
kehamilan
Mengenal Operasi Steril dan Pengaruhnya pada Hubungan Suami Istri
HaiBunda
Kamis, 02 May 2024 21:25 WIB

Daftar Isi
Operasi steril dapat menjadi pilihan bagi para Bunda dan suami yang tak ingin kembali menambah anak. Namun, jenis kontrasepsi yang satu ini berbeda dengan jenis KB lainnya seperti kondom, IUD, ataupun pil KB lho.Â
Mungkin saat ini Bunda jadi semakin penasaran apa yang membedakan operasi steril dengan alat kontrasepsi lainnya. Oleh karena itu, yuk kenali lebih dalam tentang operasi steril, Bunda.Â
Apa itu operasi steril?Â
Melansir dari Healthline, pada dasarnya, operasi steril merupakan salah satu jenis kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan yang dilakukan secara permanen. Prosedur yang satu ini akan dilakukan dengan menutup atau menghalangi saluran tuba fallopi, Bunda.Â
Dengan tertutupnya tuba fallopi, sel telur akan tercegah untuk mencapai ke rahim. Hal ini juga akan membuat sperma terhalang untuk mencapai sel telur. Apabila sel telur tidak dibuahi, kehamilan tidak akan terjadi. Maka dari itu, operasi steril ini memang dapat menjadi opsi yang sempurna bagi para Bunda yang sudah tak ingin menambah anak lagi.Â
Tidak hanya itu, operasi steril pada perempuan ini juga memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi lho, Bunda. Keefektifan operasi steril pada perempuan ini bahkan mencapai angka 99 persen. Akan tetapi, operasi steril untuk perempuan memang sedikit lebih rumit dan mahal dibandingkan dengan operasi steril bagi para Ayah.Â
Manfaat dan tujuan indikasi operasi steril
Tentu, tujuan utama dilakukannya operasi steril ini adalah untuk mencegah terjadinya kehamilan. Akan tetapi, melakukan operasi steril ini juga memiliki banyak manfaat lho, Bunda. Karena hasilnya yang permanen dan efektif, Bunda dan suami tak perlu menggunakan alat kontrasepsi lainnya ketika melakukan hubungan di masa depan.Â
Selain itu, operasi steril juga termasuk aman bagi hampir semua perempuan dan memiliki tingkat kegagalan yang sangat rendah. Sehingga, biaya yang akan Bunda keluarkan tidak akan sia-sia. Tak hanya itu, efek samping yang didapat dari operasi steril ini berbeda dengan metode kontrasepsi lainnya seperti implan, pil KB, ataupun IUD.Â
Dengan melakukan prosedur steril, Bunda tak akan mengalami perubahan hormon, siklus menstruasi, bahkan tidak memberi pengaruh pada hasrat seksual. Bahkan, terdapat juga beberapa bukti bahwa steril ini mampu untuk sedikit mengurangi risiko perempuan untuk terkena kanker ovarium.Â
Tentu, menjalani sebuah operasi memerlukan persiapan yang matang. Lantas, apa saja ya yang perlu Bunda siapkan sebelum melakukan operasi steril?Â
Hal yang perlu dilakukan sebelum operasi steril
Agar mental dan fisik Bunda siap untuk melakukan operasi steril, perlu mempersiapkan beberapa hal terlebih dahulu sebelum dilakukannya prosedur tersebut. Hal ini juga berfungsi supaya Bunda dapat yakin bahwa prosedur operasi steril ini merupakan opsi yang terbaik bagi Bunda.Â
Mengutip dari VeryWell Health, berikut adalah beberapa hal yang perlu Bunda lakukan sebelum melakukan operasi steril:
1. KonselingÂ
Supaya yakin dengan pilihan Bunda untuk menjalani prosedur steril, penting untuk melakukan konseling terlebih dahulu dengan dokter agar mengerti dengan betul bagaimana prosedur steril ini dilakukan dan apa manfaat serta dampak yang akan dirasakan setelah operasi. Selain itu, Bunda juga perlu mengetahui bahwa operasi steril ini bersifat permanen sehingga tidak bisa dilepas jika berubah pikiran secara tiba-tiba.Â
Bila Bunda tak merasa yakin dengan operasi steril, maka bisa saja dokter menyarankan untuk mencoba alat kontrasepsi jangka panjang lainnya namun tidak permanen, seperti intra uterine device (IUD).Â
2. Mengetahui lokasi tindakanÂ
Apakah Bunda tahu? Ternyata operasi steril ini tidak hanya dapat dilakukan di rumah sakit, tetapi bisa juga dilaksanakan pada klinik bedah rawat jalan. Untuk operasi steril seperti tubektomi sendiri, biasanya dapat dilakukan di kedua tempat, Bunda. Namun, jika operasi steril yang Bunda jalani adalah laparoskopik dan tidak dilakukan langsung setelah melahirkan, maka operasi masih bisa dilakukan di hari yang sama.Â
3. Pakaian yang akan digunakanÂ
Seperti operasi pada umumnya, Bunda akan diminta untuk menggunakan gaun rumah sakit ketika prosedur sedang berjalan. Namun, saat pergi ke rumah sakit, akan lebih baik jika Bunda menggunakan pakaian yang nyaman dan praktis ketika harus mengganti pakaian. Tak hanya itu, perlu Bunda ketahui bahwa penggunaan perhiasan selama prosedur tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, tinggalkan perhiasan Bunda yang berharga di rumah dulu ya.
4. Makanan dan minumanÂ
Sebelum menjalani operasi, biasanya Bunda akan diberikan instruksi untuk tidak makan dan minum terlebih dahulu. Pada umumnya, Bunda dapat mengonsumsi makanan dan minuman untuk terakhir kalinya setidaknya selama 8 jam sebelum operasi .Â
5. PengobatanÂ
Konsumsi obat-obatan ketika hendak menjalani operasi steril juga perlu diperhatikan lho, Bunda. Dokter pada umumnya akan memberi tahu obat apa saja yang tidak boleh dikonsumsi menjelang dilaksanakannya prosedur steril.Â
Terdapat juga beberapa obat dan suplemen tertentu yang memang dilarang untuk dikonsumsi sebelum operasi apapun, tak terkecuali operasi steril. Obat pengencer darah khususnya dilarang untuk dikonsumsi karena dapat menimbulkan masalah dengan pembekuan darah ketika operasi sedang berjalan.Â
Oleh karena itu, pastikan Bunda sudah berbicara sebelumnya dengan dokter mengenai obat dan suplemen apa saja yang tengah Bunda konsumsi agar operasi steril dapat berjalan dengan lancar.Â
![]() |
Hal yang perlu dilakukan setelah operasi steril
Setelah operasi steril sudah berhasil dilakukan, terdapat juga beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Bunda. Mengutip dari NHS, berikut adalah hal-hal yang dapat Bunda lakukan setelah menjalani operasi steril:Â
1. Istirahat
Sudah menjadi hal yang wajar bagi orang yang baru saja menjalani operasi untuk beristirahat terlebih dahulu, begitu juga dengan Bunda yang baru menyelesaikan operasi steril. Selama satu minggu, akan lebih baik bila Bunda tidak menjalani aktivitas seperti biasa dan banyak istirahat.Â
2. Konsumsi obat pereda nyeri
Biasanya, umum bagi para Bunda untuk mengalami rasa tidak nyaman di area perut setelah menjalani operasi steril. Oleh karena itu, Bunda dapat mengonsumsi obat yang mengurangi rasa nyeri tersebut. Obat seperti ibuprofen atau parasetamol bisa Bunda konsumsi karena mampu untuk mengurangi rasa nyeri di perut.Â
3. Kompres air hangat
Tak menutup kemungkinan, Bunda akan merasa perut kembung setelah operasi steril. Oleh karena itu, melakukan kompres air hangat dapat menjadi solusinya, Bunda. Bila tidak memiliki alat kompres, Bunda juga tetap bisa lho menggunakan botol yang diisi air hangat lalu ditutup dengan handuk.Â
4. Hindari olahraga ekstrem
Setelah melakukan operasi steril, Bunda juga akan disarankan untuk menghindari olahraga yang ekstrem selama beberapa hari. Tidak hanya olahraga, Bunda juga tidak boleh mengangkat beban atau barang yang berat dulu ya.Â
5. Tidak melakukan hubungan intimÂ
Meski operasi steril bertujuan agar Bunda dan suami dapat berhubungan tanpa harus khawatir akan kehamilan, sebaiknya jangan dilakukan terlebih dahulu selama 7 hari ya. Setelah setidaknya satu minggu berjalan, maka Bunda sudah diperbolehkan untuk melakukan hubungan. Mungkin, setiap orang memiliki kasus yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Bunda juga dapat memastikan dengan bertanya kepada dokter mengenai hal ini ya.Â
Prosedur operasi steril
Saat ini, mungkin Bunda jadi penasaran tentang bagaimana prosedur operasi steril ini berjalan. Pada dasarnya, operasi steril pada perempuan ini dapat dilakukan dengan prosedur yang berbeda-beda, Bunda. Diantaranya:Â
a. Tubektomi
Salah satu prosedur operasi steril yang biasa dijalani oleh para Bunda adalah tubektomi. Operasi steril tubektomi sendiri biasanya akan mengharuskan Bunda untuk dibius terlebih dahulu.
Kemudian, dokter akan membuat perut menjadi kembung dengan gas dan membuat sayatan kecil untuk mengakses organ reproduksi Bunda menggunakan laparoskop. Lalu, dokter akan menutup tuba falopi. Untuk menutupnya, terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan oleh dokter, seperti memotong dan melipat tuba falopi, menghilangkan bagian dari tuba falopi, hingga menghalanginya dengan klip.Â
b. Laparoskopi
Selain tubektomi, laparoskopi juga merupakan prosedur yang umum digunakan saat menjalani operasi steril. Seperti operasi pada umumnya, Bunda akan diberikan bius terlebih dahulu sebelum laparoskopi dilaksanakan.
Kemudian, dokter akan memompa gas pada perut Bunda agar dapat melihat organ di dalam tubuh. Selanjutnya, dokter akan membuat beberapa sayatan kecil di perut bagian bawah dan menggunakan laparoskop, yaitu sebuah alat beserta lensa dan lampu untuk mencari tuba falopi. Setelahnya, dokter akan menggunakan panas, klip, atau cincin untuk menutup tuba falopi Bunda atau mengambil tuba falopi tersebut sepenuhnya.
Biasanya, laparoskopi ini akan memakan waktu sekitar 20 hingga 30 menit. Apabila prosedur sudah selesai dilakukan, maka Bunda dapat langsung pulang di hari yang sama.
c. Mini laparotomiÂ
Mini laparotomi juga dapat menjadi prosedur saat Bunda menjalani operasi steril. Pada umumnya, prosedur yang satu ini akan dilakukan langsung saat Bunda baru saja melahirkan. Untuk memulai prosedurnya, Bunda akan diberikan bius lokal lalu dokter akan membuat sayatan kecil di dekat area pusar. Melalui sayatan tersebut, dokter akan mengangkat tuba fallopi lalu mengambil sebagian pendek dari tuba falopi dan menutup sisanya dengan klip. Terkadang, dokter juga bisa mengangkat seluruh tuba fallopi tersebut. Tak membutuhkan waktu yang lama, Bunda dapat pulih dari prosedur ini dalam beberapa hari setelahnya.Â
Tentu, akan terdapat berbagai efek samping yang mungkin timbul setelah Bunda menjalani operasi steril. Kira-kira, apa saja ya?Â
Efek samping operasi steril
Setelah melakukan operasi steril, wajar bagi Bunda untuk menerima efek samping. Melansir dari Planned Parenthood, terdapat beberapa efek samping yang umum dialami oleh para Bunda setelah melakukan prosedur yang satu ini. Hal ini meliputi:
- Rasa lelah atau pusing setelah terbangun dari bius yang tak bekerja lagi.
- Timbul rasa mual.
- Nyeri ringan pada perut atau pada bagian kulit yang tertusuk jarum.
- Mengalami kram.
- Nyeri pada leher atau punggung.
- Keputihan atau pendarahan.Â
Tak perlu khawatir apabila Bunda mengalami efek samping seperti di atas. Sebab, efek samping tersebut hanya berlangsung sebentar dan bersifat sementara. Namun demikian, terdapat juga beberapa gejala yang menandakan bahwa Bunda bisa saja mengalami bahaya. Hal ini diantaranya:Â
- Mengalami ruam, bengkak, ataupun kesulitan bernapas.
- Demam hingga mencapai 38 celcius atau lebih.
- Nyeri yang parah dan berkelanjutan pada perut meski sudah diberikan obat pereda nyeri.
- Muncul bau yang tidak sedap dari vagina atau keputihan yang tidak biasa.
- Merasa pusing atau bahkan pingsan.
- Mual atau muntah yang tidak berhenti.
- Terdapat nanah, kemerahan, pendarahan, atau bengkak di area kulit yang disayat oleh dokter.Â
Bila Bunda mengalami efek samping seperti ini, sebaiknya Bunda segera periksa ke dokter agar mendapatkan penanganan dengan cepat sebelum terlambat ya.
![]() |
Pengaruh KB Steril pada hubungan suami istri
Operasi steril terutama tubektomi merupakan opsi yang banyak digunakan oleh para perempuan di Amerika Serikat. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat sebanyak 26 persen perempuan dari usia 15 hingga 44 tahun menggunakan steril jenis tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut apakah KB steril mempengaruhi hubungan suami istri, diadakan penelitian menggunakan data dari U.S. Collaborative Review of Sterilization.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 80 persen wanita mengaku tidak ada perubahan dalam hasrat untuk berhubungan suami istri setelah menjalani operasi steril. Selain itu, terdapat juga sebanyak 18,3 persen perempuan yang mengaku adanya peningkatan dalam hasrat untuk berhubungan suami istri dan hanya terdapat 1,7 persen perempuan yang merasakan penurunan hasrat seksual tersebut.
Dari hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas perempuan tidak mengalami perubahan hasrat atau kepuasan dalam berhubungan suami istri setelah melakukan operasi KB steril. Meskipun beberapa perempuan melaporkan adanya perubahan, perubahan tersebut cenderung mengarah positif dibandingkan dengan perubahan negatif.
Bunda, itulah informasi mengenai serba-serbi dari operasi steril. Semoga informasi ini bermanfaat ya.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Baru Punya 1 Anak Langsung Steril, Bolehkah? Simak Penjelasan Dokter

Kehamilan
KB Steril Bikin Berhubungan Intim Tidak Nyaman, Mitos atau Fakta?

Kehamilan
Mengenal KB Steril untuk Mencegah Kehamilan, Mulai dari Jenis, Cara Kerja & Efeknya

Kehamilan
Kisah Bunda yang Mantap KB Steril di Usia Muda, Ternyata Ini Alasannya

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda