Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Patricia Gouw Sempat Alami Mual & Muntah Parah di Awal Kehamilan, Sampai Dilarang Naik Pesawat

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 05 Jun 2024 21:00 WIB

Patricia Gouw
Patricia Gouw/ Foto: Instagram @patriciagouw

Model dan presenter Patricia Gouw tengah menjalani kehamilan pertama. Usia kehamilan perempuan 33 tahun ini sudah masuk trimester dua, Bunda.

Sebelum mendapatkan kehamilan ini, Patricia Gouw sempat mengalami blighted ovum atau kehamilan kosong. Hal ini terungkap saat Patricia Gouw membagikan kabar kehamilannya ke publik.

"Sebenarnya tahun lalu aku sempat hamil, tapi ternyata kehamilan kosong, blighted ovum namanya," ujar Patricia Gouw.

Di awal kehamilan, Patricia Gouw dilarang terbang dan naik turun tangga lantaran mengalami mual dan muntah parah. Tak hanya itu, ia juga sempat mengalami perdarahan sampai tiga kali.

Nah, karena kondisinya tersebut, Patricia Gouw harus menggunakan kursi roda saat beraktivitas. Ia juga belum bisa menerima tawaran bekerja.

"Pas awal tahun puji Tuhan hamil. Terus awal-awal muntah lah, kayak parah banget benar-benar sampai pusing, benar-benar bedrest. aku sampai perdarahan tiga kali, enggak boleh terbang, enggak boleh naik turun tangga, jadi kemana-mana harus pakai kursi roda," kata Patricia Gouw, dalam acara FYP, dikutip dari YouTube TRANS7 OFFICIAL, belum lama ini.

Mual dan muntah atau morning sickness selama kehamilan memang umumnya terjadi di awal trimester pertama, Bunda. Lantas, bagaimana cara mencegah dan menangani mual dan muntah yang menjadi parah selama hamil ya?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Mual dan muntah selama hamil

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), morning sickness adalah kondisi yang normal dan tidak membahayakan janin. Keluhan ini dapat terjadi karena perubahan hormon, Bunda.

"Mual dan muntah saat hamil biasanya tidak membahayakan janin, namun dapat memengaruhi hidup ibu hamil, termasuk kemampuan untuk bekerja atau melakukan aktivitas normal sehari-hari," tulis ACOG dalam laman resminya.

Morning sickness umumnya terjadi sejak usia kehamilan 9 minggu dan berakhir pada usia 4 minggu. Pada kasus yang jarang terjadi, mual dan muntah dapat berlanjut atau bahkan menjadi parah.

Baca halaman berikutnya untuk mengetahui mual dan muntah parah selama kehamilan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


MUAL DAN MUNTAH YANG PARAH SELAMA HAMIL

Patricia Gouw

Patricia Gouw/ Foto: Instagram @patriciagouw

Mual dan muntah parah selama kehamilan

Menurut Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan Sub Endokrinologi & Menopouse (Gangguan Hormon & Berhentinya Haid), Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, morning sickness terjadi setidaknya pada 1 dari 5 perempuan di trimester pertama. Derajat mual dan muntah dapat meningkat hingga membuat ibu hamil sulit untuk makan.

"Pada kondisi serius, mual dan muntah dapat berlangsung lama hingga menyebabkan berat badan turun," kata Andon kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Mual dan muntah yang parah perlu diwaspadai ya, Bunda. Hal tersebut bisa jadi hiperemesis gravidarum atau kondisi mual dan muntah yang ekstrem.

"Dari 100 ibu hamil, sekitar 3 sampai 4 orang akan mengalami hiperemesis gravidarum. Kondisi Bumil dengan hiperemesis gravidarum harus segera ditangani secara medis agar tidak memengaruhi kondisi ibu dan janin," ujar Andon.

Banner Tinggi Ideal Anak 6 - 12 Tahun

Berbeda dengan morning sickness, diagnosis hiperemesis gravidarum dapat ditegakkan dengan melihat penurunan berat badan. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya.

"Ibu hamil didiagnosis hiperemesis gravidarum bila mengalami penurunan berat badan lebih dari 5 persen disertai ketosis urine. Mual dan muntah berat ini juga dapat menyebabkan perubahan keseimbangan elektrolit, seperti natrium, kalium, dan klorida," ungkap Andon.

"Bila mual dan muntah terus berlanjut, dokter juga perlu memeriksa lebih lanjut untuk mengetahui penyebab lain, seperti kemungkinan mengalami masalah tiroid, pankreas, lambung, kehamilan mola, atau hamil anak kembar."

Cara mencegah hiperemesis gravidarum

Ada 2 cara mencegah hiperemesis gravidarum di awal kehamilan, Bunda. berikut caranya:

  1. Konsultasi dengan dokter dalam perencanaan kehamilan, terutama yang memiliki riwayat keluhan serupa di kehamilan sebelumnya.
  2. Menghindari faktor-faktor pencetus, seperti stres, berat badan kurang atau berlebih.

Bila mengalami mual dan muntah yang parah saat hamil, Bunda sebaiknya segera periksa ke dokter. Mual dan muntah parah yang belum masuk ke tahap hiperemesis gravidarum dapat ditangani dengan istirahat, menghindari faktor-faktor pencetusnya, serta mengubah kebiasaan makan.

[Gambas:Video Haibunda]




(ank/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda