
kehamilan
Mungkinkah Perempuan yang Alami Menopause Dini Bisa Hamil?
HaiBunda
Jumat, 17 May 2024 10:20 WIB

Daftar Isi
Tidak dapat dipungkiri, setiap perempuan nantinya akan mengalami menopause. Melansir dari laman World Health Organization (WHO), menopause sendiri merupakan tanda selesainya masa reproduksi perempuan.
Pada umumnya, para perempuan akan mengalami menopause ketika telah menginjak usia di antara 45 tahun hingga 55 tahun, Bunda. Bukanlah kondisi yang tidak normal, hal ini justru bagian alami dari penuaan biologis.
Namun demikian, ternyata terdapat kondisi tertentu ketika seorang perempuan dapat mengalami menopause secara dini lho. Bagaimana bisa? Yuk simak terus untuk mengetahui jawabannya.
Baca Juga : Menstruasi |
Mengenal menopause dini
Mengutip dari Cleveland Clinic, menopause dini adalah suatu kondisi ketika seorang perempuan mengalami menopause pada usia yang lebih muda dibandingkan dari usia menopause pada umumnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, menopause merupakan titik dimana siklus menstruasi perempuan telah berhenti.
Apabila terdapat seorang perempuan yang masih berusia di bawah 45 tahun namun sudah melalui 12 bulan tanpa adanya menstruasi, hal ini artinya perempuan tersebut telah mengalami menopause.
Sebelum menopause terjadi, biasanya perempuan juga akan mengalami masa perimenopause. Selama masa tersebut, Bunda mungkin akan memiliki siklus dan gejala menstruasi yang tidak menentu.
Lantas, apa saja ya gejala yang menandakan gejala seorang perempuan mengalami menopause dini?
Gejala menopause dini
Seperti yang Bunda mungkin telah ketahui, gejala umum perempuan yang mengalami menopause dini adalah memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau bahkan sudah tidak mengalami menstruasi lagi meski usianya belum mencapai 45 tahun.
Akan tetapi, terdapat juga lho beberapa gejala lain yang dapat menandakan perempuan mengalami menopause dini. Berikut adalah gejala-gejala yang bisa menjadi pertanda Bunda mengalami menopause dini, dikutip dari NHS:
- Adanya rasa kepanasan dan berkeringat di malam hari.
- Vagina menjadi kering.
- Memiliki kesulitan untuk tidur.
- Timbul rasa cemas atau suasana hati yang tidak baik.
- Berkurangnya gairah seks.
- Muncul masalah dengan memori atau sulit berkonsentrasi.
Tentu, menopause dini ini terjadi tidak dengan begitu saja. Terdapat juga beberapa penyebab yang bisa membuat Bunda mengalami menopause secara dini.
Penyebab menopause dini
Mengutip dari Healthline, berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya menopause dini pada perempuan:
1. Faktor genetik
Tahukah Bunda? Ternyata faktor genetik dapat menjadi salah satu penyebab seorang perempuan mengalami menopause dini lho. Jika terdapat anggota keluarga terutama dari sisi ibu yang mempunyai riwayat menopause di usia yang kurang dari 45 tahun, hal ini dapat menjadi penyebab seorang anak perempuan untuk memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk terkena menopause dini nantinya.
2. Gaya hidup yang tidak sehat
Tak hanya karena keturunan, memiliki gaya hidup yang tidak sehat juga dapat membuat seseorang mengalami menopause dini. Sebagai contoh, memiliki kebiasaan merokok dapat membuat Bunda jadi berhenti menstruasi di usia yang lebih muda.
“Penelitian menunjukkan apabila perempuan memiliki riwayat merokok yang cukup lama, cadangan sel telur di ovariumnya akan berkurang lebih cepat dalam dua tahun, ujar dr. John Zhang, dokter sekaligus penemu dan direktur di New Hope Fertility di New York.
“Apabila Anda merokok, Anda mungkin akan kehilangan cadangan sel telur setidaknya dua tahun lebih cepat dibandingkan dengan orang yang tidak merokok,” tambahnya, dikutip dari Forbes.
Berdasarkan hasil beberapa penelitian, hal ini dapat terjadi karena racun di dalam tembakau rokok dapat mengurangi jumlah estrogen yang bersirkulasi dalam tubuh dan mengganggu hormon secara umum.
Selain itu, penelitian lain juga menemukan bahwa perokok dengan gen tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena racun tertentu di dalam rokok yang akan mengakibatkan menopause dini.
Tak hanya kebiasaan merokok, berat badan juga dapat meningkatkan risiko terkena menopause dini. Sebab, hormon estrogen yang mengatur siklus menstruasi ini terletak di jaringan lemak.
Namun, bila perempuan memiliki berat badan yang kurang dan sangat kurus maka simpanan estrogen ini akan lebih sedikit sehingga hormon estrogen dapat terkuras dengan lebih cepat dan mengakibatkan menopause dini.
3. Memiliki penyakit autoimun
Bila Bunda mempunyai penyakit autoimun seperti tiroid atau rheumatoid arthritis, risiko untuk terkena menopause dini ini juga semakin tinggi. Sebab, menopause dini juga merupakan salah satu gejala dari penyakit autoimun tersebut.
Saat terkena penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh seseorang akan salah mengira suatu bagian tubuh sebagai penyerang dan kemudian akan balik menyerangnya. Akibatnya, bisa saja terjadi peradangan yang akan berujung memengaruhi ovarium. Ketika ovarium ini berhenti bekerja, maka seseorang tersebut pada akhirnya akan mengalami menopause dini.
4. Memiliki riwayat penyakit epilepsi
Ternyata, perempuan yang mempunyai riwayat penyakit epilepsi juga dapat memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena menopause dini, Bunda. Epilepsi sendiri adalah gangguan kejang yang berasal dari otak. Bila terkena penyakit ini, seseorang akan cenderung mengalami insufisiensi ovarium primer yang menyebabkan menopause.
Berdasarkan sebuah penelitian pada 2001, hasilnya menunjukkan sekitar 14 persen dari sekelompok perempuan penderita epilepsi juga mengalami menopause prematur atau menopause dini.
Mungkinkah wanita yang alami menopause dini bisa hamil?
Setelah mengetahui gejala dan penyebab menopause dini, mungkin timbul rasa khawatir pada diri Bunda karena adanya kemungkinan untuk mengalaminya. Terjadinya menopause dini yang menandakan akhir dari masa reproduksi tentu akan memberi pengaruh bila Bunda berencana untuk hamil agar memiliki momongan.
Apabila perempuan mengalami menopause dini atau menopause prematur, sudah pasti hal ini akan membuat perempuan tidak berovulasi. Padahal, fase ovulasi ini penting agar terjadi kehamilan.
Oleh karena itu, perempuan yang mengalami menopause dini atau menopause prematur setelah tidak menstruasi selama 12 bulan pada umumnya tidak dapat hamil. Akan tetapi, bila Bunda masih mengalami menstruasi meski siklusnya tidak teratur, masih terdapat kemungkinan untuk bisa hamil.
Tak hanya itu, adanya kecanggihan teknologi di masa kini juga akan membantu para perempuan yang mengalami menopause dini. Apabila ingin hamil dan memiliki seorang anak, Bunda masih bisa mendapat bantuan melalui program kehamilan bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) setelah menopause dini.
Untuk membuat embrio, Bunda bisa mendapatkan sel telur melalui donor atau dengan sel telur milik Bunda sendiri dengan catatan apabila sel telur sudah dibekukan sebelum mengalami menopause ya.
Bunda, itulah informasi mengenai menopause dini dan kemungkinannya untuk bisa hamil. Semoga informasinya bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil

Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil

Kehamilan
Pentingnya Pemeriksaan Andrologi bagi Calon Ayah

Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan

Kehamilan
Just for Fun! Nama-nama Ibu yang Diprediksi Hamil di 2018


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda