Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Benarkah Makanan Pedas Berpengaruh pada Program Kehamilan?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 10 Jun 2024 21:10 WIB

Makanan pedas
Makanan pedas/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nungning20
Jakarta -

Makanan pedas sering dianggap dapat membangkitkan selera makan. Namun, makanan pedas tidak direkomendasikan untuk ibu hamil. Bagaimana dengan Bunda yang sedang program hamil. Benarkah makanan pedas berpengaruh pada program kehamilan?

Dr Christine Cui, seorang dokter Pengobatan Tradisional Tiongkok & Akupunktur yang berbasis di Melbourne mengatakan bahwa pasangan yang program kehamilan perlu mempertimbangkan pola makan yang sehat.

"Tidak ada keraguan bahwa nutrisi sangat penting untuk kesuburan dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Ini memberikan perbedaan besar pada tubuh Anda dan kesiapannya untuk mempertahankan kehamilan yang sehat," kata Cui dikutip dari laman MedCCC.

Untuk itu, Cui berpesan agar pasangan suami istri menjaga dengan baik apa yang harus dimakan untuk konsumsi sehari-hari dan ini termasuk menghindari makanan pedas.

Alasan hindari makanan pedas saat program hamil

Cui menjelaskan ada beberapa alasan makanan pedas dapat memengaruhi kesuburan dan kehamilan, antara lain:

  1. Makanan pedas juga bisa meningkatkan kontraksi ibu hamil. Artinya, ibu hamil harus menghindari makanan pedas pada trimester pertama dan trimester terakhir.
  2. Makanan pedas juga dapat mempengaruhi kehamilan karena menyebabkan mulas pada banyak perempuan. Sakit maag paling sering terjadi pada trimester terakhir, karena bayi yang sedang tumbuh menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
  3. Makanan pedas dapat menyebabkan defisiensi yin sehingga menurunkan kualitas telur sehingga dapat memicu sindrom ovarium polikistik (PCOS).
  4. Meski makanan pedas sebagian besar aman untuk bayi, ibu hamil perlu berhati-hati jika alergi terhadapnya.

"Ini artinya ibu hamil yang sehat tanpa masalah gastrointestinal (GI) atau gastroesophageal apa pun boleh mengonsumsi makanan pedas," kata Cui.

Selain itu, ada pertimbangan lain yang perlu perempuan pikirkan mengenai makanan pedas. Ini termasuk:

  1. Makanan pedas apakah memperburuk morning sickness? Ibu hamil biasanya sangat sensitif dengan penciumannya dan memiliki perut yang lembut pada trimester pertama. Jika hal ini terjadi, sebaiknya hindari makanan pedas.
  2. Apakah makanan pedas akan menyebabkan refluks asam mulas? Artinya, jika  ibu hamil merasa sakit maag, sebaiknya hindari makanan pedas. Refluks asam menyebabkan mulas, bersendawa/muntah, dan mual.

  3. Apakah menyebabkan penyakit refluks gastroesofageal (GERD)? Gejalanya antara lain nyeri ulu hati pada malam hari, kesulitan bernapas, batuk, penurunan berat badan, dan feses berwarna hitam. Ini mungkin menandakan ibu hamil menderita GERD dan sebaiknya berhenti makan makanan pedas.

Karenanya Cui berpesan menghindari makan makanan pedas jika ingin hamil atau sedang hamil.

"Makanan pedas dalam hal ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil atau yang ingin hamil. Sebaiknya konsumsi berbagai macam makanan yang mengandung asam folat, protein, rendah lemak, pati seperti nasi putih dan tepung terigu," ujar Cui. 

Contoh makanan yang lebih tinggi protein antara lain ayam, kacang-kacangan, tahu, ikan, kacang polong, kangkung, brokoli, dan jamur. Namun ikan dengan merkuri tinggi tidak dianjurkan karena terkait dengan masalah kesuburan. Bunda perlu menghindari ikan seperti; marlin, tilefish, ikan todak, hiu, king mackerel, dan tuna mata besar.

"Kesimpulannya, makanan pedas sebaiknya dihindari jika Anda ingin hamil karena dapat menyebabkan mulas dan juga meningkatkan kontraksi. 

Cui juga merekomendasikan untuk melakukan pola makan sehat, mengurangi asupan alkohol dan melakukan olahraga teratur.

Hindari makanan pedas saat IVF?

Bunda yang menjalani program kehamilan dengan bayi tabung juga perlu memperhatikan pola makan. Seperti setelah transfer embrio, ada beberapa daftar makanan yang harus dihindari seperti dilansir India IVF.

  1. Kafein: Asupan kafein berlebihan dapat mempengaruhi implantasi. Batasi konsumsi kopi dan teh.
  2. Alkohol: Alkohol dapat mengganggu keseimbangan hormonal. Hindari selama fase kritis ini.
  3. Makanan yang sangat diproses: Makanan ini sering kali mengandung lemak dan zat aditif yang tidak sehat. Pilihlah makanan utuh dan alami.
  4. Makanan laut mentah: Makanan laut mentah dapat membawa bakteri berbahaya. Masak semua makanan laut sampai matang.
  5. Makanan Manis: Kelebihan gula dapat menyebabkan peradangan. Pilih camilan dan makanan penutup yang rendah gula.
  6. Produk Kedelai: Kedelai mengandung senyawa yang mungkin mengganggu hormon. Minimalkan makanan berbahan dasar kedelai.
  7. Ikan dengan merkuri tinggi: Ikan seperti hiu dan ikan todak memiliki kadar merkuri yang tinggi. Pilihlah opsi rendah merkuri.
  8. Kelebihan Garam: Terlalu banyak garam dapat menyebabkan retensi air. Usahakan asupan natrium seimbang.
  9. Lemak Trans: Lemak tidak sehat ini dapat meningkatkan peradangan. Baca label dan hindari lemak trans.
  10. 10. Produk susu yang tidak dipasteurisasi: Produk susu yang tidak dipasteurisasi dapat membawa bakteri berbahaya. Pilihlah opsi yang dipasteurisasi.

Bagaimana dengan makanan pedas, bolehkan Bunda mengonsumsinya setelah transfer embrio? Dr Richika Sahay, seorang Obgyn, menjelaskan bahwa Bunda dapat menikmati dengan makanan yang sedikit pedas setelah transfer embrio. Namun, hindari makanan yang sangat pedas karena dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda