Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Alasan Dokter Kandungan Tak Lagi Gunakan Istilah HPL untuk Prediksi Persalinan

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Sabtu, 01 Jun 2024 10:25 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil dan Dokter
Alasan Dokter Kandungan Tak Lagi Gunakan Istilah HPL untuk Prediksi Persalinan/Foto: iStockphoto/Getty Images/FatCamera

Menunggu kehadiran Si Kecil ke dunia atau persalinan menjadi saat-saat yang menegangkan bagi setiap calon orang tua. Berbagai persiapan pun dilakukan, mulai dari persiapan fisik dan mental hingga mempersiapkan barang-barang kebutuhan bayi.

Untuk mempersiapkan segala hal tersebut, Bunda dan Ayah tentunya membutuhkan penjelasan dari dokter terkait prediksi tanggal persalinan atau kerap disebut HPL. Namun, tahukah Bunda bahwa saat ini banyak dokter kandungan yang tak lagi menggunakan istilah HPL untuk memprediksi hari kelahiran?

Wah, kira-kira apa ya alasan isitilah HPL tidak lagi digunakan? Simak artikel ini sampai tuntas untuk mendapatkan jawaban langsung dari dokter kandungan ya, Bunda.

Mengenal lebih dekat istilah HPL

Hari perkiraan lahir atau HPL sudah menjadi istilah umum di antara Bunda yang sedang mengandung. HPL sejatinya adalah perkiraan hari kelahiran bayi yang didasarkan pada usia kehamilan. 

HPL sudah bisa diketahui sejak Bunda melakukan pemeriksaan pertama ke dokter kandungan. Untuk menentukan HPL terdapat dua cara yaitu berdasarkan hari pertama haid terakhir dan juga melalui cara USG. Cara yang kedua atau USG lebih umum dilakukan oleh dokter kandungan, Bunda.

Istilah HPL sudah tidak lagi digunakan

Istilah HPL sudah cukup lama digunakan di Indonesia, tapi sayangnya banyak dokter kandungan yang mulai saat ini tidak lagi menggunakan istilah HPL. Salah satunya adalah dr. Purnawan Senoaji, Sp.OG-KFM, yang dalam sebuah video menyatakan dirinya tak lagi menggunakan istilah HPL kepada pasien.

“HPL (Hari Pekiraan Lahir) atau TP (taksiran persalinan), saya udah gak pernah pakai lagi istilah itu,” jelasnya dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok pribadinya @purnawansenoaji_dr. 

Alasan mengapa HPL tidak lagi digunakan untuk memprediksi persalinan karena dasar yang digunakan pada HPL adalah usia kehamilan hingga kandungan mencapai usia 40 minggu. Padahal, persalinan sendiri sudah bisa dimulai saat kandungan mencapai usia 37 minggu.

“HPL itu tetap 40 minggu, dari situ udah dapat 40 minggu kan. Nah, lahiran tuh wajarnya normalnya bisa mules kapan aja di usia 37 sampe 40 minggu atau HPL,” tambah dokter yang cukup aktif di media sosial ini.

Maka dari itu, dr. Purnawan menjelaskan apabila istilah HPL masih dipakai, dikhawatirkan akan membuat ibu hamil menjadi salah paham dan bingung terkait kapan sebetulnya janin akan lahir. Di sisi lain, penggunaan istilah HPL juga dikhawatirkan akan membuat calon orang tua menjadi kurang persiapan karena melihat tanggal HPL yang masih cukup lama.

Meski istilah HPL tidak lagi digunakan, HPL tetap bisa menjadi gambaran bagi Bunda dan Ayah untuk mempersiapkan diri. Ada baiknya untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait persalinan sebelum memasuki usia 37 kehamilan.

Hal ini karena persalinan bisa terjadi lebih cepat atau lebih lambat dari HPL, Bunda. Kira-kira, faktor apa saja ya yang membuat persalinan bisa menjadi lebih cepat atau lebih lambat dari HPL? Simak jawabannya pada halaman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


BERBAGAI FAKTOR YANG MEMENGARUHI WAKTU PERSALINAN

Ilustrasi dokter

Alasan Dokter Kandungan Tak Lagi Gunakan Istilah HPL untuk Prediksi Persalinan/Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew

Faktor yang memengaruhi waktu persalinan

Waktu persalinan pada setiap ibu hamil bisa berbeda-beda, ada yang bersalin di minggu 38 dan ada juga yang bersalin lewat dari 40 minggu. Perbedaan ini dikarenakan perbedaan kondisi kehamilan dan kondisi fisik setiap orang. Berikut ini telah HaiBunda rangkum beberapa faktor yang memengaruhi waktu persalinan dikutip dari Parents.

1. Kehamilan kembar

Bunda yang mengandung lebih dari satu bayi atau kembar, bisa jadi melahirkan lebih cepat dari HPL. Pada beberapa kasus ada juga kehamilan kembar yang terpaksa harus melahirkan secara prematur. 

Hal ini karena saat hamil bayi kembar ruang yang ada di dalam rahim menjadi lebih terbatas, sementara janin akan terus bertumbuh. Pertumbuhan janin yang cepat di dalam rahim yang terbatas ini bisa menyebabkan rahim lebih cepat kontraksi dan persalinan terjadi lebih cepat.

Banner 7 Vitamin Agar Anak Cerdas

2. Kondisi kesehatan Bunda

Ibu hamil yang mengidap masalah kesehatan misalnya preeklamsia, biasanya akan dianjurkan untuk bersalin lebih awal dari HPL. Tujuannya adalah mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah dan menyelamatkan nyawa Bunda dan Si Kecil. Tak hanya preeklamsia, apabila Bunda mengidap masalah kesehatan lain yang dinilai membahayakan ibu dan janin, maka dokter biasanya akan mempercepat persalinan.

3. Obesitas pada Bunda

Bunda yang mengalami masalah obesitas saat hamil, cenderung melahirkan mendekati HPL atau bahkan lebih dari HPL. Hal ini karena Obesitas dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang mengatur persalinan. Ketidakseimbangan hormon seperti leptin dan insulin bisa mengganggu mekanisme tubuh yang secara alami bisa memicu persalinan.

Bunda, itulah dia sekilas tentang istilah HPL yang tidak lagi digunakan untuk memprediksi hari persalinan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda yang sedang mengandung dan yang akan segera melahirkan.

Saksikan juga video tentang barang yang perlu dibawa saat persalinan:

[Gambas:Video Haibunda]





(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda