telur dapat menyebabkan pendarahan yang tidak teratur.

Jika Bunda mengalami pendarahan vagina yang tidak biasa atau tidak biasa, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau dokter kandungan untuk evaluasi lebih lanjut dan diagnosis yang tepat. Meski kemungkinannya kecil, Bunda perlu untuk memeriksa kemungkinan kanker merupakan langkah yang penting untuk kesehatan dan kesejahteraan. 

Cara mengatasi darah keluar sedikit di luar masa haid

Menilik Medical News Today, perawatan untuk darah keluar sedikit di luar masa haid tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Bunda perlu melacak frekuensi, durasi, dan jumlah pendarahan agar dokter dapat melakukan diagnosis yang tepat.

Setelah penyebabnya teridentifikasi, dokter akan merencanakan perawatan yang sesuai. Misalnya, jika pendarahan disebabkan oleh infeksi, pengobatan antibiotik mungkin diperlukan. Apabila penyebabnya adalah masalah hormonal, terapi hormon atau obat lainnya dapat diresepkan, Bunda.

Dalam kasus yang lebih serius, seperti keguguran atau kanker, diperlukan perawatan medis yang lebih intensif. Langkah pertama adalah selalu berkonsultasi dengan dokter atau dokter kandungan untuk evaluasi dan perawatan yang sesuai, Bunda.

Kapan harus ke dokter?

Mengamati gejala keluarnya darah sedikit di luar masa haid dapat membantu dokter mendiagnosis masalah medis yang mendasarinya. Jika Bunda baru saja memulai penggunaan kontrasepsi hormonal dan mengalami pendarahan di antara periode menstruasi, bisa jadi hanya reaksi tubuh terhadap perubahan hormon.

Namun, apabila pendarahan berlanjut lebih dari 2-6 bulan setelah memulai kontrasepsi, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter. Mereka dapat mengevaluasi situasi dan membantu menyesuaikan metode kontrasepsi jika diperlukan untuk mengatasi masalah ini. 

Demikian ulasan tentang keluar darah sedikit di luar masa haid. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda