
kehamilan
7 Pantangan Setelah Operasi Steril, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Sabtu, 25 May 2024 13:05 WIB

Daftar Isi
Operasi steril atau tubektomi merupakan metode kontrasepsi perempuan untuk mencegah kehamilan. Tubektomi adalah prosedur aman yang dilakukan dengan mengikat atau memasang cincin pada saluran telur kanan dan kiri, Bunda.
Dilansir laman Monitoring Berkualias (MONIKA) BKKBN, cara kerja tubektomi yakni dapat mencegah pertemuan sperma dengan sel telur dengan jalan menutup kedua saluran telur. Hal ini mengakibatkan sel telur tidak dapat dibuahi sperma sehingga tidak terjadi kehamilan.
Tubektomi memiliki efektivitas 99,5 persen dalam mencegah kehamilan, Bunda. Metode ini cocok bagi pasangan suami istri yang memutuskan sudah tidak ingin menambah jumlah anak.
Prosedur tubektomi
Menurut terapis seks Janet Brito, Ph.D., LCSW, CST, tubektomi atau ligasi tuba biasanya memiliki risiko kegagalan yang kecil. Kontrasepsi baru efektif setelah prosedur dilakukan.
"Tindakan ini memerlukan anastesi. Dokter akan memasukkan gas ke dalam perut dan membuat sayatan kecil untuk mengakses organ reproduksi dengan laparoskopi. Kemudian, dokter akan menutup saluran tuba," kata Brito, dilansir Healthline.
Tubektomi dapat dilakukan pasca persalinan normal, segera setelah operasi caesar, dan setelah keguguran. Pemasangan pasca persalinan normal dilakukan setelah proses persalinan hingga 1 minggu, ditunda setelah minggu ke-1 hingga ke-6, atau dipasangkan kembali setelah minggu ke-6.
Tindakan ini tak bisa dilakukan bila Bunda memang tidak boleh menjalani proses pembedahan, mengalami perdarahan vagina yang belum jelas dan infeksi sistemik atau infeksi panggul yang akut. Sebelum menjalani prosedur tubektomi, Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter dan telah menetapkan hati untuk tidak memiliki anak lagi.
![]() |
Pantangan setelah operasi steril perempuan
Setelah menjalani operasi steril, ada beberapa pantangan yang perlu dihindari agar proses penyembuhan luka bekas sayatan cepat pulih. Melansir dari beberapa sumber, berikut 7 pantangannya:
- Setelah pembedahan, Bunda harus beristirahat selama 2 sampai 3 hari.
- Tidak melakukan olahraga berat selama beberapa hari setelah prosedur.
- Tidak mengangkat beban berat atau lebih dari 5 kilogram (kg).
- Jangan mandi, berendam di air yang panas, dan berenang sampai kulit atau bekas luka sayatan sembuh.
- Hindari berhubungan seksual bila Bunda belum merasa siap. Kebanyakan perempuan baru mulai berhubungan setelah seminggu.
- Jangan minum alkohol atau mengemudi setidaknya selama 24 jam.
- Hindari mengonsumsi makanan pemicu rasa mulas, seperti makanan pedas dan berminyak.
Setelah operasi, dapat muncul rasa nyeri dan bengkak pada daerah bekas sayatan. Bunda dapat minum obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi keluhan tersebut.
Bunda juga bisa merasakan mual ringan pasca operasi. Untuk mengatasinya, cobalah untuk makan malam ringan pada hari operasi atau mengonsumsi susu, sup, roti, atau biskuit.
Haid setelah operasi steril
Setelah operasi, perdarahan vagina dapat terjadi dan ini adalah hal yang umum terjadi. Banyak orang yang tidak mendapatkan siklus haid normal selama 4 hingga 6 minggu setelah operasi.
Saat siklus haid normal kembali, Bunda mungkin akan merasakan haid yang lebih banyak dan rasa lebih nyaman dari biasanya. Meski begitu, ada pula yang melaporkan volume darah berkurang pasca operasi.
Studi yang diterbitkan dalam American Family Physician (AFP) tahun 2001 menemukan, perempuan yang menjalani prosedur tubektomi sebenarnya lebih mungkin mengalami penurunan jumlah dan durasi perdarahan. Tetapi, prosedur ini tidak bisa dihubungkan dengan kelainan menstruasi atau atau sindrom pasca ligasi tuba.
Kapan harus ke dokter?
Penanganan medis perlu diberikan bila Bunda mengalami keluhan tertentu pasca operasi steril, seperti:
- Sakit perut parah atau nyeri yang dialami semakin parah dan tidak kunjung membaik setelah minum obat pereda nyeri.
- Perdarahan hebat dari vagina di hari pertama atau perdarahan tidak berkurang setelah hari pertama.
- Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius atau menggigil.
- Tubuh terasa lemas, sesak napas, dan mengalami mual atau muntah.
Pemulihan operasi steril tubektomi akan tergantung dari kesehatan Bunda. Jika dilakukan setelah melahirkan, maka pemulihan akan berlangsung selama beberapa minggu. Sementara bila dilakukan setelah operasi caesar maka pemulihan bisa lebih panjang lagi hingga delapan minggu.
Keuntungan dan kekurangan tubektomi
Sebelum memutuskan untuk operasi steril, Bunda perlu memahami keuntungan dan kekurangannya terlebih dulu ya. Tubektomi efektif 99,5 persen dalam mencegah kehamilan dan tidak akan memengaruhi hormon, menyebabkan menopause, dan mengganggu produksi ASI.
Dikutip dari Cleveland Clinic, penelitian menunjukkan bahwa sterilisasi tuba ini dapat mengurangi risiko terkena kanker ovarium sekitar 40 persen. Perempuan yang menjalani prosedur tubektomi juga tidak akan kehilangan hasrat seksual. Bahkan secara psikologis, kontrasepsi ini dapat memberikan kenyamanan dalam melakukan hubungan seksual.
Meski begitu, Bunda perlu pahami bahwa tubektomi tidak bisa melindungi diri dari penyakit kelamin, infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS ya. Kekurangan lainnya adalah biaya yang mahal untuk operasi pembalikan ligasi tuba (proses tubektomi dibuka kembali).
Demikian serba-serbi operasi steril pada perempuan dan pantangan setelah tindakan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Mengenal KB Steril Vasektomi dan Tubektomi, Efektif Cegah Kehamilan hingga 99,9%

Kehamilan
Baru Punya 1 Anak Langsung Steril, Bolehkah? Simak Penjelasan Dokter

Kehamilan
Mengenal KB Steril untuk Mencegah Kehamilan, Mulai dari Jenis, Cara Kerja & Efeknya

Kehamilan
Kisah Bunda yang Mantap KB Steril di Usia Muda, Ternyata Ini Alasannya

Kehamilan
Meski Sudah KB Steril Ternyata Bunda Masih Berisiko Hamil Lagi, Ini Penyebabnya


10 Foto
Kehamilan
10 Bunda Seleb Pernah Gagal Program Bayi Tabung, Ada yang Mencoba Enam Kali
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda